Islamedia - Perusahaan Air Nasional Israel Mekorot menghentikan suplai air ke Tepi Barat, menyebabkan puluhan ribu warga Palestina hidup tanpa air minum sepanjang bukan Ramadhan, demikian dilaporkan Al Jazeera, Rabu (15/6).
Perusahaan Israel penyedia air menghentikan suplai air ke beberapa kota besa di Palestina, desa dan kota-kotavtermasuk Jenin, beberapa desa Nablus, Salfit dan desa sekitarnya.
Seperti dilansir dailysabah, Ayman Rabi, direktur eksekutif Grup Hidrologi Palestina, mengatakan beberapa wilayah sudah tidak mendapat supai air lebih dari 40 hari, lapor Al Jazeera.
"Warga bergantung pada pembelian air dari truk air atau mencari alternatif sumber air lain seperti mata air dan pompa air di sekitar," ujarnya.
Keluarga Palestina dipaksa untuk hidup dengan dua, tiga atau bahkan 10 liter per kapita per hari, tambahnya.
Kota Jenin dengan jumlah penduduk 40.000 lebih, suplai airnya telah dihentikan setengahnya, dan diingatkan bahwa perusahaan Israel akan bertanggung jawab atas setiap kemungkinan yang menyebabkan kekurangan air selama musim panas.
Menurut PBB, 7,5 liter air per orang per hari adalah syarat minimum untuk semua orang di seluruh dunia, tetapi di beberapa wilayah di Palestina dimana musim panas sangat menyengat, syarat minimum kebutuhan air menjadi lebih banyak.
Sejak 1967 Israel telah membatasi suplai air untuk warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak militer Israel menjajah kedua wilayah tersebut.
Israel, termasuk warganya tinggal di wilayah pendudukan ilegal di Palestina, mengkonsumsi air lima kali lebih banyak dari warga Palestina di Tepi Barat, 350 liter per orang per hari di Israel dibandingkan 60 liter per hari warga Palestina di Tepi Barat. [islamedia/abe]
Perusahaan Israel penyedia air menghentikan suplai air ke beberapa kota besa di Palestina, desa dan kota-kotavtermasuk Jenin, beberapa desa Nablus, Salfit dan desa sekitarnya.
Seperti dilansir dailysabah, Ayman Rabi, direktur eksekutif Grup Hidrologi Palestina, mengatakan beberapa wilayah sudah tidak mendapat supai air lebih dari 40 hari, lapor Al Jazeera.
"Warga bergantung pada pembelian air dari truk air atau mencari alternatif sumber air lain seperti mata air dan pompa air di sekitar," ujarnya.
Keluarga Palestina dipaksa untuk hidup dengan dua, tiga atau bahkan 10 liter per kapita per hari, tambahnya.
Kota Jenin dengan jumlah penduduk 40.000 lebih, suplai airnya telah dihentikan setengahnya, dan diingatkan bahwa perusahaan Israel akan bertanggung jawab atas setiap kemungkinan yang menyebabkan kekurangan air selama musim panas.
Menurut PBB, 7,5 liter air per orang per hari adalah syarat minimum untuk semua orang di seluruh dunia, tetapi di beberapa wilayah di Palestina dimana musim panas sangat menyengat, syarat minimum kebutuhan air menjadi lebih banyak.
Sejak 1967 Israel telah membatasi suplai air untuk warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak militer Israel menjajah kedua wilayah tersebut.
Israel, termasuk warganya tinggal di wilayah pendudukan ilegal di Palestina, mengkonsumsi air lima kali lebih banyak dari warga Palestina di Tepi Barat, 350 liter per orang per hari di Israel dibandingkan 60 liter per hari warga Palestina di Tepi Barat. [islamedia/abe]