Islamedia - Ribuan jamaah terlihat mengikuti proses pemakaman Imam masjid Nabawi, Syeikh Dr Muhammad Ayyub setelah sebelumnya jenazah almarhum disholatkan di Masjid Nabawi ba'da sholat Zuhur, pada Sabtu (16/4/2016) siang waktu Madinah.
Pemakaman jenazah Imam besar Masjid Nabawi tersebut dilaksanakan di komplek pemakaman Baqi Al Gharqad Madinah.
Umat Islam dunia dan Madinah khususnya sangat kehilangan sosok ulama yang bersahaja tersebut, terlihat ribuan jama'ah mengikuti sholat jenazah mengiringi almarhum untuk dimakamkan.
Perlu diketahui, Syeikh Muhammad Ayyub dilahirkan di Makkah pada tahun 1953. Setelah menamatkan pendidikan dasar, dia hijrah ke Madinah untuk melanjutkan pendidikan. Gelar sarjana Syariah hingga doktor Tafsir diraih di Universitas Madinah.
Selain belajar di sekolah, Ayyub juga dibimbing ulama besar. Pada tahun 1989 atau di usia 36 tahun, pengikut mazab Hanafi ini menjadi imam Masjid Nabawi. Aktivitas itu dilakukan hingga tahun 1997.
Keahlian di bidang agama dan tafsir membuatnya diterima di Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Bahrain. Dia menjadi guru bagi sejumlah ulama, termasuk di antaranya beberapa imam Masjidil Haram dan imam masjid Nabawi.
Menurut sang putra, dalam suatu wawancara, Ayyub ingin kembali menjadi imam Masjid Nabawi sebelum ajal menjemput. Seolah terdengar oleh Allah, doa itu terkabul. Pada tahun 2015, dia diangkat menjadi imam Masjid Nabawi.
Selain di Masjid Nabawi, Ayuub juga pernah menjadi imam di Masjid Quba di luar kota Madinah, Masjid Alnnabiah, Masjid Husseini Abdullah di Amman. Dua masjid yang disebut pertama merupakan tempat ibadah yang dibangun Nabi Muhammad. Kefasihan Ayyub dalam membaca Alquran membuat suara direkam dan diperdengarkan di berbagai belahan dunia.[islamedia/tbn/YL]