Para peneliti menemukan bangunan yang diduga makam Suleiman Yang Agung, salah satu penguasa Kekaisaran Ottoman atau Utsmaniyah, di Hungaria Selatan.
Untuk memastikan makam tersebut, para peneliti melakukan penggalian bangunan sekitar.
"Semua menunjukkan bahwa bangunan ini kemungkinan makam Suleiman. Namun, untuk memastikan 100 persen, maka penelitian lebih lanjut dan penggalian bangunan lain sekitarnya perlu dilakukan," ujar Norbert Pap, peneliti dari University of Pcs di Hungaria yang memimpin penggalian.
Diberitakan rmol, Suleiman Yang Agung meninggal dunia pada usia 71 tahun di tendanya tahun 1566 pada saat operasi militer melawan Kekaisaran Austro-Hungaria.
Ia kemudian dimakamkan di Istanbul, yang dulu dikenal sebagai Konstantinopel. Tubuhnya yang dibalsam sekarang ditempatkan di Masjid Sulaimaniyah di sana.
Namun, Kekaisaran Ottoman juga membangun makam tanda peringatan di tempat ia meninggal. Para sejarawan tahu kisaran lokasi makam tersebut, tapi lokasi tepatnya hilang dalam kurun 450 tahun.
Untuk menemukan makam Suleiman yang hilang tersebut, Pap dan koleganya menghabiskan waktu tiga tahun terakhir untuk survei di daerah sekitar benteng mencari jejak makam, menggunakan catatan sejarah sebagai panduan.
"Kita tahu dari register arsip seperti apa struktur itu," papar Breki kepada Live Science.
"Ini adalah Hungaria, jadi agak jauh dari ibu kota. Makamnya bukan sesuatu yang benar-benar besar, justru relatif kecil, seperti yang kita lihat pada makam pembesar era itu." lanjutnya.
Dari beberapa bangunan sekitar makam, salah satunya hampir menghadap Mekah.
"Salah satu (bangunan) hampir persis mengarah ke Mekah," Pap kepada Live Science. [rmol/islamedia]
Untuk memastikan makam tersebut, para peneliti melakukan penggalian bangunan sekitar.
"Semua menunjukkan bahwa bangunan ini kemungkinan makam Suleiman. Namun, untuk memastikan 100 persen, maka penelitian lebih lanjut dan penggalian bangunan lain sekitarnya perlu dilakukan," ujar Norbert Pap, peneliti dari University of Pcs di Hungaria yang memimpin penggalian.
Diberitakan rmol, Suleiman Yang Agung meninggal dunia pada usia 71 tahun di tendanya tahun 1566 pada saat operasi militer melawan Kekaisaran Austro-Hungaria.
Ia kemudian dimakamkan di Istanbul, yang dulu dikenal sebagai Konstantinopel. Tubuhnya yang dibalsam sekarang ditempatkan di Masjid Sulaimaniyah di sana.
Namun, Kekaisaran Ottoman juga membangun makam tanda peringatan di tempat ia meninggal. Para sejarawan tahu kisaran lokasi makam tersebut, tapi lokasi tepatnya hilang dalam kurun 450 tahun.
Untuk menemukan makam Suleiman yang hilang tersebut, Pap dan koleganya menghabiskan waktu tiga tahun terakhir untuk survei di daerah sekitar benteng mencari jejak makam, menggunakan catatan sejarah sebagai panduan.
"Kita tahu dari register arsip seperti apa struktur itu," papar Breki kepada Live Science.
"Ini adalah Hungaria, jadi agak jauh dari ibu kota. Makamnya bukan sesuatu yang benar-benar besar, justru relatif kecil, seperti yang kita lihat pada makam pembesar era itu." lanjutnya.
Dari beberapa bangunan sekitar makam, salah satunya hampir menghadap Mekah.
"Salah satu (bangunan) hampir persis mengarah ke Mekah," Pap kepada Live Science. [rmol/islamedia]