Islamedia - Amerika Serikat (AS) mengaklaim siap menerima antara 5.000 hingga 8.000 jiwa pengungsi Suriah pada tahun 2016 mendatang, demikian dikemukakan pejabat AS pada Senin (23/8/2015) lalu dan dilansir kantor berita IINA.
Jurubicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, juga mengatakan bahwa sebanyak 15.000 pengungsi Suriah juga telah dirujuk ke Amerika Serikat oleh badan pengungsi PBB. Pada bulan Desember, Washington menyampaikan pihaknya telah menerima 9.000 rujukan pengungsi dari PBB. Sebelumnya juga AS menyampaikan bahwa pihaknya akan mengakui sekira 1.000 - 2.000 pengungsi Suriah untuk masuk ke dalam pendanaan tahun fiskal 2015. Jumlah itu disebutkan meningkat beberapa ribu pada tahun fiskal 2016.
Amerika Serikat sendiri selama ini dikritik karena tidak menampung lebih banyak pengungsi dari perkiraan total 4 juta pengungsi yang meninggalkan Suriah karena mulainya perang sipil sejak tahun 2011.
Kirby beralasan bahwa AS sudah menjadi "pemimpin" dalam hal menerima pengungsi dan membantu secara finansial untuk upaya relokasi, tetapi menurutnya itu "bukanlah ukuran kesuksesan dalam soal (Suriah) ini."
"Apa yang menjadi komitmen kami ialah membantu mendorong semacam transisi politik di dalam negeri Suriah, sehingga kembali menjadi lingkungan yang aman bagi rakyat Suriah untuk kembali, termasuk jutaan pengungsi yang ada di Turki saat ini," lanjut Kirby.
Amerika Serikat disebutkan telah membantu sebanyak 4 milyar dolar berupa bantuan kemanusiaan bagi mereka yang terdampak kekerasan di Suriah sejak tahun 2011.
Komisioner Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi, Antonio Guterres menyampaikan bahwa jumlah pengungsi Suriah telah melampaui 4 juta jiwa pada bulan Juli lalu, dan diperkirakan akan terus bertambah hingga 4,27 juta jiwa hingga akhir tahun ini. (iina/ismed)
Jurubicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, juga mengatakan bahwa sebanyak 15.000 pengungsi Suriah juga telah dirujuk ke Amerika Serikat oleh badan pengungsi PBB. Pada bulan Desember, Washington menyampaikan pihaknya telah menerima 9.000 rujukan pengungsi dari PBB. Sebelumnya juga AS menyampaikan bahwa pihaknya akan mengakui sekira 1.000 - 2.000 pengungsi Suriah untuk masuk ke dalam pendanaan tahun fiskal 2015. Jumlah itu disebutkan meningkat beberapa ribu pada tahun fiskal 2016.
Amerika Serikat sendiri selama ini dikritik karena tidak menampung lebih banyak pengungsi dari perkiraan total 4 juta pengungsi yang meninggalkan Suriah karena mulainya perang sipil sejak tahun 2011.
Kirby beralasan bahwa AS sudah menjadi "pemimpin" dalam hal menerima pengungsi dan membantu secara finansial untuk upaya relokasi, tetapi menurutnya itu "bukanlah ukuran kesuksesan dalam soal (Suriah) ini."
"Apa yang menjadi komitmen kami ialah membantu mendorong semacam transisi politik di dalam negeri Suriah, sehingga kembali menjadi lingkungan yang aman bagi rakyat Suriah untuk kembali, termasuk jutaan pengungsi yang ada di Turki saat ini," lanjut Kirby.
Amerika Serikat disebutkan telah membantu sebanyak 4 milyar dolar berupa bantuan kemanusiaan bagi mereka yang terdampak kekerasan di Suriah sejak tahun 2011.
Komisioner Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi, Antonio Guterres menyampaikan bahwa jumlah pengungsi Suriah telah melampaui 4 juta jiwa pada bulan Juli lalu, dan diperkirakan akan terus bertambah hingga 4,27 juta jiwa hingga akhir tahun ini. (iina/ismed)