Islamedia - Duta Besar Qatar untuk Palestina Mohammad Al-Emadi, yang sekaligus mengepalai Komite Nasional Qatar untuk Rekonstruksi Gaza, mengumumkan pada Selasa (2/6) lalu, sebuah paket proyek terbaru di berbagai sektor di Jalur Gaza senilai sekira 32 juta dolar.
Dalam penandatanganan kontrak proyek-proyek baru itu, Al-Emadi menyatakan bahwa proyek yang disepakati termasuk rekonstruksi Jalan Salah Al-Din dan Situ Sheikh Radwan, pemasangan enam pompa air dan saluran ke laut, pembangunan 300 perumahan, pembangunan 4 rumah warga di utara Gaza, dan perluasan 11 gadung di wilayah pusat Gaza.
Al-Emadi memuji usaha Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemerintahan rekonsiliasi dalam berkomunikasi dengan pihak Israel, sehingga memperlancar masuknya bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan ke wilayah Palestina.
Ia menggarisbawahi, pihak Komite dan kepala Otoritas Energi, Omar Katana, telah bersepakat bahwa kapasitas produksi di pembangkit listrik di Gaza akan ditingkatkan hingga 34 megawatt. Pembangkit dimaksud, nantinya akan disediakan pasokan gas dari Israel. Biaya pengembangan tersebut, senilai 10 juta dolar, akan ditanggung dan dibayar oleh Qatar.
Al-Emadi juga menyatakan bahwa Komite telah berdiskusi dengan Israel, ihwal kemungkinan pembangunan stasiun pembangkit, untuk menyediakan listrik 100 Megawatt bagi Jalur Gaza dengan menjualnya kepada Otoritas Energi dan Listrik. Kontak untuk itu masih terus berlangsung. (memo/ismed)
Dalam penandatanganan kontrak proyek-proyek baru itu, Al-Emadi menyatakan bahwa proyek yang disepakati termasuk rekonstruksi Jalan Salah Al-Din dan Situ Sheikh Radwan, pemasangan enam pompa air dan saluran ke laut, pembangunan 300 perumahan, pembangunan 4 rumah warga di utara Gaza, dan perluasan 11 gadung di wilayah pusat Gaza.
Al-Emadi memuji usaha Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemerintahan rekonsiliasi dalam berkomunikasi dengan pihak Israel, sehingga memperlancar masuknya bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan ke wilayah Palestina.
Ia menggarisbawahi, pihak Komite dan kepala Otoritas Energi, Omar Katana, telah bersepakat bahwa kapasitas produksi di pembangkit listrik di Gaza akan ditingkatkan hingga 34 megawatt. Pembangkit dimaksud, nantinya akan disediakan pasokan gas dari Israel. Biaya pengembangan tersebut, senilai 10 juta dolar, akan ditanggung dan dibayar oleh Qatar.
Al-Emadi juga menyatakan bahwa Komite telah berdiskusi dengan Israel, ihwal kemungkinan pembangunan stasiun pembangkit, untuk menyediakan listrik 100 Megawatt bagi Jalur Gaza dengan menjualnya kepada Otoritas Energi dan Listrik. Kontak untuk itu masih terus berlangsung. (memo/ismed)