Islamedia - "Koran ini pernah menyebut Sultan Abdulhamid sebagai sebuah 'monarki absolut.' Dan hari ini mengarahkan kebencian kepada Republik Turki dan kepada saya sendiri suatu hal yang dulu pernah diarahkan kepada negara Ottoman, "kata Erdogan pada 30 Mei acara di Istanbul menandai ulang tahun 562 pembebasan kontantinopel dari jajahan Romawi.
Ratusan ribu orang berbondong-bondong ke Istanbul Yenikapı Square, menghadiri peringatan 562 tahun penakhlukan konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih. Sebuah brigade upacara baru, terdiri dari 478 orang "Penaklukan Unit" yang dibentuk oleh Angkatan Bersenjata Turki berdasar perintah Erdogan, ikut hadir pada acara tersebut, berpakaian seperti tentara Ottoman. Mereka bergabung dengan band militer 84-pria Ottoman, yang dikenal di Turki sebagai "Mehter."
Turki memperingati ulang tahun ke 562 penaklukan Istanbul oleh Kekaisaran Ottoman dalam sebuah upacara besar-besaran di lapangan Yenikapı Istanbul pada Sabtu sore.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ketua Parlemen Cemil Çiçek dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu menghadiri upacara untuk menandai penaklukan oleh Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453.
Erdogan memulai pidatonya dengan membaca ayat-ayat dari Al-Fath (Penaklukan) surah dari Al Quran Suci.
Sebuah panggung besar telah dibangun untuk acara yang juga akan memiliki layar LED 500 meter persegi dipasang untuk menampilkan display panggung untuk orang-orang di arena.
"Turkish Star", tim aerobatik Angkatan Udara 'Turki, melakukan atraksi udara selama acara berlangsung
Sembilan layar raksasa juga dibentuk untuk memastikan kinerja dapat dilihat dengan nyaman oleh orang banyak dan sebuah tim beranggota 450 orang tenaga disiapkan pemerintah daerah selama upacara, sementara 600 staf kesehatan dan 70 ambulans disiapkan untuk masalah kesehatan yang mungkin dalam dua tenda rumah sakit dan 10 pos kesehatan. Pidato selama acara diterjemahkan ke bahasa Inggris, Arab, Spanyol, Perancis dan Rusia.
[caption id="attachment_368" align="alignnone" width="444"]
Istanbul, sebelumnya ibukota Kekaisaran Bizantium dan dikenal sebagai Konstantinopel, ditaklukkan oleh Kekhalifahan Islam Ottoman, di bawah kepemimpinan Sultan Mehmed II, pada tanggal 29 Mei 1453. penaklukan itu tidak dianggap sebagai penaklukan biasa sebuah kota, melainkan, itu adalah titik balik kedua dalam sejarah Turki dan sejarah dunia.
disadur dari Hurriyet dan Daily Sabah
[islamedia/Yudha.A]