Islamedia - Hobiku
adalah kemping dan adventure sebelum merantau ke Bekasi, hampir tiap
bulan aku pergi ke gunung Ungaran yg berada di kabupaten Semarang yg
ditempuh 2,5 jam dari semarang kota tempatku tinggal. Tiap liburan
panjang sekolah aku sempatkan untuk ke gunung yang letak diluar kota
Semarang khususnya yang ada di Jawa tengah dan paling jauh adalah
jawa timur, walau aku sudah bekerja.
Berawal
dari selebaran/pamplet ‘Kemah Santri” yang diadakan oleh kota
Bekasi yang aku temukan di tiang listrik dekat pos ronda, kalau tidak
salah tahun 2006, karena hobi maka saya ajak teman satu pekerjaan dan
guru salah satu STM Negri yg ada di Kabubaten Bekasi untuk ikut
kemah,yg kebetulan teman kontrakan.
Acara
kemah santri berlangsung tanpa aku sadari banyak peserta yg
berjenggot dan rata-rata pesertanya tindak-tanduknya sangat
santun,salah satu aturan dari kegiatan tersebut adalah ‘Dilarang
Merokok” dan itu tidak masalah bagiku dan temen-temenku yang aku
ajak, karena mereka bukan perokok.
Karena
temanya adalah “Kemah Santri” maka tidak sedikutpun aku menaruh
curiga yg kegiatannya cenderung keislaman. Akhir acara adalah long
march yg membawa semua barang-barang kemping, dan dibagikan kaos
panjang coklat muda, disitulah aku dan teman-temanku sadar bahwa kami
mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Partai Keadalan Sejahtera atau
disingkat PKS.
Sopan
dan peduli dengan lingkungkan itulah yg membuat daya tarik tersendiri
bagiku yg dari awal adalah pencinta alam.
Setelah
sekian tahun berlalu kemah santri berlalu begitu saja tanpa ada
kelanjutan kegiatan. Pada suatu hari aku mendapat ajakan dari
tetangga yg kebetulan DKM di mushola tempat aku tinggal. Nama
kegiatannya adalah “Studi dasar islam”. Aku tertarik karena
kegiatannya diadakan di alam / outdoor. Itung-itung bisa menambah
wawasanku mengenai Islam. Karena waktu itu sholatku masih
bolong-bolong.
Semua
kegiatan aku jalani dengan senang hati. Selepas kegiatan tersebut
dibentuk perkelompok atau group yg beranggotakan tidak lebih dari 10
orang sesuai dengan domisili. Tujuan dibentuknya group tersebut untuk
menjaga silaturahmi dan memonitor kegiatan group yang sudah
direncanakan, disitulah aku mulai mengenal apa itu ‘LIQO’ .
Istrikupun
mulai terkena dampak dari LIQO tersebut dan memutuskan untuk berhijab
dan ikut liqo, bahkan bisa mempengaruhi dan mengajak tetangga untuk
berhijab dan bergabung di liqo hingga terbentuk 3 group liqo umahat
dan bisa bertahan hingga sekarang.
Dan
tak terasa usia 17 tahun partai dakwah ini membawa perubahan dan
mewarnai kehidupan keluargaku.
Terima
kasih PKS
Abu
Kais