
Islamedia.co - Sumber diplomasi kerajaan Saudi menyebutkan bahwa pejabat kerajaan
sudah memulai komunikasi dengan pimpinan gerakan perlawanan Islam
(Hamas) dan jamaah Ikhwanul Muslimin.
Seperti diberitakan
Worldtribune.com, Senin (9/2/2015) yang lalu, Raja Salman mengungkapkan
keinginannya untuk mengadakan rekonsiliasi dengan gerakan Islam. Hal itu
karena hubungan baik dan kerja sama antara Raja Salman, Hamas dan
Ikhwanul Muslimin sudah terjalin dalam waktu yang lama. Oleh karena itu,
beliau tidak ingin putus hubungan saat ini berlangsung lama.
Disebutkan
bahwa perwakilan dari Hamas sempat memberikan ucapan bela sungkawa atas
meninggalnya Raja Abdullah. Bela sungkawa itu dilakukan di kedutaan
Saudi di Qatar dan Libanon. Sementara itu, mantan perdana menteri
Palestina, Ismail Haniyyah, pernah menyatakan bahwa Hamas berharap
hubungan dengan Saudi kembali stabil.
Worldtribune menganalisa
bahwa itikad baik Raja Salman mengembalikan hubungan baik dengan Hamas
dan Ikhwanul Muslimin adalah untuk menghentikan laju perluasan pengaruh
Iran di Timur Tengah, terutama di Yaman.
Sementara itu, Saudi juga
diharapkan bisa berperan menjembatani kemballinya hubungan Gaza dan
Mesir. Namun demikian, hal ini akan terwujud dalam waktu cepat jika
Hamas bisa segera mengurangi hubungannya dengan Iran.[dakwatuna/islamedia]