Islamedia.co - Kami sadar judul kali
ini sangat ekstrem dan condong mengabarkan bahwa Fir'aun yg dikenal
sebagai manusia terlaknat sepanjang masa, musuh abadi Allah, penghuni
dasar neraka, patut menjadi contoh. Namun begitulah adanya, kali ini
sepertinya memang harus diakui, dalam perkara yg akan dipaparkan,
Fir'aun (sebagai seorang suami) masih lebih baik dari pada kebanyakan
suami di zaman ini.
Mari petik ibroh dari firman Allah ta'ala berikut:
"Maka dipungutlah ia (Nabi Musa yang masih bayi) oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Haamaan beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah. Dan berkatalah isteri Fir'aun, "(Ia-Musa kecil-) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat bagi kita atau kita ambil ia menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari". (QS. 28 : 8- 9)
"Maka dipungutlah ia (Nabi Musa yang masih bayi) oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Haamaan beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah. Dan berkatalah isteri Fir'aun, "(Ia-Musa kecil-) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat bagi kita atau kita ambil ia menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari". (QS. 28 : 8- 9)
Ibnu Katsir
rahimahullah berkata, "Fir'aun tatkala melihat bayi itu (nabi Musa-pen),
ia berniat membunuhnya, karena ia khawatir bayi tersebut berasal dari
bani Israil. Akan tetapi itrinya – yaitu Asiyah binti Muzahim -
menentang dan meredam serta merayunya (agar menyayangi si kecil Musa)
dengan berkata, 'Ia adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu', maka
Fir'aun berkata, 'untukmu Ya, akan tetapi untukku Tidak'." (Tafsir Ibnu
Katsir : 6/256).
Perhatikanlah hal ini
wahai para Suami, Ketika Asiyah binti Muhazim berkata kepada suaminya
(Fir'aun), "( Ia-si kecil Musa-) adalah penyejuk mata hati bagiku dan
bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, Mudah - mudahan ia bermanfaat kepada
kita atau kita ambil ia menjadi anak, ...", Fir'aun yang dikenal begitu
sesatnya, begitu kafirnya , begitu bengisnya, bahkan mengaku sebagai
tuhan… ternyata tidak melanjutkan niat awalnya untuk membunuh anak
tersebut bahkan lebih memilih mengalah kepada istrinya (tentu atas
kehendak Allah), sehingga Si kecil Musa dibiarkannya tetap hidup
(walaupun dia tidak suka) sebagai bentuk mengalahnya ia kepada istrinya.
Lantas bagaimana
dengan anda yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, yang tentu tidak
sekejam Fir'aun, yang beriman bahwa menyayangi istri dan bersabar
dengan kekurangannya dapat mendatangkan pahala di akhirat kelak???!!!
Sungguh miris kita mendengar di zaman ini seorang suami
rela memukuli istrinya bahkan menyiraminya dengan air panas dikarenakan
tidak dilayani dengan baik!!! Sungguh benar kata orang, "Suami sabar
disayang istri...", dan tentu sebaliknya pula, "Istri sabar disayang
suami...".
Tentu hal ini juga
mesti diperhatikan oleh seorang istri untuk senantiasa bersikap baik
terhadap suaminya agar tercipta kasih sayang di antara keduanya. Karena
Fir'aun pun bersabar karena sikap istrinya yang penyabar dan pandai
meredam emosi dengan rayuan.
Sebagai seorang
manusia biasa tentu tidak luput dari kesalahan, namun yg perlu
diperhatikan adalah berilah nasehat kepada istri /suami nanti saja
tatkala amarah sudahreda atau tatkala lagi bermesraan.
Semoga Keluarga SAMAWA adalah Keluarga Kita