Islamedia.co - Sebagai langkah
awal dalam pencapaian swasembada pangan tiga tahun mendatang, irigasi
menjadi salah satu faktor kunci dalam mewujudkan swasembada tersebut.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) mulai
melakukan perbaikan irigasi di Sumbar.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan permasalahan utama yang
dihadapi dalam mewujudkan ketahanan pangan adalah bahwa pertumbuhan
permintaan pangan yang lebih cepat dari pertumbuhan penyediaan.
"Permintaan yang meningkat merupakan resultante dari peningkatan jumlah
penduduk, perubahan ekonomi, peningkatan daya beli masyarakat dan
perubahan selera sehingga mengakibatkan kecenderungan import pangan
meningkat atau sebagai tidak kemandirian pangan nasinal," kata Gubernur
Irwan saat memberikan sambutan di acara peletakkan batu pertama
perbaikan irigasi di Kelompok Tani Maju Jaya kelurahan Gunung Sariak
Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumbar, Selasa (20/1).
Selain itu, Irwan menambahkan, tantangan lain yang dihadapi dalam
mewujudkan ketahanan pangan adalah konversi lahan pertanian ke non
pertanian dan ketersediaan air yang kurang pada saat dibutuhkan tanaman
sebagai akibat banyaknya jaringan irigasi yang rusak. "Juga masih
rendahnya pemakaian benih bermutu dan bersertifikat oleh petani, pupuk
bersubsidi tidak dapat dimiliki oleh petani pada saat dibutuhkan secara 6
(enam) tepat, kepemilikan alsintan yang masih rendah dan tenaga
penyuluh yang ada belum bisa melayani semua wilayah untuk melakukan
penyuluhan," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Irwan, pemerintah berupaya untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan meluncurkan program-program
diantaranya perbaikan jaringan irigasi tersier seluas 24.250 ha yang
dicanangkan pada Selasa (20/1) di seluruh Sumatera Barat.
Lebih lanjut Irwan mengemukakan, selain itu juga diluncurkan program
lainnya yaitu Pengembangan Optimasi Lahan seluas 11.230 ha, Gerakan
Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP PTT) Padi seluas 10.000 ha dan
Jagung seluas 4.000 ha dan Traktor Roda Dua sebanyak 63 unit.
"Kemudian juga pada tahun ini kita di Sumatera Barat ditambah dengan
kegiatan APBN-P 2015 yaitu Perbaikan Jaringan Irigasi seluas 42.000 ha,
Optimasi Lahan seluas 26.750 ha, Traktor Roda Dua sebanyak 560 unit.
Dalam pelaksanaan program ini juga dilakukan kerjasama dengan TNI AD,
yang merupakan tindak lanjut MOU antara Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat dengan Danrem 032 Wirabraja yang telah dilaksanakan pada tanggal 7
Maret 2014. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada
petani melalui Babinsa yang ada di lapangan agar dapat meningkatkan
produktivitas tanam sehingga bisa mencapai estimasi target yang
diharapkan," jelas gubernur yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) ini.
Irwan berharap program-program tersebut dapat mendukung pencapaian
swasembada padi yang telah di targetkan oleh Kementerian Pertanian
sebanyak 3 Juta Ton pada Tahun 2017 di Sumatera Barat. (pks/islamedia/js)