
Pertemuan, yang
diluncurkan di bawah naungan Kepala Intelijen Mesir Mohammad Farid Al-Tohamy,
akan membahas hal-hal dalam proses rekonsiliasi dan pekerjaan pemerintah
koalisi di Gaza, yang tertunda, yang dipimpin oleh Rami Al-Hamdallah, kata
Kantor Berita Timur Tengah (MENA).
Pertemuan tersebut
akan membahas penerapan kesepakatan yang ditandatangani sebelumnya antara kedua
pihak, blokade Gaza dan rekonstruksi yang disebabkan oleh serangan Israel
baru-baru ini di kota Gaza, di samping masalah Pemilu.
Menurut laporan AFP,
perundingan dua hari itu akan dipusatkan pada pembahasan mengenai “pengembalian
(pemerintahan persatuan) di Jalur Gaza serta penerapan kewenangannya tanpa ada
halangan”, kata ketua delegasi Fatah, Azzam Al-Ahmad.
Dialog Kairo membahas 5 persoalan yang masih belum disepakati, yaitu rekonsiliasi, pemerintahan, Organisasi Pembebasan Palestina, Keamanan dan emil.
Kantor berita Shafa
dikutip PIC mengutip pernyataan anggota Majlis Revolusi Fatah, Amin Maqbul
bahwa pertemuan delegasi Fatah dan Hamas akan fokus menyatukan visi dan mencari
solusi bersama menyepakati pertemuan Kairo.
Dialog dijadwalkan
membahas kerja pemerintahan rekonsiliasi di Gaza yang dipimpin Romi Hamdalah,
dan pentingnya menerapkan apa yang telah disepakati, blokade dan rekonstruksi
Gaza, pemilu dan komisi rekonsiliasi.
Delegasi Fatah
terdiri dari Azam Ahmad, Jibril Rajub, Zakaria Agho, Husain Syeikh, Sakhr
Piseso. Sementara delegasi Hamas terdiri dari Musa Abu Marzuq, Khalil Hayyah,
Mahmud Zehar, Muhammad Nashr dan Izzat Rashiq. [hidcom/im]