Syaikh Yusuf Qardhawi : Khilafah Ala ISIS Tidak Cukup Syarat -->

Syaikh Yusuf Qardhawi : Khilafah Ala ISIS Tidak Cukup Syarat

Zaid A
Rabu, 27 Agustus 2014
Islamedia.co -  Presiden Persatuan Ulama Islam Sedunia, Syaikh Yusuf Qardhawi menilai bahwa khilafah yang dideklarasikan ISIS tidak bermakna apa-apa karena tidak cukup syarat.

Pernyataan ini disampaikan saat wawancara dengan Kantor Berita Anadolu di selah-selah pertemuan Ulama Islam Sedunia yang ke empat kalinya di Istanbul dimana beliau menyatakan bahwa "Model Khilafah yang sangat memungkin pada masa kini adalah dengan cara dimana negara-negara yang menerapkan Syariah besatu dalam bentuk Federasi atau Konfederasi, dan tidak dengan model lama.

Qardhawi menambahkan, "ada negara besar seperti China dimana penduduknya lebih dari 1,5 milyar. Sementara penduduk Muslim sedunia sudah mencapai 1,7 milyar, dan ini bisa disatukan dalam bentuk Uni Islamic State, cuma ini tidak mudah dan memerlukan pemimpin-pemimpin yang benar yang dapat melihat realitas secara benar, dapat bekerja sama dengan rakyatnya, dan mereka lah nantinya yang dapat mendirikan Uni Islamic State ini kelak", menurut Qardhawi.

Terkait kelompok-kelompok ekstrimis, Qardhawi menjelaskan bahwa "kelompok-kelompok tersebut muncul disebabkan bobroknya kondisi ummat dan bobroknya para penguasa yang mengakibatkan banyak generasi muda Islam banyak yang cenderung mengikuti pola ekstrimis dan meyakini bahwa apa yang mereka lalukan adalah jihad di jalan Allah (dalam menumpas kebobrokan tersebut), bahkan ada yang sampai mengkafirkan dan bahkan menghabisi komunitas zimmi. Tentunya ini adalah problem besar, karena islam tidak membenarkan tindakan ekstrim".

Terkait bagaimana menghadapi ekstrimisme dikalangan generasi muda muslim, Qardhawi berpendapat: "membutuhkan kerja keras, sampai fiqih moderat memasyarakat di dunia islam. Dalam banyak hadis Rasulullah selalu mengecam ekstrimisme dan mengajak kepada moderat, agar tidak terlalu ekstrim dan tidak terlalu "cuek" dalam agama ini". Sebagaimana dilansir Anadolu, Selasa (26/08).[aa/islamedia/syaf]