Islamedia - Awal tahun ini rakyat dikejutkan oleh dua fenomena yang bisa diibaratkan sebagai madu dan racun.
Pergantian tahun yang disambut euforia oleh masyarakat Indonesia semakin membuat senyum rakyat negeri ini semakin lebar, lantaran telah diresmikan bersamaan pada tanggal 1 Januari 2014, Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) bagaikan madu yang bisa membantu dari segi kesehatan masyarakat.
Kita ketahui bersama bahwasannya kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan juga merupakan bagian dari hak setiap warga negara juga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk bagi masyarakat yang miskin. Hal itu telah diamanatkan oleh UUD 1945 pasal 28H. Untuk itulah Pemerintah Indonesia meluncurkan program BPJS Kesehatan. Prinsip dasar program jaminan kesehatan adalah sesuai dengan apa yang telah dirumuskan oleh UU SJSN pasal 19 ayat 1 adalah jaminan kesehatan yang diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas.
Jaminan Kesehatan merupakan jaminan perlindungan kesehatan agar setiap peserta memperoleh manfaat pemeliharaa kesehatan dan juga perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau pun iurannya dibayar oleh Pemerintah dalam hal ini.
Namun kabar menggembirakan ini tak berlangsung lama, selang dua hari masyarakat harus mendapatkan pukulan keras dengan kenaikan harga elpiji (LPG) yang mencapai 70 persen untuk tabung 12 kg seolah meracuni anggaran rumah tangga masyarakat.
Harga elpiji 12 kg biasanya dapat dibeli dengan harga 85.000, hari ini rakyat harus merogoh saku lebih dalam, yakni 137.000. fantastis bukan? dan kenaikan harga elpiji ini sudah barang tentu akan diikuti kenaikan - kenaikan harga yang lainya.
Sepertinya sudah sangat biasa bagi pemerintah menyayangi rakyatnya lalu kemudian meracuni. Seperti 2013 tahun lalu. Saat pemerintah menaikan gaji karyawan sampai 20%, tak lama kemudia BBM naik 45%.
Jadi jangan senang dulu saat pemerintah menawarkan madu, karena sudah terlalu sering setelah madu diberikan, racun juga harus ikut ditelan.
takazu