Islamedia - Alhamdulillah, terima kasih sudah
mengkllik dan berkenan membaca. Semoga melalui cerita ini dapat memberi motivasi
untuk saya pribadi dan juga untuk bagi pembaca.
Sebelum bercerita lebih dalam, saya teringat sabda Rasulullah bersabda, “Berdoalah kepada Allah disertai keyakinan kalian akan terkabulnya doa kalian dan ketahuilah oleh kalian bahwa Allah tidak menerima doa dari hati yang lupa lagi lalai.” (HR Tirmizi, Hakim, dan Baihaqi).
Sebelum bercerita lebih dalam, saya teringat sabda Rasulullah bersabda, “Berdoalah kepada Allah disertai keyakinan kalian akan terkabulnya doa kalian dan ketahuilah oleh kalian bahwa Allah tidak menerima doa dari hati yang lupa lagi lalai.” (HR Tirmizi, Hakim, dan Baihaqi).
Judul
tersebut Diambil dalam kisah perjalanan kehidupan saya. Saat berada di titik
nol. Apapun yang terjadi tetaplah bertauhid!. Itu adalah yang menjadi pondasi
saya menjalani kehidupan. Karena Banyak diantara kita saat sedang di rundung
masalah namun mengesampingkan tauhid kepada Allah. Bukankah dalam Sabdanya
Rasulullah pun memerintahkan kita untuk meminta kepada Allah, walaupun tali
sandal terputus.
Hendaklah
kalian meminta segala kebutuhan kalian kepada Allah walaupun tali sandalnya
terputus, sesungguhnya jika Allah tidak menggampangkan kepadanya maka hal itu
tidaklah gampang baginya. (HR. At-Tirmidzi, Ath-Thabrani, Abu Ya’la dan Abu
Al-Bazzar)
Jadi,
pada saat itu tahun 2012, saat berprofesi
sebagai penyiar freelance di salah satu radio komunitas dekat rumah. Sebagai penyiar freelance, bisa di bayangkan berapa
nominal gaji yag saya terima. Terlebih radio di tempat saya bergabung adalah
radio komunitas. Namun pada saat itu,
saya mengesampingkan nominal gaji yang saya terima. Karena memang saya
menyenangi bidang itu. dengan gaji yang pas-pasan, menjadi hal yang biasa untuk
berjalan kaki dari rumah ke tempat kerja dan memang Alhamdulillah lokasinya
dapat ditempuh dengan jalan sekitar 25 menit.
Suatu
hari tepat di bulan Ramadhan 2012, saat itu saya tidak memiliki uang sama
sekali untuk membeli makan untuk buka puasa. Meski pun begitu saya tetap
berpuasa dan berjalan kaki ke tempat kerja yang kalau diperkirakan membutuhkan
waktu 25 menit dari rumah. Dan saat pulang dan mendekati waktu magrib, saya
sempat bingung dan berkata dalam hati , “Ya Allah nanti buka puasa dengan apa?,
uang tidak ada sama sekali”. Tapi sesegera mungkin aku pun langsung mengalihkan
pemikiran dan mengatakan dalam diri
sendiri ,” Masa iya Allah ga bantu hambanya yang berpuasa Ramadhan?, Allah pasti
Maha Tahu kok”. Saat itu hanya tawakkal yang bisa saya tanamkan di dalam hati.
Kepasrahan
saat itu, membuat saya betul-betul
meyakini , bahwa iman memiliki peran penting dalam keadaaan apapun. Dan
saya benar-benar belajar dari hal ini. Hingga saat menjelang magrib, kaka saya
yang tinggal cukup jauh dari rumah, menelepon dan mengatakan akan berbuka puasa
di rumah. Dan kabar gembiranya kakak saya sudah bawa segala makan dan lauk pauk untuk
berbuka. Subhanallah!!!. Aku benar-benar-benar terharu, bersyukur dan
benar-benar meyakini bahwa Allah Maha Mendengar.
Padahal siang itu saya bingung
akan makan dengan apa untuk buka puasa nanti dan Subhanallah nya lagi Allah langusng
menjawabnya. Hingga tiba saat nya
berbuka, segala macam jenis makanan terus berdatangan. Tidak hanya dari
kakak saya, namun juga dari saudara-saudara saya. Subhanallah!!, semoga cerita
ini member inspirasi untuk saya untuk menjaga hati agar Allah saja yang menjadi
tempat mengadu dan apapun yang terjadi
Bertauhidlah kepada Allah.
JL. Masjid Jami Assurur
Kebon Jeruk Jakarta Barat
[Lomba #AYTKTM]