Sauw Nawra, Perjuangan Gadis Cilik Rohingya Sampai Ke Indonesia -->

Sauw Nawra, Perjuangan Gadis Cilik Rohingya Sampai Ke Indonesia

Admin
Selasa, 17 Desember 2013
Islamedia - Sauw Nawra gadis kecil berumur delapan tahun harus terdampar di camp pengungsian dan berpisah dengan keluarga ibu dan ayahnya, kini ia tinggal di camp pengungsian Pasar Tiga, Medan Sumatera Utara bersama puluhan pengungsi Rohingya lainya. 

Setelah sebelumnya lama terkatung-katung di laut bertarung dengan ombak, menahan rasa lapar dan dahaga karena kehabisan bekal. Lari dari kekejaman fundamentalis Budha di Myammar. 


Sempat dua kali terdampar di dua pulau Thailand, namun mendapat perlawanan dan  pengusiran oleh Fundamentalis Budha di Thailand, hingga akhirnya ditemukan oleh nelayan Indonesia, yang terpanggil oleh hati nurani melihat kondisi Shaw naw Ra dan pengungsi lainnya yang sangat memperihatinkan.

Utusan Rohingya (ARU) dan Kantor Berita Arakan (ANA) yang ditemani oleh Redaksi Islamicgeo.com beberapa hari lalu (9/12) sempat bertemu dan mewancarai langsung Sauw Nawra, perjalanan panjangnya hingga sampai ke Indonesia.

Warga desa kami terpencar-pencar setelah orang Budha menyerang dan membakar kampung kami, ibu dan ayahku pun lari ke arah lain, sementara aku bersama saudaraku berlari ke arah berbeda, dan setelah berkali-kali berusaha hingga akhirnya kami bisa menaiki perahu kecil bersama sekelompok warga desa yang melarikan diri. Kami pun sampai ke kota perbatasan Thailand; kami kembali mendapat serangan dari orang-orang Budha Thailand dan kami kembali lagi ke laut".

Sang gadis kecil kembali melanjutkan perjuangannya

"Kemudian perahu terus bertarung dengan ombak, hingga kami sampai di perbatasan lainnya di daerah Thailand, namun Angkatan Laut Thailand mencegah kami, dan kami kembali lagi ke laut, hingga setelah berhari-hari kami sampai dan terdampar di tempat yang tak kami ketahui, dan kami pun bertahan di atas perahu hingga perbekalan makan dan minum habis. Tangisan anak-anak dan perempuan pun semakin keras. Kami terus dalam kondisi seperti ini, hingga perahu bergerak karena dorongan ombak, kami kembali dibawah oleh ombak ke arah yang  kemudian kami ketahui -nelayan-nelayan Indonesia berlayar-, dan ketika nelayan-nelayan Indonesia melihat kondisi kami, mereka pun mengambil dan menolong kami. Dan memasukkan kami ke negeri ini, hingga perjalanan kami sampai ke camp pengungsian di Indonesia ini."

Gadis kecil mengakhiri cerita perjalanannya dengan mengatakan:

"Dan aku sekarang hidup di sini bersama para pengungsi lainnya, namun tanpa keberadaan ibu dan ayah, mereka masih terperangkap di dalam Arakan".

Selama hampir dua pekan (6-16 Desember), redaksi Islamicgeo.com bersama utusan Rohingya berada di Indonesia dan melakukan kunjungan ke camp-camp dan Rudenim pengungsi Rohingya di berbagai tempat di Indonesia. [M.Anas/Islamicgeco/YL/Islamedia]