Islamedia - Bencana alam, cara tercepat menambah lapisan masyarakat miskin. Tak
hanya itu. Warga yang tinggal dalam radius tiga kilometer dari Gunung
Sinabung yang meletus tiada hentinya hingga sekarang, wajib mengosongkan
rumahnya.
Meningkatlah jumlah pengungsi, hidup alakadarnya di tenda darurat. Kerepotan menyeruak. "Di sini beol aja susah Pak," kata Warsini kepada Ahyudin saat dikunjungi di pengungsian.
"Cuci baju pun tak bisa lagi. Sungai jauh sekali dari sini. Kotoran juga berserak," kata Rahmawati, pengungsi yang lainnya.
Selain fakta fisik dan ekonomi, beban sesungguhnya para pengungsi itu adalah faktor psikis. "Sekian lama mereka menjadi pengungsi meninggalkan rumah dan lahan hidupnya, dilibas ketidakpastian sampai kapan mereka harus menjadi pengungsi, itulah faktor pemicu stres yang sering menjangkiti para pengungsi," papar Ahyudin berempati.
Betapa mengibakan melihat nasib anak-anak, kaum ibu yang megurus anak-anak mereka. "Saya melihat, sejumlah anak tetap tersenyum meski hidup di kamp pengungsian. Mereka anak-anak tak berdosa, masih polos tak faham mereka sedang mengungsi. Di sini, program trauma healing akan efektif memulihkan psikis anak-anak pengungsi yang mulai bosan di kamp. Program trauma healing andalan ACT mengatasi risiko psikis akibat bencana," ungkap Ahyudin.
Meningkatlah jumlah pengungsi, hidup alakadarnya di tenda darurat. Kerepotan menyeruak. "Di sini beol aja susah Pak," kata Warsini kepada Ahyudin saat dikunjungi di pengungsian.
"Cuci baju pun tak bisa lagi. Sungai jauh sekali dari sini. Kotoran juga berserak," kata Rahmawati, pengungsi yang lainnya.
Selain fakta fisik dan ekonomi, beban sesungguhnya para pengungsi itu adalah faktor psikis. "Sekian lama mereka menjadi pengungsi meninggalkan rumah dan lahan hidupnya, dilibas ketidakpastian sampai kapan mereka harus menjadi pengungsi, itulah faktor pemicu stres yang sering menjangkiti para pengungsi," papar Ahyudin berempati.
Betapa mengibakan melihat nasib anak-anak, kaum ibu yang megurus anak-anak mereka. "Saya melihat, sejumlah anak tetap tersenyum meski hidup di kamp pengungsian. Mereka anak-anak tak berdosa, masih polos tak faham mereka sedang mengungsi. Di sini, program trauma healing akan efektif memulihkan psikis anak-anak pengungsi yang mulai bosan di kamp. Program trauma healing andalan ACT mengatasi risiko psikis akibat bencana," ungkap Ahyudin.
Menurut Presiden ACT, besarnya pengungsi tak mungkin diatasi ACT sendiri. Bahkan pemerintah perlu dukungan masyarakat. "Kehadiran para relawan, menjadi kekuatan aksi bantuan bagi para pengungsi. Antarlembaga kemanusiaan adu hebat mengelola relawannya. Makin kuat persaingan, makin banyak korban tertolong. Ini adu baik melayani masyarakat yang diuji dengan bencana," pungkas Ahyudin.[act/YL/Islamedia]