Islamedia - Hari itu, Selasa (26/11) sekitar 150 perempuan sudah berkumpul di depan
hotel Lembah Pinus, Ciloto Puncak Bogor. Mereka berasal dari daerah yang
berbeda, usia yang berbeda-beda, juga latar belakang profesi yg berbeda-beda. Tapi
mereka memiliki satu visi yang sama "Quran".
Karena Quran lah mereka semua berkumpul. Karena Quranlah, mereka yang dari Papua tak merasa berat tuk melangkahkan kaki ke Puncak Bogor. Karena Quran lah mereka yang dari Aceh sangat semangat mendatangi MQNA ini.
Karena Quran lah, ibu-ibu yang baru saja melahirkan anaknya 2 bulan atau 4 bulan yang lalu, lengkap dengan anaknya yang baru berusia 2 bulan atau 4 bulan, sama sekali tidak berat untuk datang ke forum Quran.
Juga karena Quran lah, seorang ibu rela meninggalkan segudang aktifitasnya dalam sepekan.
Juga karena Quranlah, ibu yang sedang hamil 7 bulan, langkah kakinya terasa ringan. Pun karena Quranlah, seorang mahasiswa tetap bersikukuh datang ke Mukhayyam sekalipun tidak dapat izin dari kampus.
Tak hanya dari para peserta. Para panitia, ustadz n ustadzah pun tak kalah semangat ingin berjumpa dengan para penghafal Quran senusantara. Tak terbayang betapa letihnya setiap inchi tulang-tulang para panitia. Tak terbayang betapa kuatnya mulut dan mata para ustadz n ustadzah dalam mengimami kami Qiyamullail dan menerima setiap setoran kami yang masih tertatih-tatih.
Ustadz Abdul Aziz Arrouf Al Hafizh, rela turun dari Puncak hanya untuk berobat, lalu naik lagi ke puncak untuk membersamai kami. Ustadzah Dewi Rafika yang sakit, tapi bersikukuh tak mau ke rumah sakit sekalipun ambulance sudah menjmput, hanya demi ingin tetap bersama para penghafal Quran hingga acara selesai.
Ustadz Ahmar yang turun puncak karena istrinya diprediksi akan melahirkan pada Jumat (30/11), ternyata setelah turun, lahirannya jadinya Senin, bukan Jumat. Juga para asaatidz dan asaatidzah yang lainnya, rela meninggalkan istri/suami dan anak-anaknya dalam 1 pekan.
Setiap diri tahu apa yang akan dilakukan selama 6 hari ke depan; setoran dan murajaah hafalan, olahraga, kajian Quran, tilawah 45 juz, Qiyamullail 4 juz selama 5 jam, dan aktifitas-aktifitas Quran lainnya.
Dan itu semua ditopang oleh tidur 2 jam yang berkualitas. Sungguh kenangan 6 hari yang luar biasa. Visi yang sama telah mengumpulkan kita semua di bumi Allah. Semoga kelak Allah izinkan kita berkumpul di JannahNya. Aamiin..
Ayu Lestari
Catatanku di MQNA3 (Mukhayyam al Quran Nasional Akhwat)
Ciloto Puncak Bogor, 26-1 Des 2013
Karena Quran lah mereka semua berkumpul. Karena Quranlah, mereka yang dari Papua tak merasa berat tuk melangkahkan kaki ke Puncak Bogor. Karena Quran lah mereka yang dari Aceh sangat semangat mendatangi MQNA ini.
Karena Quran lah, ibu-ibu yang baru saja melahirkan anaknya 2 bulan atau 4 bulan yang lalu, lengkap dengan anaknya yang baru berusia 2 bulan atau 4 bulan, sama sekali tidak berat untuk datang ke forum Quran.
Juga karena Quran lah, seorang ibu rela meninggalkan segudang aktifitasnya dalam sepekan.
Juga karena Quranlah, ibu yang sedang hamil 7 bulan, langkah kakinya terasa ringan. Pun karena Quranlah, seorang mahasiswa tetap bersikukuh datang ke Mukhayyam sekalipun tidak dapat izin dari kampus.
Tak hanya dari para peserta. Para panitia, ustadz n ustadzah pun tak kalah semangat ingin berjumpa dengan para penghafal Quran senusantara. Tak terbayang betapa letihnya setiap inchi tulang-tulang para panitia. Tak terbayang betapa kuatnya mulut dan mata para ustadz n ustadzah dalam mengimami kami Qiyamullail dan menerima setiap setoran kami yang masih tertatih-tatih.
Ustadz Abdul Aziz Arrouf Al Hafizh, rela turun dari Puncak hanya untuk berobat, lalu naik lagi ke puncak untuk membersamai kami. Ustadzah Dewi Rafika yang sakit, tapi bersikukuh tak mau ke rumah sakit sekalipun ambulance sudah menjmput, hanya demi ingin tetap bersama para penghafal Quran hingga acara selesai.
Ustadz Ahmar yang turun puncak karena istrinya diprediksi akan melahirkan pada Jumat (30/11), ternyata setelah turun, lahirannya jadinya Senin, bukan Jumat. Juga para asaatidz dan asaatidzah yang lainnya, rela meninggalkan istri/suami dan anak-anaknya dalam 1 pekan.
Setiap diri tahu apa yang akan dilakukan selama 6 hari ke depan; setoran dan murajaah hafalan, olahraga, kajian Quran, tilawah 45 juz, Qiyamullail 4 juz selama 5 jam, dan aktifitas-aktifitas Quran lainnya.
Dan itu semua ditopang oleh tidur 2 jam yang berkualitas. Sungguh kenangan 6 hari yang luar biasa. Visi yang sama telah mengumpulkan kita semua di bumi Allah. Semoga kelak Allah izinkan kita berkumpul di JannahNya. Aamiin..
Ayu Lestari
Catatanku di MQNA3 (Mukhayyam al Quran Nasional Akhwat)
Ciloto Puncak Bogor, 26-1 Des 2013