Islamedia - “Saya
hausss!!” seruku pada dua rekan setia seusai berkeliling Tembi. Dengan mata
menyapu sekitar, saya mencari benda datar dan bersih untuk sekedar duduk dan
numpang minum setenggak air putih yang saya bawa sedari tadi.
Yess!
Disana. Disebuah spasi seorang yang asik dengan benda modernnya bernama
handphone dan beberapa insan yang tenggelam dalam cengkramanya.
“Permisi,
hehe numpang duduk bentar yaa!” ijin saya pada dua sisi yang tak lagi terspasi,
terisi saya yang tak lagi kecil. :D “Ada yang mau minum?” tawarku disambut
ulasan senyum dan geleng kepala.
Selang
beberapa menit, menikmati kerongkongan yang tak lagi kering, penyakit dari
lahir kambuh.
“Hallo,
saya Risa. Ini mas Dimas kah?” kenalku pada rekan disamping kiri saya.
mengganggu aktivitasnya bersama benda tanda kemajuan jaman bernama handphone.
Dan air wicara itupun mengalir pelan, diselingi tawa dan beberapa tanya, dalam
hati saya bertasbih memuji.Nya. Menggerimisi batin dengan asma.Nya.
“Ya
Rabb, nyata saya cemburu pada makhluk ciptaan.Mu satu ini.”
Bagaimana
tidak membuat cemburu, dalam segala keterbatasannya ia tetap mengoptimalkan
fungsi diri tanpa batas. Dalam segala keterbatasannya ia terus berusaha
menegarkan yang lain tanpa lirik kelas. Dalam segala keterbatasannya ia selalu
mengulum senyum yang membekas riang. Juga dalam segala keterbatasannya ia
seolah tanpa batas berkreativitas. :”) Maha Suci Engkau yang Memberi nikmat
sempat bertemu dengan sosok Dimas
Prasetyo Muharam yang semoga tak keberatan saya
panggil Mr.Dim :”) .
Ya,
mungkin dia memang pernah tersungkur dalam gelap. Meraba cahaya yang bahkan
enggan mendekat meski hanya seberkas. Ya, mungkin dia pernah meriaki takdir
yang seolah mengkhianati segala mimpi dan citanya semasa sinar nyata menyambang
lensa. Ya, mungkin dia pernah merangkul lutut dan diam dalam sudut temaram
kamar, bertanya pada Tuhan, “Mengapa harus saya?”. Ya, mungkin dia pernah
tersandung dan jatuh teriring gelak tawa sekitar, tatap kasihan, juga
keengganan yang lain. Ya, mungkin dia pernah tenggelam dalam kubangan hidup
tanpa semangat untuk lebih bermanfaat. Ya, mungkin dia pernah dicecar
kepesimisan sebab keterbatasan itu. Ya, semua kemungkinan kemungkinan yang
sangat mendukungnya untuk menyerahkan diri pada lubang hitam keputusaan hidup.
Membiarkan diri terjerat keterbatasan yang sejatinya penguatan Tuhan pada
hamba.Nya.
Namun
Allah yang Maha Baik menuntunnya untuk terus beradaptasi, membiarkannya
berproses bersama keterbatasan yang ada. Meyakinkan dia bahwa semua masih baik
baik saja, masih ada telinga, lengan, kaki, jemari, peraba, hidung, lisan, juga
cinta sekitar yang wajib disyukuri. Bahwa jatuh dan bangun hanya sapaan
gravitasi yang tertulis di Lauhul Mahfuds. Bahwa trial and error telah berganti
menjadi trial and learn. Bahwa ia tak pernah sedetikpun sendiri. Bahwa
terkadang Tuhan menitipkan limpahan anugerah pada yang manusia sebut musibah.
Dengan
keterbatasanya dalam hal pandang mata, ia tak membatasi diri untuk
berkreativitas. Menemani sesama untuk tak buta teknologi melalui kartunet.com
juga kelas kelas pelatihan internet untuk rekan disabilitas dengan markas
Spirit Home di daerah Jagakarsa Jakarta Selatan. Dia bersama rekan rekannya,
membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan hal yang harus menjadi batasan
kreatifitas. :”)
“Ayo
Mr.Dim ikut foto yuk!” Ajak saya padanya. Bergabung bersama rekan rekan
perserta #BN2013 yang membaur dalam padatnya cecaran banyak lensa kamera.
Menuntunnya
dalam genggaman tangan kecil saya, memastikan selokan didepan tidak membuatnya
terjatuh. Hei, jangan sebut ini bantuan! Atau serupa tindak kasihan! Ini hanya
bentuk lain dari kepedulian juga kewajiban untuk menjaga sesama :”D Tindak yang
selalu terwujud dalam kata ‘teman’ :D
Dan
seusai percakapan yang dipaksa usai sebab ada panggilan rekan lain yang harus
saya penuhi.
“Bye
dulu ya Mr.Dim. See you!” seruku tak terdengar. Menggumamkan harap untuk
sekedar melanjutkan cengkrama. Hmm iya, saya benar berharap ada kesempatan
bercengkrama kembali. Ada banyak ilmu yang ingin saya minta darinya. :D :D
Ayoolahh, ilmu itu nikmat Allah SWT yang sangat patut untuk ditularkan. :D See
you ya Mr :’D
Risa Rii Leon
Surakarta
FB : http://www.facebook.com/risa.rii.leon
Blog : jejak-risa.blogspot.com