Dunia Harus Membantu Pengungsi Suriah -->

Dunia Harus Membantu Pengungsi Suriah

Minggu, 03 November 2013
Islamedia - Amnesty International pada hari Kamis (31/10) mendesak dukungan dunia untuk membantu Jordania dan negara lain untuk menjadi tuan rumah bagi pengungsi Suriah yang sedang melarikan diri dari konflik.

Dalam sebuah laporan terbaru, Amnesty menyoroti kesulitan yang dihadapi oleh orang-orang yang mencoba melarikan diri dari konflik di Suriah ke negara-negara tetangga, terutama Yordania.

Kerajaan gurun kecil itu menampung lebih dari 500.000 pengungsi Suriah, termasuk sekitar 120.000 yang berada di kamp Zaatari utara dekat perbatasan.

"Tidak dapat diterima bahwa sejumlah orang dari Suriah, termasuk keluarga dengan anak-anak kecil yang mencari perlindungan dari pertempuran, ditolak masuk oleh negara-negara tetangga," ungkap Philip Luther, direktur Amnesty Internasional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

Lebih dari 115.000 orang telah tewas dan lebih dari 2,1 juta terpaksa mengungsi - kebanyakan ke Yordania , Lebanon , Turki , Irak dan Mesir - sejak konflik meletus yang dimulai pada Maret 2011 setelah tindakan keras terhadap protes melawan Presiden Bashar Assad.

PBB mengatakan jumlah pengungsi diperkirakan akan membengkak menjadi 3,5 juta pada akhir tahun ini, sementara hampir tujuh juta orang diperkirakan membutuhkan bantuan di dalam wilayah Suriah tahun ini.

Meskipun pernyataan dari otoritas perbatasan tetap terbuka bagi mereka yang melarikan diri konflik, organisasi yang berbasis di London ini mengatakan dalam sejumlah pengungsi diberitakan ditolak di Jordania.

Yordania telah berulang kali menyerukan untuk diberikan lebih banyak bantuan internasional. Mereka mengatakan besarnya pengungsi yang masuk dan terus berkembang membebankan mereka pada pasokan air dan pasokan listrik serta perumahan dan pendidikan, sementara banyak warga Yordania menganggur karena menghadapi persaingan ketat dari warga Suriah untuk mendapatkan pekerjaan.

Pihak berwenang Yordania telah mengatakan kepada Amnesty mereka tidak akan memulangkan siapapun ke Suriah. Namun pada bulan Agustus 2012 sekitar 200 pengungsi dideportasi kembali ke Suriah setelah protes di Zaatri terkait kondisi kelangsungan hidup.

"Masuknya pengungsi telah menempatkan tekanan besar pada negara-negara di kawasan itu. Sumberdaya yang diperlukan memang sangatlah besar. Namun, ini tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menolak orang masuk atau memaksa kembali orang pada konflik dan krisis kemanusiaan di Suriah," ujar Luther .

Ia juga menambahkan, " Masyarakat internasional memiliki peran penting dalam menawarkan dukungan kepada negara-negara di kawasan yang sejauh ini memikul beban pengungsi Suriah dengan sumber daya minimal. Tindakan yang cepat dibutuhkan untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan internasional dan program pemukiman dan mencegah memburuknya krisis." (tajuk)