Islamedia - Ghirah anak
muda dalam menjalankan perintah agama memang tidak bisa ditandingi dengan
apapun yang ada di dunia ini, kemurnian yang tulus terlahir dalam hati yang
selalu di terangi dengan dzikir, amalan-amalan yang menghiasi kehidupan, demi
mencetak skor tertinggi yang di landasi oleh pondasi Fastabiqul Khoirot.
Semangat itu yang saya rasakan waktu saya baru saja memasuki
lingkungan kerja baru (operator warnet), bertemu dengan medan dakwah yang belum saya kenal. Demi
menguatkan hati ini setiap hari saya membuka dengan banyak bertilawah dan murajaah ditempat kerja kala sedang tidak ada
pelanggan, karna memang kebetulan saat itu saya sedang diwajibkan untuk
menghafal surat
Al-Ghashiyah dari kampus.
Tapi kemurnian hati saya tidak di sambut dengan baik oleh
salah satu karyawan yang ada disana, acap kali saya sedang asik melantunkan
ayat demi ayat karyawan tersebut enteng saja bicara kalau suasana ruangan
menjadi panas karna saya, kadang dia juga memarahi saya tanpa alasan yang
jelas, bukan hanya itu saya juga di cap sok alim.
Hal tersebut tidaklah mengkerdilkan ghirah saya kala itu, walaupun karyawan tersebut selalu menatap
saya seperti sedang mengejek, itu tidak mengganggu kelancaran saya bekerja dan
beraktifitas. Biarlah peristiwa tersebut menjadi bukti kesabaran saya dihadapan
Allah kelak.
Nailah
Sukasari, Tangerang
[Lomba #AYTKTM]