Kebangkrutan Ekonomi Mesir Pasca 100 Hari Kudeta -->

Kebangkrutan Ekonomi Mesir Pasca 100 Hari Kudeta

Jumat, 18 Oktober 2013
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/08/1375622281484278630.jpg
Islamedia - Dalam sebuah dialog televisi yang disiarkan oleh Aljazeera pada Sabtu (12/10) lalu, terungkap fakta-fakta tentang ekonomi Mesir pasca 100 hari kudeta Militer terhadap presiden Mursi. Di awal dialog, dilontarkan sebuah pertanyaan, apakah kemerosotan ekonomi saat ini terjadi secara langsung pasca kudeta militer atau bentuk warisan pada masa lalu?

Osama Al-Ghaith, pakar ekonomi mengatakan bahwa kemerosotan ekonomi saat ini bukan hasil dari revolusi 25 Januari, melainkan warisan dari rezim Mubarak. Selain itu, pasca 100 hari kudeta, Mesir telah mengalami kelumpuhan ekonominya akibat dari tingginya harga bahan pokok di pasaran.

Osama juga menambahkan, bahwa kemerosotan ekonomi saat ini juga disebabkan oleh menurunnya pendapatan dari sektor pariwisata, yang merupakan sektor terpenting dalam perekonomian Mesir.

Osama menganggap bahwa bantuan dari negara-negara Teluk tidak akan mampu untuk menghidupkan kembali perekonomian Mesir, juga tidak akan mampu memberikan jalan keluar dari permasalahan ini. Untuk menyelamatkan perekonomian saat ini, butuh 300 milyar dollar selama 5 tahun ke depan, agar bisa memulihkan kembali ekonomi Mesir.
Dia juga membantah pernyataan beberapa media Mesir yang menyatakan bahwa saat ini Mesir memiliki Devisa Negara sebesar 36 milyar dollar, justru yang ada jauh lebih sedikit dari angka tersebut.

Senada dengan Osama Al-Ghaith, pakar ekonomi Khaled Al-Wazni, yang juga hadir dalam dialog tersebut, mengatakan bahwa kemerosotan ekonomi saat ini bukan hasil dari revolusi 25 Januari, melainkan warisan dari rezim Mubarak.

Khaled Al-Wazni menjelaskan bahwa seharusnya bantuan-bantuan yang diberikan oleh negara-negara Teluk bukan sekedar bantuan uang, melainkan dalam bentuk investasi. Sebab, investasi secara langsung jauh lebih efektif ketimbang memberikan bantuan uang. (sinaimesir.net)