Kapan Sebenarnya Zaman Kejayaan Islam Itu? -->

Kapan Sebenarnya Zaman Kejayaan Islam Itu?

Zak
Kamis, 26 September 2013
Islamedia - Apakah kejayaan Islam itu terjadi, karena penerjemahan karya-karya filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab? Yang lantas memicu perkembangan filsafat di dunia Islam?

Dugaan seperti itu perlu diluruskan. Karena sesungguhnya, zaman kejayaan Islam itu sejak kurun Rasulullah, sahabat, dan tabi'in nya. Demikian dikemukakan Ustadz Adnin Armas pada Kamis (26/9) siang dalam kesempatan pengajian bulanan di Masjid An-Naml, Menara Jamsostek, Jakarta.

"Penerjemahan itu terjadi baru abad ke 9 hijriah, lalu bagaimana dengan Islam pada abad 7 dan 8 hijriah," kata Adnin yang juga Direktur Eksekutif INSISTS itu.

Ia menjelaskan bahwa kejayaan dan kemuliaan Islam itu dimulai sejak zaman Rasulullah dan para sahabatnya yang merupakan generasi mulia penuh keteladanan.

"Kita tahu bagaimana Abu Bakar Ash-Shidiq hanya meninggalkan bagi keluarganya Allah dan Rasul-Nya," ujar Adnin menjelaskan totalitas penghambaan sahabat Nabi itu, termasuk hinggadiangkat menjadi khalifah,  Abu Bakar tidak memperkaya diri dan keluarganya.

"Begitu pula dengan Umar bin Khaththab. Amirul mukminin itu memimpin suatu wilayah kekuasaan Islam yang luas, bukan cuma satu daerah. Beliau menaklukan Yerusalem. Dan ketika menempuh perjalanan dari Madinah ke Yerussalem, Amirul Mukminin itu rela bergantian naik unta bersama hamba sahayanya," kata Adnin menguraikan secuplik kisah dari kehidupan Umar yang sedemikian terkenal.


DR Adnin Armas
"Dan Umar itu bukan karena pencitraan. Beda dengan zaman sekarang, baru terlihat baik sedikit saja sudah jadi media darling," lanjut Adnin.

Ia juga memaparkan mulianya Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf yang menyedekahkan hartanya habis-habisan di jalan Allah.

"Itu karena mereka tahu bahwa dunia hanya sementara, dan akhirat itu yang abadi, dan semua harta akan dimintai pertanggungjawabannya, dari mana diperoleh, dihabiskan untuk apa," ujar Adnin mengutip sebagian kecil keteladanan para sahabat Rasulullah SAW.

"Kisah-kisah sahabat itu, mungkin karena jauhnya kita dari agama, jauhnya kita dari keteladanan, bisa jadi akan terdengar menjadi semacam dongeng, mitos, dan legenda saja. Padahal itu memang benar-benar terjadi di masa itu," kata Adnin menegaskan.

Wasekjen MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) itu mengatakan bahwa penerjemahan karya-karya Yunani hanyalah salah satu faktor, bukan satu-satunya sebab yang menghantarkan umat Islam pada kejayaannya.

Ia juga mengungkapkan konteks sejarah saat masa Rasulullah dan para sahabat itu, di mana Islam berkembang meluas dan mengakar sedemikian cepat, bertumbuh menggantikan dominasi kekuasaan Romawi, Persia, dan Bizantium yang dianggap sebagai peradaban besar pada masanya.