Tentara dan Polisi kembali Beringas, Puluhan Warga Mesir Gugur -->

Tentara dan Polisi kembali Beringas, Puluhan Warga Mesir Gugur

Admin
Jumat, 16 Agustus 2013
Islamedia - Demonstran anti-kudeta kembali turun ke jalan untuk menuntut berakhirnya rezim yang dipimpin militer, lagi-lagi Polisi dan tentara Mesir melakukan kekerasan dalam upaya membubarkan aksi tersebut.

Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan 12 orang tewas dalam bentrokan dengan aparat keamanan. Sementara Koalisi Nasional Anti Kudeta mengabarkan 25 orang pendukungnya tewas hanya di Lapangan Ramses, Kairo.

Kementerian Kesehatan mengatakan empat orang tewas dalam kekerasan di kota Ismailiya, wilayah Suez. Sementara delapan orang lagi tewas di Damietta, di wilayah utara Mesir.

Menghindari serangan Militer, Demonstran Melompat dari Jembatan 6 Oktober
Seorang pengunjuk rasa, Ahmad Tohami, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa terlihat darah di jalanan saat polisi menembaki demonstran sekitar jembatan Oktober 6 di Kairo. Gas air mata dan peluru ditembakkan ke arah massa, ujarnya.

“Orang tua, anak gadis, perempuan, semua di bawah serangan. Anak-anak di sini di jembatan. Kita semua diserang, tidak ada cara untuk turun. Ratusan ribu dari kita di jembatan. Mereka menyerang kami dari belakang. Kami tidak memiliki tempat untuk pergi,” katanya secara langsung kepada Al Jazeera.

Kekerasan terbaru ini terjadi setelah para pendukung Presiden Mursi di sejumlah kota Mesir menggelar unjuk rasa yang mereka sebut sebagai "Jumat Kemarahan".

Aksi ini dilakukan untuk mengecam tewasnya ratusan orang pendukung Presiden Mursi saat aksi duduk mereka di dua lapangan di Kairo dibubarkan paksa aparat keamanan Mesir.

Aksi protes Jumat ini digelar di sejumlah kota seperti Kairo, Alexandria, Beni Sueif, Fayoum, hingga ke kota resor Laut Merah Hurghada.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Mesir menegaskan, pihaknya akan bertindak tegas termasuk menggunakan peluru tajam jika pengunjuk rasa tidak berhenti menggelar aksinya.
[reuters/aljazeera/im]