Islamedia - Perancis dan Jerman telah memanggil kedutaan Mesir untuk memprotes langsung tindakan pembantaian atas aksi demonstrasi damai pendukung Mursi.
Presiden Prancis Francois Hollande mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan keprihatinan atas "peristiwa tragis," menegaskan bahwa hak untuk protes damai harus dihormati, dan menambahkan bahwa Perancis berkomitmen untuk menemukan solusi politik untuk krisis di Mesir. Ia menyerukan diselenggarakannya pemilu secepat mungkin.
Perdana Menteri Jerman Guido Westerwelle juga memanggil duta besar Mesir ke Berlin untuk mengekspresikan kekhawatirannya.
Denmark bereaksi terhadap tindakan keras pemerintah terhadap para demonstran pro-Morsi dengan menunda bantuan pembangunannya ke Mesir pada hari Kamis.
Christian Friis Bach, Menteri Pembangunan Denmark mengatakan kepada media bahwa penghentian bantuan merupakan reaksi atas peristiwa berdarah yang disebabkan oleh militer Mesir.
Denmark bekerja sama dengan pemerintah Mesir pada dua proyek dengan total anggaran US $ 5,3 juta.
Dalam pernyataan yang dirilis Rabu, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton menyerukan untuk berhenti menyalahkan pihak manapun.
"Konfrontasi dan kekerasan bukanlah jalan ke depan untuk menyelesaikan masalah politik penting. Saya menyesalkan hilangnya nyawa, cedera dan kerusakan di Kairo dan tempat-tempat lain di Mesir," ujarnya.
"Saya menyerukan kepada pasukan keamanan untuk menahan diri secara maksimal dan pada semua warga Mesir untuk menghindari provokasi dan eskalasi lebih lanjut."
Ashton telah bertemu dengan Morsi, serta tokoh-tokoh pemerintah, ketika ia mengunjungi Kairo minggu lalu. Para diplomat dari Amerika Serikat dan Uni Eropa telah berusaha untuk menengahi antara kelompok-kelompok politik di Mesir.
Presiden Turki Abdullah Gul menyebut serangan Militer pada demonstran itu dengan, "benar-benar tidak dapat diterima." Pada hari Kamis, Turki menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi Mesir.
Qatar juga sangat memprotes tindakan pasukan keamanan. "Qatar sangat mencela serangan pada demonstrasi damai di Rabea al-Nahda dan Adaweya Square," ujar Kementerian Luar Negeri Qatar.
Qatar dan Turki memiliki hubungan erat dengan pemerintah Morsi. Qatar telah menyuntikkan miliaran dolar cash, sementara Turki dan Mesir menandatangani beberapa kesepakatan perdagangan bilateral.
Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague juga merilis pernyataan.
"Saya sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan dan kerusuhan di Mesir, dan menyesali hilangnya kehidupan di semua sisi," ujarnya.
"Saya kecewa bahwa kompromi belum memungkinkan. Saya mengutuk penggunaan kekerasan dan menyerukan kepada pasukan keamanan agar dapat menahan diri.[madamsr/Islamedia]
Presiden Prancis Francois Hollande mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan keprihatinan atas "peristiwa tragis," menegaskan bahwa hak untuk protes damai harus dihormati, dan menambahkan bahwa Perancis berkomitmen untuk menemukan solusi politik untuk krisis di Mesir. Ia menyerukan diselenggarakannya pemilu secepat mungkin.
Perdana Menteri Jerman Guido Westerwelle juga memanggil duta besar Mesir ke Berlin untuk mengekspresikan kekhawatirannya.
Denmark bereaksi terhadap tindakan keras pemerintah terhadap para demonstran pro-Morsi dengan menunda bantuan pembangunannya ke Mesir pada hari Kamis.
Christian Friis Bach, Menteri Pembangunan Denmark mengatakan kepada media bahwa penghentian bantuan merupakan reaksi atas peristiwa berdarah yang disebabkan oleh militer Mesir.
Denmark bekerja sama dengan pemerintah Mesir pada dua proyek dengan total anggaran US $ 5,3 juta.
Dalam pernyataan yang dirilis Rabu, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton menyerukan untuk berhenti menyalahkan pihak manapun.
"Konfrontasi dan kekerasan bukanlah jalan ke depan untuk menyelesaikan masalah politik penting. Saya menyesalkan hilangnya nyawa, cedera dan kerusakan di Kairo dan tempat-tempat lain di Mesir," ujarnya.
"Saya menyerukan kepada pasukan keamanan untuk menahan diri secara maksimal dan pada semua warga Mesir untuk menghindari provokasi dan eskalasi lebih lanjut."
Ashton telah bertemu dengan Morsi, serta tokoh-tokoh pemerintah, ketika ia mengunjungi Kairo minggu lalu. Para diplomat dari Amerika Serikat dan Uni Eropa telah berusaha untuk menengahi antara kelompok-kelompok politik di Mesir.
Presiden Turki Abdullah Gul menyebut serangan Militer pada demonstran itu dengan, "benar-benar tidak dapat diterima." Pada hari Kamis, Turki menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi Mesir.
Qatar juga sangat memprotes tindakan pasukan keamanan. "Qatar sangat mencela serangan pada demonstrasi damai di Rabea al-Nahda dan Adaweya Square," ujar Kementerian Luar Negeri Qatar.
Qatar dan Turki memiliki hubungan erat dengan pemerintah Morsi. Qatar telah menyuntikkan miliaran dolar cash, sementara Turki dan Mesir menandatangani beberapa kesepakatan perdagangan bilateral.
Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague juga merilis pernyataan.
"Saya sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan dan kerusuhan di Mesir, dan menyesali hilangnya kehidupan di semua sisi," ujarnya.
"Saya kecewa bahwa kompromi belum memungkinkan. Saya mengutuk penggunaan kekerasan dan menyerukan kepada pasukan keamanan agar dapat menahan diri.[madamsr/Islamedia]