Dua Tamu Istimewa itu Muncul Dalam Kesyahduan Shubuh -->

Dua Tamu Istimewa itu Muncul Dalam Kesyahduan Shubuh

Abu Rafah
Selasa, 06 Agustus 2013
Islamedia - Beberapa hari yang lalu saya beritikaf di sebuah masjid, tepatnya di Daarut Tauhid Bandung. Seperti biasa, jika di masjid Daarut Tauhid selalu ada kajian ilmu setiap jam 5 pagi. Dan subhanallah, tanpa ada pemberitahuan, tanpa iring-iringan kendaraan selayaknya seorang pejabat, tanpa ada sirine pemberitahuan, tanpa protokoler dua orang tamu istimewa itu muncul di kesyahduan shubuh, mengunjungi kajian ini. Beliau adalah Pak Ahmad Heryawan yang tak lain dan tak bukan adalah Gubernur Jawa Barat dan Walikota terpilih kota Bandung periode 2013 -2018, Pak Ridwal kamil atau yang akrab disapa kang Emil.
 
Entah saya mimpi apa semalam, tapi kini ada dua orang pejabat negeri duduk di hadapan saya ditambah seorang Ustadz kondang sekaligus pemimpin yayasan Daarut Tauhid Bandung, yaitu Kyai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Saya simak kajian ini dengan seksama, subhanallah, kesederhanaan, keramahan, dan kebijaksanaan saya lihat dari mereka bertiga selama kajian pagi ini berlangsung. Rasa kagum saya memuncak ketika mereka sepakat bahwa ketiga orang yang sedang di hadapan para jamaah bukanlah 3 pemimpin, melainkan 3 orang ini adalah 3 pelayan.

Selesainya kajian, pikiran saya terbang melayang-layang, memikirkan betapa indahnya negeri yang saya injaki dipenuhi oleh pemimpin seperti mereka, ramah, sederhana, dan bijaksana. Seandainya di setiap daerah di negeri ini dipimpin oleh orang seperti mereka, seandainya di setiap kota-kota di negeri ini dipimpin oleh orang seperti mereka, seandainya di setiap kelurahan di negeri ini dipimpin oleh orang  seperti mereka, senadainya di setiap RW dan RT di negeri ini dipimpin oleh orang seperti mereka, seandainya di setiap rumah di negeri ini dipimpin oleh orang seperti mereka, dan seandainya pemimpin seperti mereka, pemimpin yang menyeimbangkan keeksisan diri mereka di berbagai media dengan masjid, mungkin negeri ini akan jauh lebih baik.

Saya dulu bisa jadi sama seperti kalian, orang yang enggan memikirkan dunia politik di negeri ini, masa bodoh dengan apa yang terjadi di jajaran pemerintahan negeri ini, lebih memilih golput dalam pemilu. Yah, bisa jadi saya sama seperti kalian, tapi paradigma itu berubah, ketika saya mulai memperhatikan negeri lain, palestina hingga yang terbaru adalah mesir.

Banyak saudara-saudara yang seiman dengan saya sedang berjuang mempertahankan hak mereka di seberang sana, dan bisa jadi yang terlintas di dalam pikiran mereka setiap detik adalah bagaimana caranya mereka bisa bertahan dan merasakan kembali hidup yang tentram. Setelah beberapa waktu saya memperhatikan apa yang terjadi di dunia, yah dunia bukan negeri saya saja, akhirnya sebuah kalimat yang terucap dari mulut saya, “Konyol jika saya masih berfikir masa bodo dengan apa yang terjadi di negeri ini”

Lah kenapa konyol ? Apa nyambungnya dengan pemerintahan negeri ?. Jelas konyol, ketika beribu-ribu orang saudara saya berjuang di seberang sana, sedangkan saya disini masih acuh dengan apa yang terjadi di negeri sendiri. Ketika saya berfikir, untuk golput dalam pemilu, itu sama saja dengan membiarkan hak saya berlalu begitu saja, membiarkan calon-calon penguasa bertindak seenaknya, dan bagaimana jikalau dia akhirnya terpilih menjadi seorang pemimpin negeri ? orang yang tidak bertanggung jawab dan serakah memimpin negeri ini ? Bisa jadi kita akan senasib seperti saudara-saudara kita dipalestina dan mesir. Mungkin masih ada yang berfikir, “yaelah, ga ngaruh juga kali satu suara golput”. Bukankah hal-hal besar itu di mulai dari hal-hal kecil ? bukankah peristiwa besar karena ada beberapa orang yang meremehkan hal-hal kecil ?

Saya tidak akan meminta anda untuk memilih satu kelompok tertentu, atau partai tertentu. Yang saya minta adalah pilihlah pemimpin yang amanah, yang sederhana, dan peduli. Pilhilah pemimpin itu, entah dia mau datang dari kelompok atau partai manapun, karena bagi saya, partai hanyalah media, kendaraan. Cari tahu kepribadian setiap calon pemimpin, cari tahu dari mana ia berasal, keluarga, pendidikan, dan lingkungannya. Cari tahu! jika semua ilmu telah kita kuasai, silahkan lakukan apa yang menurut kita harus kita lakukan.

Memilih atau tidak, itu sepenuhnya hak kita masing-masing, karena  diakhirat pun kita hanya bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan, bukan yang orang lain lakukan. Jadi saya tekankan sekali lagi, itu semua 100% hak kita masing-masing. Tapi saya ingatkan, jangan salahkan orang lain jika sesuatu yang buruk terjadi di negeri ini, kalau ternyata kita tidak pernah ikut andil untuk perbaikan di negeri ini.


Oleh: Anak Bangsa