Pembukaan konferwil berlangsung dengan khidmat yang
dihadiri oleh pengurus PWNU DKI Jakarta yang diwakilkan oleh Drs. KH.
Hasanuddin, SH, Sekretaris PWNU DKI Jakarta, Hj. Neneng Hasanah, anggota DPRD
Provinsi DKI Jakarta, DR. H Nawawi dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
dan rekan Ketum PP IPNU Khairul Anam serta ratusan peserta dari masing-masing
Pimpinan Cabang se-DKI Jakarta.
Ketua PW IPNU DKI Heri Susanto dalam sambutannya
mengatakan kader IPNU Jakarta harus selalu bergerak dan solid. Ia juga
menyampaikan terimakasih kepada seluruh pengurus PW IPNU dan PC IPNU se DKI
Jakarta yang telah membantu merealisasikan program-program kegiatan dan mohon
maaf atas beberapa kegiatan yg belum teralisasi.
Heri Susanto yang juga Wakil Ketua PP IPNU berharap
penggantinya nanti adalah orang progresif dalam menjalankan agenda-agenda IPNU
kedepan.
Sementara Ketua Umum PP IPNU Khairul Anam HS
mengatakan, bahwa program PP IPNU tahun ini adalah tahun pengabdian pada
Pimpinan Komisariat IPNU dan penguatan kaderisasi yakni mempersiapkan
kader-kader unggulan yang siap untuk dimakestakan.
“Saya akan beri tantangan kepada PW IPNU DKI Jakarta
untuk mampu mengadakan makesta unggulan, ya kalau bisa anaknya Gubernur,
anaknya pejabat-pejabat lainnya kita ikut sertakan dalam makesta tersebut. Maka PP IPNU siap memfasilitasi 100 % dalam
kegiatan tersebut”, tambahnya yang juga kandidat Doktor UIN Jakarta.
Konferwil ini berlanjut ke diskusi atau talk show
dengan tema “Quo Vadis Arah dan Kebijakan Pendidikan di DKI Jakarta.” Sebagai narasumber adalah DR. H Nawawi, Drs
Hamid dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan ketua Umum PP IPNU, Khairul Anam HS.
Kegiatan dilanjutkan dengan laporan dan pandangan umum
pertanggungjawaban oleh PW IPNU DKI Jakarta masa khidmat 2009-2012. Dan dilanjutkan
dengan sidang-sidang, yang meliputi sidang tatip (tata tertib) Konferwil,
sidang komisi, sidang pleno dan sidang tatib pemilihan ketua PW IPNU DKI
Jakarta masa khidmat 2013-2016.
Laporan pertanggung jawaban pengurus masa khidmat
2009-2012 menjadi menarik karena dari 6 PC IPNU, 3 menerima dan 3 menolak. Tapi
pimpinan sidang akhirnya menyatakan menerima
laporan pertanggung jawaban dengan berbagai catatan untuk dilanjutkan
dikepengurusan berikutnya.
Setelah melalui proses sidang tatib pemilihan ketua PW
IPNU DKI Jakarta masa khidmat 2013-2016. Ada 2 calon yang mendaftarkan dan yang
memenuhi syarat yaitu rekan Muhammad Said dari PC IPNU Jakarta Pusat dan rekan
Ahmad Muhajir dari PC IPNU Jakarta Barat. Sebelum melakukan prosesi pemilihan,
bakal calon menyampaikan visi dan misi dihadapan peserta Konferwil.
Suasana Konferwil semakin memanas ketika ada
perdebatan antara salah satu perwakilan pimpina cabang IPNU dengan pimpinan
sidang karena ada salah satu pimpinan cabang tidak mendapat hak suara dikarena
SK belum memenuhi syarat.
Proses pemilihan ketua PW IPNU DKI Jakarta terpilih
rekan Muhammad Said yang mendapatkan 3 suara. Sementa Muhajir 2 suara. Muhammad
Said terpilih menjadi ketua PW IPNU DKI Jakarta masa khidmat 2013-2016. Suasana
sangat mengaharukan saat semua peserta berpelukan denga ketua PW IPNU yang
terpilih.
Dalam sambutannya ketua PW IPNU DKI Muhammad Said
berjanji akan memaksimalkan potensi kader, memperbaiki data base IPNU dan
memfasilitasi berbagai program ke depan. Dengan syarat seluruh kader IPNU harus
kompak, bersatu dengan dibwah satu visi yaitu Nahdhatul Ulama. Selamat bekerja! (Anshory)