Islamedia - Masyarakat TVsehat Indonesia (MTSI) pekan lalu menyampaikan surat protes
dan aduan ke KPI terkait sinetron yang melanggar SARA (SineSARA), aduan
tersebut disampaikan karena semakin maraknya sinetron kejar tayang yang
memakai tokoh atau symbol-simbol agama Islam, dari pihak MTSI yang
mengadu adalah kordinator Ardy P dan sekretaris Bayu Prioko, didampingi
Fahira Idris sebagai penasihat.
KPI memanggil pihak-pihak untuk melakukan mediasi. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Senin (22/4), hadir tiga stasiun televisi swasta nasional, termasuk Trans7, Kelompok Masyarakat TV Sehat Indonesia (MTSI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Anggota KPI Pusat Bidang Isi Siaran Nina Mutmainnah mengatakan, ada niat dan kesepakatan bagi pihak media siaran untuk memperbaiki tayangan sinetron penokohan simbol Islam yang tidak layak. “Ada tayangan yang sudah dihentikan dan ada yang harus berubah”.
Judul Sinetron dan isinya banyak yang harus diperbaiki dan diganti, sinetron agama seperti Haji Medit, Tukang Bubur Naik Haji, Ustad FotoCopy, Oesman77 dan Berkah sangat meresahkan masyarakat, kata Fahira Idris. Ardy berharap semoga pertemuan ini tidak berulang, sehingga media siaran benar-benar komit atas apa yang sudah disepakati untuk memperbaiki.
Perwakilan SCTV Banardi Rachmad mengatakan, pihaknya sepakat memperbaiki isi tayangan. Ia mengaku, sangat berterima kasih kepada pemirsa khususnya MTSI yang telah member masukan. ini menjadi pengingat agar stasiun televisi tetap memberikan tayangan yang bermanfaat bagi masyarakat. Banardi mengatakan, sejak sepekan terakhir pihaknya mulai mengevaluasi semua program yang dianggap menyalahi aturan penyiaran dan menyinggung masyarakat. Salah satunya, pada Kamis pekan lalu SCTV sudah menghentikan total tayangan sinetron Haji Medit.
KPI memanggil pihak-pihak untuk melakukan mediasi. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Senin (22/4), hadir tiga stasiun televisi swasta nasional, termasuk Trans7, Kelompok Masyarakat TV Sehat Indonesia (MTSI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Anggota KPI Pusat Bidang Isi Siaran Nina Mutmainnah mengatakan, ada niat dan kesepakatan bagi pihak media siaran untuk memperbaiki tayangan sinetron penokohan simbol Islam yang tidak layak. “Ada tayangan yang sudah dihentikan dan ada yang harus berubah”.
Judul Sinetron dan isinya banyak yang harus diperbaiki dan diganti, sinetron agama seperti Haji Medit, Tukang Bubur Naik Haji, Ustad FotoCopy, Oesman77 dan Berkah sangat meresahkan masyarakat, kata Fahira Idris. Ardy berharap semoga pertemuan ini tidak berulang, sehingga media siaran benar-benar komit atas apa yang sudah disepakati untuk memperbaiki.
Perwakilan SCTV Banardi Rachmad mengatakan, pihaknya sepakat memperbaiki isi tayangan. Ia mengaku, sangat berterima kasih kepada pemirsa khususnya MTSI yang telah member masukan. ini menjadi pengingat agar stasiun televisi tetap memberikan tayangan yang bermanfaat bagi masyarakat. Banardi mengatakan, sejak sepekan terakhir pihaknya mulai mengevaluasi semua program yang dianggap menyalahi aturan penyiaran dan menyinggung masyarakat. Salah satunya, pada Kamis pekan lalu SCTV sudah menghentikan total tayangan sinetron Haji Medit.