Kaderisasi IPNU Menjelang Konferwil DKI -->

Kaderisasi IPNU Menjelang Konferwil DKI

RatriDewi
Senin, 01 April 2013
IslamediaPimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Jakarta Pusat terus menerus melakukan kaderisasi di setiap kecamanta. Kegiatan kaderiasi tersebut bermaksud untuk mengukuhkan eksistensi IPNU-IPPNU Jakarta Pusat di wilayah DKI Jakarta.
Kegiatan Makesta Roadshow di Kecamatan Cempaka Putih disambut baik oleh pihak kecamatan, bapak Asril Rizal, dengan harapan IPNU-IPPNU menjadi organisasi pelajar yang mampu menghimpun para pelajar di Jakarta agar dapat mengurangi tingkat kriminalitas pelajar. 

“Saya berharap dengan hadirnya IPNU dan IPPNU di Jakarta ini, mampu menghimpun aspirasi para pelajar dalam mengembangkan talenta dan kemandirian, sehingga bisa menekan tingkat kriminalitas yang semakin menjadi-jadi” ujar Asril
Dalam kesempatan ini, kader-kader juga dibekali ke-aswaja-an yang menjadi landasan berfikir NU. Materi ini disampaikan secara detail oleh KH. Ibrahim Karim salah seorang pengurus PWNU DKI Jakarta.

Selain itu, kegiatan kaderisasi ini merupakan program IPNU-IPPNU Jakarta Pusat dalam menyambut konferensi wilayah IPNU DKI Jakarta. Hal ini dikhawatirkan terjadi kekosongan kader yang siap memimpin IPNU DKI kedepan.
Menurut ketua IPNU Jakarta Pusat, Friady Maulana, pengurus PC IPNU Jakarta Pusat menetapkan beberapa criteria yang harus dipenuhi oleh calon kandidat ketua PW IPNU DKI Jakarta, disamping criteria yang telah ditetapkan dalam AD/ART.
Diantara criteria tersebut adalah dengan kondisi masyarakat DKI yang heterogen, seorang pemimpin harus bisa mengayomi enam cabang yang masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda.
Selanjutnya, seorang calon pemimpin harus bersifat netral dari suhu politik yang ada di kepengurusan PWNU DKI Jakarta. Sehingga IPNU DKI kedepannya bisa mandiri dan tidak bergantung kepada pihak lain.
Kemudian Friady juga menyinggung, menjelang pemilu 2014 ini seorang calon tidak boleh berpolitik praktis karena IPNU bukan organisasi partai politik tapi organisasi pelajar. Hal ini dikhawatirkan IPNU dijadikan sebagai kendaraan partai politik tertentu yang pada akhirnya akan menghancurkan organisasi itu sendiri.[Yudhi/ipnu]