Islamedia - Dengan di
perbolehkannya pemain asing berlaga di tanah air, sejak itu pula pemain asing
berdatangan dari berbagai penjuru dunia, ikut meramaikan perhelatan akbar
persepakbolaan di Indonesia.
Gaya permainan para pemain asing sedikit banyak ikut
mempengaruhi pola permainan berbagai klub di tanah air, terlebih dengan
naturalisasi beberapa pemain asing yang masuk dalam TimNas.
Rupanya persepakbolaan di tanah air tak melulu bicara
tentang si kulit bundar saja atau perselisihan pengurus PSSI an-sih, atau
bahkan ulah supporter yang brutal saat kecewa tim kesayangannya kalah.
Ini cerita unik di luar arena si kulit bundar.
Hidayah memang sesuatu anugerah yang sangat berharga, sebut
saja Christian Gonzales, Danilo Fernando, Arcan Lurii(pelatih), Antonio
Claudio, Patricio Jimenez, Javier Rocha, Diego Michels yang telah lebih dulu
masuk Islam dan yang paling teranyar adalah Abanda Herman pemain asal Kamerun.
Sudah tujuh pemain asing dan satu orang pelatih yang masuk
Islam, Alhamdulillah ternyata persepakbolaan tanah air memberikan nuansa lain
dari sekedar ketertarikan pada hobi yang sama yaitu bola.
Mereka masuk Islam bukan karena paksaan atau iming-iming
materi, dari pernyataan mereka (pemain asing yang masuk Islam) bahwa
ketertarikan pada Islam dan memutuskan untuk beragama Islam lebih karena
melihat keseharian sesama tim sepak bola, terutama melihat shalat berjamaah.
Semoga berkah si kulit bundar terus berputar menebar hidayah
di persepakbolaan tanah air..aamiin.
Abu Umar – Kramat Jati