Ini Alasan Pengungsi Rohingya Butuh Satu Juta Kayu Bakar -->

Ini Alasan Pengungsi Rohingya Butuh Satu Juta Kayu Bakar

Senin, 07 Januari 2013
Islamedia - Bantuan pangan dari berbagai donor yang masuk ke pengungsi Rohingya tidak dapat diolah sepenuhnya menjadi makanan yang siap saji. Karena itu tim Love Rohingya PKPU mengambil inisiatif program terbaru penyediaan bantuan kayu bakar pengganti bahan bakar seperti minyak dan gas.

Mengenai kelayakan program ini dimunculkan melalui penilaian (assessment) awal yang telah selesai dilakukan. Para pengungsi atau warga lokal disekitarnya mendapatkan kayu dari bukit-bukit sekitar pengungsian.

Bahkan kayu-kayu ini ada yang bisa diperjualbelikan di pasar darurat. Kayu bakar inilah yang menjadi tumpuan utama pengungsi dan masyarakat yang jauh diluar akses pasar dan Kota Sittwe khususnya jalur pengungsian Rohingya.

Manajer DRM PKPU, M Kaimuddin, mengatakan bahwa PKPU telah mendistribusikan 40 ribu ikat kayu bakar. “Distribusi ini akan menyebar khususnya di 3 lokasi pengungsian yaitu Thet Chaung, Da Pi, Thet Kyi Pin atau Kon Du Kha. Jumlah ini dapat memberi manfaat kepada 4000 keluarga dalam dua pecan,” katanya.

Saat ini, lanjut Kaimuddin, relawan lokal masih terus mengumpulkan tambahan untuk memenuhi pasokan bagi kebutuhan sekitar 100 ribu pengungsi. Warga lokal dengan para pengungsi membantu relawan membuat jalur pengadaan kayu bakar dari bukit dan pegunungan disekitarnya.

“Sehingga jika satu keluarga mendapatkan 10 ikat dalam dua pekan maka dibutuhkan sejuta ikat kayu bakar dalam dua pekan untuk 25 ribu keluarga atau 100 ribu pengungsi khusus yang mendiami jalur ini,” tutur Kaimuddin.

“Sejak misi bantuan Love Rohingya digulirkan September 2012, PKPU telah mendsitribusikan ribuan paket bahan makanan dan perlengkapan keluarga. Diantaranya beras, tepung, minyak dan lauk pauk. Selain itu, obat-obatan dan perlengkapan kebersihan. Sebanyak lima ribu keluarga telah mendapatkan manfaat program ini,” ungkap Kaimuddin.

Terbaru, pada bulan Desember lalu, misi ke-3 tim Love Rohingya PKPU telah mendistribusikan sebanyak 550 paket beras. Dimana satu paket berisi 50 kilogram untuk 5-8 keluarga. Sehingga total penerima manfaat program ini sebesar 3300 keluarga atau menyentuh penerima manfaat sebanyak 25 ribu jiwa.

Program distribusi makanan tidak hanya dilakukan oleh lembaga-lembaga kemanusiaan semata, badan PBB sudah mendistribusikan ke beberapa kantong pengungsi. Namun jika kebutuhan pangan mulai tersentuh masih memunculkan masalah baru.

Ketersediaan bahan bakar mutlak diperlukan. Pengecualian bagi pengungsi yang berada di dalam kota Sittwe, khusus untuk pusat-pusat pengungsian yang berada diluar kota Sittwe dimana pasokan minyak tanah dan gas sangat sulit didapatkan. Karena sampai saat ini dua komunitas yang bertikai masih terpisah.

“Sehingga pengungsi Rohingya yang berada di luar Kota Sittwe mutlak tidak dapat mengakses pasar di pusat kota untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Ketergantungan terhadap bantuan luar sangat tinggi ditambah harga pasokan barang yang berhasil masuk ke kamp-kamp ini menjadi sangat tinggi dan sulit didapatkan,” pungkas Kaimuddin.(pkpu)