Islamedia - “Barangsiapa tidak peduli terhadap urusan kaum Muslimin, maka ia tidak
termasuk dalam golongan kaum Muslimin." (HR Ath-Thabrani)
Sukar
agaknya jika kita harus menafikan peran penting pemuda bagi suatu peradaban.
Tak sedikit kiprah pemuda tercatat dalam sejarah dengan tinta emas. Amat
mungkin pula masih banyak kontribusi yang tak muncul ke permukaan lantaran
beberapa hal. Namun demikian, kontribusi sekecil apapun pastinya tidak akan
luput dari rekaman Rabb semesta alam.
Maka
adalah wajar jika Syaikh Hasan Al-Banna merumuskan kunci kemenangan sebuah
perjuangan ialah empat hal: iman, ikhlas, semangat, dan amal. Semuanya itu,
kata Hasan Al-Banna, hanya didapati pada pemuda. Empat prinsip inilah yang
disinyalir menjadi pengantar kemenangan perjuangan Islam di berbagai belahan
dunia.
Ironisnya,
kita patut berduka lantaran Islam yang telah diperjuangkan sejak dulu tak serta
merta bisa sepenuhnya kita terapkan. Islam yang sedianya adalah minhajul hayah (jalan hidup) terbaik kini
menemui tantangan. Faktor internal umat Islam memang masih menjadi penyebab
utama musibah ini. Namun, belakangan faktor eksternal berupa hegemoni pihak
eksternal umat Islam pun marak menjadi faktor dominan.
Salah
satu contoh dari kekacauan yang disebabkan faktor eksternal ialah konflik Palestina
saat ini. Tanah para Nabi itu tak bisa dipungkiri adalah salah satu “pabrik”
hufazh (para penghapal Al-Qur’an) kelas wahid. Ulama dengan tingkat kepakaran
tinggi pun tak jarang berasal dari sana. Sayangnya Islam di sana tak semerdeka
dengan di negeri Indonesia ini. Contoh lain ialah Suriah, Muslim Pattani,
Mindanau, Rohignya, Kashmir, Tunisia, Libia, dan lain-lain.
Kenyamanan
kita dalam berislam di sini belum tentu bisa mereka rasakan di sana. Lantas,
patutkah kiranya kita berdiam diri mengetahuinya? Pantaskah kita jika tak
bergeming dari kemalasan yang membinasakan ini? Maka, hanya pribadi yang masih
menempatkan Allah SWT dan Rasul-Nya saja yang pastinya akan menjawab “tidak”. Terlebih
bagi mereka yang masih mengalir ruh pemuda di dalamnya. Tentunya mereka akan segera
kembali kepada empat rumusan pilar kemenangan yang telah disebut tadi.
Maka,
dalam rangka berbagi ilmu dan informasi terkait sebagai bekal empati terhadap permasalahan
umat Islam di dunia saat ini, KAMMI komisariat Madani berencana menggelar
sebuah agenda diskusi. Diskusi yang dibuka untuk mahasiswa dan pemuda secara
umum ini bertajuk “Pemuda Peduli Dunia Islam”. Insya Allah diskusi akan digelar
pada Sabtu, 19 Januari 2013 pukul 14.00-17.00 WIB di Masjid Al-Hidayah, komplek
Perumahan BI, dekat Menara Bidakara 2, Pancoran Jakarta Selatan. Adalah Gigih
Ginanjar, S. T., salah satu pengurus Komite Nasional untuk Rakyat Palestina
(KNRP) Pusat, yang insya Allah akan bertindak sebagai fasilitator dalam diskusi
ini.
Jadi,
tunggu apa lagi? Mari bergabung dalam diskusi ini dengan mengirim SMS ke
089673632751 dengan format: PPDI_Nama Lengkap_Asal Kampus/ Organisasi/
Instansi. Pendaftaran peserta paling lambat pada 18 Januari 2013 pukul 23.59
WIB. Mantapkan hati dan langkahkan kaki demi meraih ridho Ilahi. Buktikan bahwa
kita peduli.
RM, 2 Rabiul Awwal 1434 H/ 14 Januari 2013 M