
Konferensi ini akan
diselenggarakan di Jakarta, Indonesia dan akan dihadiri oleh aktivis
politik perempuan, jurnalis, akademisi, guru, profesor, aktivis
mahasiswi, pengacara, tokoh masyarakat, dan perwakilan organisasi buruh.
Para pembicara berasal dari berbagai kawasan di dunia, termasuk Afrika,
Asia, Turki, dunia Arab, dan Barat yang akan mendiskusikan dampak
merusak dari sistem Kapitalis dan ekonomi pasar bebasnya terhadap
kehidupan perempuan dan bangunan keluarga di masyarakat, sekaligus akan
menyoroti kegagalan kepemimpinan negeri-negeri Muslim dalam
mensejahterakan kaum perempuan dan menlindungi mereka dari eksploitasi.
Even ini juga akan mempresentasikan diskusi yang detail tentang sistem
Khilafah yang murni dibangun berdasarkan konstitusi Islam, dan
menjelaskan bagaimana kebijakan dan hukum-hukumnya yang unik akan
memberikan pendekatan yang kredibel dan teruji waktu dalam melindungi
kaum perempuan dari kemiskinan dan eksploitasi, sekaligus menjamin
keamanan finansial kaum perempuan.
Dr. Nazreen Nawaz, Perwakilan Perempuan dari Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir memberikan pernyataan, “Sudah
terlalu lama negeri-negeri Barat Kapitalis menjual sebuah ilusi pada
dunia, bahwa sistem Kapitalis dan ekonomi pasar bebasnya adalah jalan
terbaik untuk membangun stabilitas ekonomi dan kesejahteraan bagi kaum
perempuan. Pada kenyataannya, ideologi
rusak yang berbasis riba dan model pertumbuhan berbahan bakar utang
yang dibangun di atas keserakahan dan kredit ini telah menciptakan
perekonomian yang rapuh, pengangguran massal, dan distribusi kekayaan
searah dari si miskin ke si kaya.
Hal ini telah melahirkan kesenjangan
massal dan derita kemiskinan yang melanda jutaan perempuan di seluruh
dunia, yang memaksa kaum perempuan untuk mencari pekerjaan sebagai buruh
migran, buruh pabrik, buruh tani ataupun pedagang kecil, dan kerap
terpaksa bekerja dalam kondisi yang mirip perbudakan untuk bertahan demi
sesuap nasi. Pinjaman IMF dan Bank Dunia dan kebijakan pasar bebas
seperti privatisasi aset dan perdagangan bebas telah menjadi pil-pil
beracun yang dipaksakan di negeri-negeri Muslim sehingga mengubah status
dunia Muslim dari status dunia pertama dalam hal sumberdaya menjadi
status dunia ketiga – semua untuk meningkatkan pendapatan negara
kapitalis Barat dan korporasi mereka. Mimpi Kapitalis Amerika telah
berubah menjadi mimpi buruk kemanusiaan yang membawa dunia dan kaum
perempuannya dalam sebuah rollercoaster ekonomi yang merusak.”
“Ditambah lagi, sistem nilai Kapitalis yang
menempatkan jaminan keuntungan individu dan capaian ekonomi sebagai
tujuan utama kehidupan, telah menciptakan masyarakat yang materialistik
dan konsumtif dimana keuntungan materi berada di atas martabat dan
kesejahteraan kaum perempuan. Ini telah menghasilkan eksploitasi ekonomi
yang meluas bagi kaum perempuan. Lebih lanjut, demi meningkatkan
pendapatan negara dan korporasi, negara-negara Kapitalis telah menekan
kaum perempuan terjun ke dunia kerja atas nama slogan “pemberdayaan
perempuan”, menyamakan nilainya sebagai perempuan dengan kemampuannya
dalam memproduksi kekayaan, membebaninya dengan peran ganda menjadi
pencari nafkah sekaligus ibu rumah tangga, mengobarkan perang terhadap
fungsi keibuan dan merampas waktu kaum perempuan untuk anak-anak mereka –
menyebabkan mereka mengkompromikan tugas vital mereka sebagai
pemelihara dan pendidik generasi masa depan. Demikianlah Kapitalisme
telah menempatkan label harga pada kaum perempuan, membuat mereka
menjadi budak ekonomi, dan memperlakukan mereka seperti objek untuk
menghasilkan kekayaan.”
“Harus ada yang mengakhiri semua ini. Saatnya bagi
visi politik dan ekonomi baru untuk kaum perempuan di seluruh dunia
Muslim. Diperlukan lahirnya sebuah sistem yang menempatkan jaminan
kebutuhan manusia di atas keuntungan materi; sebuah sistem yang
menempatkan pengentasan kemiskinan melalui ditribusi kekayaan sebagai
jantung perekonomiannya; sebuah sistem yang mewujudkan kebijakan ekonomi
yang sehat yang mendampingkan kesejahteraan dengan keadilan ekonomi,
dan tidak membangun kekayaannya dari penderitaan rakyat; sebuah negara
dimana kaum perempuan secara global dapat benar-benar melihatnya sebagai
sebuah model terbaik yang mampu melindungi mereka dari kemiskinan dan
eksploitasi, dan memandang mereka sebagai manusia bermartabat bukan
sebagai objek penghasil kekayaan. Sistem ini adalah sistem Khilafah yang
akan mewujudkan visi ini. Ini adalah negara yang sangat menghargai
peran keibuan dan mewajibkan agar kaum perempuan harus dijamin nafkah
dan kesejahteraannya oleh kerabat laki-laki atau oleh negara, sementara
secara simultan juga memandang hak-hak ekonomi perempuan adalah sakral,
termasuk hak mereka untuk bekerja di lingkungan yang aman, bebas dari
kekerasan dan eksploitasi.”
“Kami menyeru kepada seluruh kaum perempuan yang
ingin melihat berakhirnya penindasan ekonomi yang melanda kaum perempuan
secara global dan yang mencari solusi hakiki bagi kemiskinan dan
eksploitasi untuk bergabung dengan kami dalam konferensi penting ini.”
((أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ
عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ
بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ))
“ Maka apakah orang-orang yang
mendirikan bangunannya di atas dasar taqwa kepada Allah dan
keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan
bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh
bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak
memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Zalim…”
[TQS At-Taubah 9:109]
(1) Konferensi akan berlangsung jam 9.00 WIB, 22
Desember 2012, di Puri Agung, Grand Sahid Jaya Hotel, Jl.Jend.Sudirman
No.86, Jakarta 10220, Indonesia.
(2) Akan ada Konferensi Pers yang diadakan di lokasi konferensi jam 12.00 WIB. Akreditasi pers diperlukan. Silakan hubungi media_info@hizbut-tahrir.or.id untuk pertanyaan, wawancara dan akreditasi.
(3) Hanya jurnalis dan kru kamera perempuan yang
diperbolehkan masuk di ruang konferensi utama. Jurnalis dan kru kamera
pria akan diizinkan untuk menghadiri konferensi pers
(4) Konferensi ini bisa dilihat melalui live-streaming di : www.htmedia.info