Memperbaiki Kejujuran -->

Memperbaiki Kejujuran

Kamis, 06 Desember 2012
Islamedia - Sahabat seiman..,
Mari renungkan sejenak, saat pagi datang perut kosong keroncongan, lisan haus mengecap lezat, bayang tugas hadir memaksa tuk bergerak, itukah diantara dzikir tubuh diatas fitrah? Sungguh getarannya menuntun seseorang tuk beraktifitas. Namun siapakah yang mampu menterjemah dzikir hati dan lisan saat menyebut asma-Nya, dzikir tubuh saat ruku’ dan sujud kepada-Nya? Aktifitas apa yang dihasilkan darinya?

Sahabat seiman..,
Coba pikirkan sejenak tentang kejujuran diri yang menerima kontrak pada perusahaan, ia buktikan dengan taat pada peraturan, berjuang dan berkorban menjalankan tugas mencapai tujuan. Namun renungkanlah diri yang telah terima kontrak kehidupan, seberapa jujurkah ia buktikan? Allah ta’ala berfirman, artinya: “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang Telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya)” (Q.S. Al Ahzab: 23)

Sahabat seiman..,
Mari tingkatkan kepekaan, ada orang jujur karena terpaksa desakkan dunia, jujurnya hanya sesekali saja tergantung besarnya dunia memaksa dia. Namun adapula yang jujur karena Allah SWT, baginya jujur bukan saja kewajiban tapi juga tuntutan iman dan buah ketaqwaan. Bagaimana dengan kejujuran kita? mari perbaiki kejujuran, selamat beraktifitas!



Ustadz Saiful Bahri, Lc