Islamedia - Prancis mengusir seorang imam berasal dari Tunisia karena
dituduh isi ceramahnya menyiarkan ajaran anti-semitik di sebuah
masjid di Prancis, seperti dikutip dari BBC News hari ini, Kamis [01/11/2012].
Mendagri Prancis menyatakan Muhammad Hammami, 77 tahun, dinyatakan bersalah karena “dengan sengaja, berulang-ulang melakukan provokasi yang tidak dapat diterima.”
Hammami ditahan di rumahnya dan diterbangkan langsung ke Tunisia, meskipun dia sendiri seumur hidupnya tinggal di Prancis.
Tindakan itu dilakukan Prancis ketika PM Benyamin Netanyahu sedang berkunjung ke negeri itu. Benyamin telah dijadwalkan akan berkunjung ke sekolah Yahudi di Toulouse.
Menurut pejabat Prancis, Hammani selalu menyampaikan isi ceramah anti-semitik dan menyerukan "jihad" dengan kekerasan di masjid Omar.
Mendagri Manuel Valls menyatakan kepada wartawan: “Kami memutuskan untuk tidak bertoleransi terhadap siapa saja yang menyampaikan pidato benci terhadap Prancis dan nilai-nilainya.” [irn/bbc/im]
Mendagri Prancis menyatakan Muhammad Hammami, 77 tahun, dinyatakan bersalah karena “dengan sengaja, berulang-ulang melakukan provokasi yang tidak dapat diterima.”
Hammami ditahan di rumahnya dan diterbangkan langsung ke Tunisia, meskipun dia sendiri seumur hidupnya tinggal di Prancis.
Tindakan itu dilakukan Prancis ketika PM Benyamin Netanyahu sedang berkunjung ke negeri itu. Benyamin telah dijadwalkan akan berkunjung ke sekolah Yahudi di Toulouse.
Menurut pejabat Prancis, Hammani selalu menyampaikan isi ceramah anti-semitik dan menyerukan "jihad" dengan kekerasan di masjid Omar.
Mendagri Manuel Valls menyatakan kepada wartawan: “Kami memutuskan untuk tidak bertoleransi terhadap siapa saja yang menyampaikan pidato benci terhadap Prancis dan nilai-nilainya.” [irn/bbc/im]