Ini Kata Penyair Sapardi Soal Perpustakaan Internasional -->

Ini Kata Penyair Sapardi Soal Perpustakaan Internasional

Zak
Selasa, 02 Oktober 2012
Islamedia - Gedung 4 lantai senilai 45 milyar itu berdiri tegak di salah satu sudut Kota Bandung, ibukota Jawa Barat. Dengan target 4 juta judul buku dan dikelola oleh 60 pustakawan, buah karya program Gubernur Ahmad Heryawan bersama Pemprov Jawa Barat itu akan menjadi perpustakaan berkelas internasional pertama di Indonesia.

Penyair Sapardi Djoko Damono yang puisi "Aku Ingin"-nya sangat populer dan kerapkali dikutip itu, memberikan pendapatnya soal pembangunan perpustakaan internasional Jawa Barat.

"(Pembangunan perpustakaan) itu sangat baik," tulisnya dalam pesan singkat kepada Islamedia pekan lalu.

"Lebih baik lagi kalau koleksi dan perawatannya benar-benar diperhatikan," lanjut penyair yang terkenal dengan buku puisi Hujan Bulan Juni itu.

Sejauh ini, pihak Badan Pengelola Perpustakaan dan Arsip Daerah (Bapusipda) selaku eksekutor terdepan perpustakaan itu, memang mengaku tengah kekurangan target 4 juta judul buku. Baru tersedia 200.000 dan itu berarti masih butuh 3.8 juta judul buku lagi. Pihak Bapusipda sendiri telah mengemukakan program Wakaf Buku dan mengembangkan e-library sebagai solusinya.

Menanggapi kenyataan mengenai minimnya minat baca masyarakat, serta kekhawatiran bahwa perpustakaan itu setelah dibangun malah sepi seperti kuburan, Penyair Sapardi menyatakan bahwa perpustakaan bisa berubah jadi seperti kuburan.

"Itu kalau dunia pendidikan tidak punya minat untuk mencerdaskan lewat bacaan," kata penyair kelahiran Solo72 tahun lalu itu menandaskan.

"Setelah (perpustakaan) dibangun, (pengembangan minat baca) itu langkah selanjutnya," tambahnya, senada dengan wanti-wanti dari Ketua Umum Forum Lingkar Pena, Intan Savitri yang menekankan betul minat baca sebagai ruhnya perpustakaan.

Lebih lanjut Sapardi membenarkan bahwa aktor utama dalam program minat baca idealnya ialah sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan pada umumnya.

"Lha iya, siapa lagi? Kalau perpustakaan sepi, berarti sekolah itu tradisi lisan," pungkasnya tegas. [ismed]