Islamedia - OKI selama beberapa tahun ini telah mendorong Dewan HAM PBB agar
diberlakukan sejenis aturan global melawan penistaan agama. Akan
tetapi aturan hukum itu masih belum lolos juga karena penentangan dari
Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan Amerika Latin yang berdalih
bahwa aturan semacam itu akan melukai kebebasan berbicara dan Deklarasi
Universal HAM PBB. Demikian seperti dilansir Kantor Berita IINA pada Rabu (19/9).
Dalam perkembangan terkini menyikapi film provokatif Innocence of Muslim, OKI menyerukan 57 negara anggotanya untuk melantangkan satu suara melawan film rendahan yang menistakan Nabi Muhammad SAW itu.
"Seluruh negara anggota hendaknya berbicara tegas dalam satu suara menyikapi isu penting ini," kata Profesor Ekmeleddin Ihsanoglu dalam sebuah konferensi pers yang diadakan terkait langkah-langkah OKI menyikapi isu penistaan tersebut.
Ia mengatakan bahwa pertemuan tahunan menteri-menteri luar negeri negara-negara OKI di New York mendatang, akan mendiskusikan semua inisiatif, untuk menyusun rencana lengkap dalam melawan berbagai insiden provokatif yang terus bertambah seperti film penghinaan tersebut.
Ihsanoglu mengatakan bahwa ia telah menghubungi Sekretaris Negara AS, Hillary Clinton, Sekjen Liga Arab Nabil Al-Arabi, dan perwakilan Uni Eropa Catherine Ashton untuk mengambil langkah-langkah internasional dalam mencegah terulangnya aksi-aksi provokatif seperti itu. [iina]
Dalam perkembangan terkini menyikapi film provokatif Innocence of Muslim, OKI menyerukan 57 negara anggotanya untuk melantangkan satu suara melawan film rendahan yang menistakan Nabi Muhammad SAW itu.
"Seluruh negara anggota hendaknya berbicara tegas dalam satu suara menyikapi isu penting ini," kata Profesor Ekmeleddin Ihsanoglu dalam sebuah konferensi pers yang diadakan terkait langkah-langkah OKI menyikapi isu penistaan tersebut.
Ia mengatakan bahwa pertemuan tahunan menteri-menteri luar negeri negara-negara OKI di New York mendatang, akan mendiskusikan semua inisiatif, untuk menyusun rencana lengkap dalam melawan berbagai insiden provokatif yang terus bertambah seperti film penghinaan tersebut.
Ihsanoglu mengatakan bahwa ia telah menghubungi Sekretaris Negara AS, Hillary Clinton, Sekjen Liga Arab Nabil Al-Arabi, dan perwakilan Uni Eropa Catherine Ashton untuk mengambil langkah-langkah internasional dalam mencegah terulangnya aksi-aksi provokatif seperti itu. [iina]