Pesan Cinta Perindu Syurga -->

Pesan Cinta Perindu Syurga

Admin
Minggu, 16 September 2012
Islamedia - Sebuah pesan untuk hati-hati yang selalu terjaga di Jalan-Nya. Pesan yang bisa dimaknai oleh jiwa yang sama-sama merindukan tempat terindah di ujung pengharapannya. Syurga Allah. Yang hanya bisa didapat oleh mereka yang selalu berusaha terjaga dalam Ridho-Nya.

Nikmat hidayah, tak seorangpun bisa mencegahnya. Bila Allah telah berkehendak dan memberikan pada hamba-hamba-Nya. Maka seorang hamba hanya akan berusaha untuk terus mendekat pada Rabb-Nya.

Tak pernah terlintas dalam benakku, sejak awal perkuliahan untuk ikut bergabung didunia Rohis, masjid dan aktivis-aktivis kampus yang bagiku, mereka adalah kumpulan orang-orang ekslusif. Yang bergaul hanya dengan sesamanya, dan cenderung menutup diri. Ketika akhirnya kusadari semua itu hanya penilaian yang sepintas lalu, bagi orang yang sangat tidak tertarik dengan aktivis Rohis. Banyak moment yang kemudian mengantarkanku pada petualangan sejati yang kurasakan sejak bergabung dengan rohis kampus. Menjadi dekat dengan Allah dan merasakan banyak Pertolongan-Nya disetiap kesulitan yang dihadapi. Para aktivis Rohis yang berprestasi membuatku semakin membuka diri untuk bergabung dengan mereka. Karena tidak hanya pintar dalam agama, namun juga urusan akademik. Satu persatu kegiatan mereka kuikuti, untuk melatih dan menambah wawasanku. Dan mereka memberikanku tawaran persahabatan yang tulus, yang tidak membebaniku pada proses perubahanku, tidak begitu saja menyalahkanku pada hal-hal yang terlambat kuketahui, dan tidak juga menghujatku dengan dalil-dalil yang menakutkan. Mereka merangkulku dengan tulus, hanya mengharapkan ukhuwah yang diikatkan karena Cinta Allah. Dari anak gaul, menjadi seorang muslimah berkerudung. Dengan sabar, mereka membimbingku, dan memberikan ruang aktualisasi diri yang lebih besar. Dengan fasilitas yang ada dalam organisasi rohis. Misal, dunia tulis-menulis di divisi Pers yang kuikuti saat pertama kali bergabung dengan Rohis. Disana semakin belajar untuk menuliskan kembali apa yang kubaca dan kupelajari dengan fasilitas mading khusus divisi pers.

Tahun berikutnya ada tahun yang mengasah mentalku, dengan bergabung di Bidang RT (rumah tangga). Saat-saat dituntut untuk bersabar, dan ikhlas dalam bekerja, karena jama’ah masjid yang langsung merasakan serta menilai kinerja. Saat masjid terlihat kotor dan tidak rapi, maka itu adalah tanggung jawab kami. Dan disana belajar untuk mengelola kesabaran yang tidak cukup hanya sekedar kata. Karena seringkali saat sudah lelah dengan tugas kuliah, masih dituntut untuk menjaga kebersihan dan kerapihan masjid. Namun sebuah pelajaran berharga kudapatkan melalui bidang ini, yang bagi sebagian orang, adalah bidang yang sangat rendah. Sangat tidak dipandang. Namun hasilnya sangat terlihat oleh jama’ah. Ketika kami lalai dengan kebersihan masjid, maka jama’ah akan enggan untuk hadir ke masjid. Sebuah citra yang menarik, karena kinerja bidang tidak terlihat namun sangat penting peranannya untuk kenyamanan jama’ah masjid.

Masih kuingat, sebuah pesan seorang kakak tingkat pada acara mabit, “Dimanapun posisi atau jabatan antum, bekerjalah dengan ikhlas karena Allah. Ingatlah hanya Allah yang berhak menilai kerja antum semua, bukan manusia”.

Dan hari yang kulalui kemudian mengantarkanku pada posisi tertinggi dalam aktivis Rohis, yang membuatku semakin menyadari banyak hal yang harus kulakukan, dan kuberikan untuk orang-orang terdekat. Semakin berlatih untuk terus memperbaiki diri, memperbaiki hubungan persaudaraan dengan keluarga, teman dan sahabat di awal-awal perkuliahan yang sempat teracuhkan karena dunia pergaulan yang berbeda. Semakin memperbaiki kualitas ibadah dan meningkatkan pengetahuan tentang agama Islam. Agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang akan merusak diri. Dan Rohis adalah hadiah terindah yang Allah berikan untuk kuikuti saat aku berusaha mencari sebuah kebenaran dan ketenangan dalam hidup.

Ketika menjadi pemimpin, maka semakin dilatih untuk memfasilitasi mereka yang hatinya digerakkan oleh Allah untuk bergabung dalam kegiatan rohis. Apa yang bisa diberikan oleh pengurus Rohis untuk anggota dan juga jama’ah masjid. Disanalah tugas-tugas manajemen masjid harus kupelajari. Sebagai anggota dan pengurus sebuah organisasi rohis. Sebuah wadah yang memang sangat istimewa karena menentang hal yang tidak baik, agar tidak dilakukan oleh anggotanya.

Ketika berharap keindahan yang sama akan dirasakan pula oleh semua anggota dan pengurus rohis. Semakin dekat dengan Allah dan Pertolongan-Nya. Dengan menjauhi hal-hal yang sudah pasti melanggar Larangan-Nya. Dan semua itu untuk kebaikan diri sendiri, dan agar selalu bisa memberi manfaat untuk orang-orang disekitarnya. Karena ia akan menjadi pribadi yang ramah, yang suka menolong, yang tulus, yang selalu dermawan dalam waktu, tenaga dan hartanya untuk menolong saudara yang membutuhkan karena Allah. Dan hati-hati yang terjaga, maka akan dipenuhi perasaan dekat dengan Allah. Hati-hati yang takut pada Larangan-Nya akan selalu tunduk dan malu untuk bertindak melanggarnya. Dan dalam wadah Rohis, sebuah wadah yang penuh dengan cahaya, karena disana yang dipelajari adalah ilmu-ilmu Al Qur’an dan As Sunnah. Siapapun berusaha berlomba-lomba untuk semakin baik dihadapan-Nya, sehingga generasi yang dihasilkan adalah generasi yang dekat dengan Al Qur’an dan As Sunnah yang menjadikannya pedoman dalam hidupnya.

Bekal inilah yang jarang kita dapatkan langsung dalam lingkungan keluarga. Dengan bergabung dirohis, secara tidak langsung banyak kegiatan dan fasilitas (misal, buku-buku islami) yang mengantarkan kita untuk semakin mengenal Islam. Memperbaiki kualitas ibadah dan amaliyah, sehingga semakin menguatkan tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.

Oleh : Sri Nurfaqoh
Penulis adalah Pegawai Divisi Administrasi Dan Layanan Donatur PKPU Purwokerto
Tulisan ini di ikut sertakan dalam lomba menulis Islamedia : Rohis Mengawal Moral Bangsa