Islamedia -
Dalam
bukunya, Syaikh al-Qaradhawi menambahkan bahwa ada riwayat yang
menjelaskan bahwa generasi sahabat Nabi saw biasa membaca surat-surat
yang panjang, sehingga ada di antara mereka yang shalat Tarawih dengan
bertelekan pada tongkat.
Pada masa
pemerintahan Khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Aziz, shalat Tarawih
dilaksanakan sebanyak 36 rakaat dan ditambah witir 3 rakaat. Imam Malik
mengatakan, "Menurut hemat kami itu adalah amrun qadim (masalah lama)."
Oleh karena itu, tidak perlu kita memperdebatkan jumlah rakaat shalat
Tarawih pada masa sekarang ini. Namun kita perlu bercermin: apakah
shalat Tarawih kita panjang, seperti generasi terdahulu (baik dengan
bacaan panjang dan rakaat sedikit, maupun dengan bacaan panjang dan
rakaat banyak), atau malah cenderung ngebut?