Tarawih -->

Tarawih

Selasa, 31 Juli 2012
Islamedia - "...para ulama berbeda pendapat tentang banyaknya rakaat shalat tarawih sekaligus dengan witirnya, apakah 11 rakaat atau 13 rakaat atau 21 rakaat. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, 'Ada kemungkinan khilaf ini sangat erat kaitannya dengan panjang dan pendeknya bacaan ayat Al-Qur'an. Kalau bacaan ayatnya panjang, maka jumlah rakaatnya sedikit, dan begitu sebaliknya.'" (Syaikh Yusuf al-Qaradhawi, dikutip dari buku "Fiqih Puasa")


Dalam bukunya, Syaikh al-Qaradhawi menambahkan bahwa ada riwayat yang menjelaskan bahwa generasi sahabat Nabi saw biasa membaca surat-surat yang panjang, sehingga ada di antara mereka yang shalat Tarawih dengan bertelekan pada tongkat. 
Pada masa pemerintahan Khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Aziz, shalat Tarawih dilaksanakan sebanyak 36 rakaat dan ditambah witir 3 rakaat. Imam Malik mengatakan, "Menurut hemat kami itu adalah amrun qadim (masalah lama)." 
Oleh karena itu, tidak perlu kita memperdebatkan jumlah rakaat shalat Tarawih pada masa sekarang ini. Namun kita perlu bercermin: apakah shalat Tarawih kita panjang, seperti generasi terdahulu (baik dengan bacaan panjang dan rakaat sedikit, maupun dengan bacaan panjang dan rakaat banyak), atau malah cenderung ngebut?

Akmal Sjafril