Islamedia - Ramadhan adalah bulan yang dinantikan kehadirannya
oleh umat Islam, karena amat banyak memberikan pelajaran dan hikmah baik
dalam konteks ruhaniyah maupun fisik. Agar Ramadhan bisa memberikan
kemanfaatan yang optimal, diperlukan kesiapan yang memadai dari setiap
pribadi, yang disiapkan dalam keluarga.
Kita ajak seluruh anggota keluarga untuk
bersiap menghadapi kedatangan Ramadhan. Seluruh anggota keluarga harus
berada dalam suasana kegembiraan dan kesyukuran, menyambut kehadiran
bulan suci. Jangan sampai memasuki bulan suci tanpa kesiapan hati, tanpa
kekuatan niat, tanpa kehadiran perasaan, tanpa perasaan kegembiraan.
Di antara cara menyiapkan anggota keluarga adalah dengan beberapa aktivitas berikut.
Pertama, buatlah acara bersama seluruh anggota keluarga
Carilah waktu yang tepat beberapa hari
sebelum Ramadhan untuk membuat acara bersama seluruh anggota keluarga.
Suami, isteri dan anak-anak berkumpul dalam suasana yang santai dan
nyaman. Pada saat berkumpul itulah, orang tua menyampaikan pesan-pesan
kepada anak-anak agar mereka bersiap menyambut kedatangan Ramadhan yang
tinggal beberapa hari lagi tiba. Jika perlu, bisa mengundang teman atau
ustadz untuk menyampaikan pesan-pesan menjelang Ramadhan.
Pertemuan bisa dilakukan di rumah sambil
makan malam bersama, atau mengambil tempat di luar sambil rekreasi
keluarga. Mungkin hari Minggu besok (15/07/2012) adalah waktu yang
tepat, karena merupakan hari Minggu terakhir sebelum memasuki Ramadhan.
Kedua, buatlah target dan agenda Ramadhan bersama seluruh anggota keluarga
Salah satu tradisi yang baik dalam rumah
tangga muslim adalah membuat target bacaan dan hafalan Al Qur’an selama
Ramadhan. Misalnya, suami mentarget berapa kali khatam Al Qur’an selama
Ramadhan, isteri berapa kali khatam, dan masing-masing anak khatam
berapa kali. Tentu disesuaikan dengan kemampuan, namun masing-masing
saling memotivasi untuk bisa lebih banyak khatam. Misalnya suami dan
isteri 3 kali khatam, anak-anak yang sudah kuliah minimal 2 kali khatam,
anak-anak yang sekolah SMA dan SMP minimal 1 kali khatam, dan anak-anak
SD minimal membaca 15 juz atau setengah khatam.
Dalam hal hafalan juga bisa ditarget, surat
apa yang akan dihafal oleh masing-masing anggota keluarga selama
Ramadhan. Bisa juga ditambah target membaca buku-buku tertentu yang
bermanfaat, sesuai usia dan pendidikan anak-anak. Semua target tersebut
bisa ditulis dalam kertas dan ditempel di dinding rumah untuk pengingat
dan penyemangat untuk mencapai target. Keluarga saya menyebut ini
sebagai “Janji Ramadhan”, dimana masing-masing dari kami berjanji untuk
melaksanakan aktivitas sesuai target yang telah disepakati bersama
keluarga.
Agenda Ramadhan hendaknya disepakati bersama
keluarga, misalnya melaksanakan shalat tarawih dimana, melaksanakan
i’tikaf dimana, buka puasa dimana, melaksanakan shalat Iedul Fitri
dimana, dan seterusnya. Ini semua dimaksudkan agar Ramadhan menjadi
lebih berkesan dan tidak membosankan. Misalnya, untuk melaksanakan
shalat tarawih, bisa berganti-ganti masjid, sehingga bisa berganti-ganti
suasana.
Ketiga, membersihkan dan memperindah rumah
Menjelang Ramadhan, buatlah suasana yang
sedikit berbeda di rumah kita. Bersihkan rumah kita, lebih dari
biasanya. Kalau setiap hari kita membersihkan rumah “sekedarnya”, maka
menjelang Ramadhan ini kita bersihkan rumah hingga detail, semua bagian
dibersihkan. Setelah bersih, bisa dibuat beberapa bagian hiasan di
rumah, agar rumah sudah bernuansa Ramadhan saat memasuki bulan suci
tersebut.
Keluarga saya paling suka menyiapkan tempat
untuk makan sahur dan buka. Rumahnya tetap itu juga, namun suasananya
berbeda ketika hari pertama makan sahur di bulan Ramadhan. Kami men-setting
tempat sahur dan buka di bagian tertentu di rumah, dengan suasana yang
berbeda dari biasanya. Hanya dengan memindah barang-barang tertentu,
mengubah tata letak, atau mengecat satu bagian dinding, ini sudah tampak
sangat berbeda dan berubah.
Keempat, menyiapkan perlengkapan Ramadhan
Menjelang Ramadhan sebaiknya sudah disiapkan
berbagai perlengkapan yang menunjang kekhusukan dan kesuksesan ibadah
Ramadhan. Misalnya, agar bersemangat mencapai target Ramadhan kita bisa
membeli mushaf Al Qur’an baru, jika memiliki anggaran dana untuk itu.
Namun jika tidak memiliki dana, cukuplah menggunakan Al Qur’an yang
sudah ada. Termasuk perlengkapan yang diperlukan adalah jadwal
imsakiyah, yang dengan mudah bisa di-download dari berbagai situs
terpercaya.
Saya termasuk orang yang suka membeli Al
Qur’an baru menjelang Ramadhan, karena hal ini bisa memberikan semangat
baru. Selain itu, saya memang ingin di rumah saya tersedia banyak Al
Qur’an karena setiap Ramadhan selalu digunakan tempat shalat tarawih
anak-anak kampung, dan diteruskan dengan tadarus bersama. Kadang
anak-anak menjadi lebih semangat melaksanakan shalat tarawih karena
memiliki sarung baru atau sajadah baru. Namun itu semua harus
disesuaikan dengan kondisi keuangan. Tidak boleh memaksakan diri untuk
menghadirkan berbagai perlengkapan teknis tersebut.
Kelima, mengulang pelajaran ibadah Ramadhan
Salah satu sifat manusia adalah lupa. Kendati
fikih Ramadhan sudah kita pelajari sejak kecil, namun penting bagi kita
untuk mempelajari ulang berbagai ajaran tentang ibadah Ramadhan dan
Idul Fithri. Bagus kalau kita mengajak semua anggota keluarga
mempelajari lagi berbagai hal tentang fikih Ramadhan, agar pelaksanaan
ibadah selama Ramadhan bisa lebih sempurna dan optimal.
Setiap kali saya mengisi kajian Ramadhan,
berbagai pertanyaan di seputar ibadah Ramadhan selalu muncul dan
berulang. Ini menandakan, kita harus selalu mengulang pelajaran ibadah
Ramadhan sebelum memulai bulan Ramadhan, agar ingatan kita tersegarkan
kembali.
Demikianlah beberapa aktivitas untuk
menyambut Ramadhan bersama seluruh anggota keluarga. Semoga Ramadhan
1433 H ini menjadi lebih sempurna dan memberikan keberkahan bagi diri,
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara kita. Amin.
Cahyadi Takariawan