Islamedia - Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mendapat gelar kehormatan dari warga Sunda, Jawa Barat. Irwan dinilai berhasil mengayomi masyarakat, termasuk warga Sunda di ranah Minang dan menjaga keberagaman etnis di daerah ini.
Selama ini, kata Aminudin, PWS sering terlibat dalam berbagai kegiatan social kemasyarakatan, baik yang diadakan organisasi maupun pemerintah daerah.
Gelar kehormatan Abah, atau sesepuh yang paling dihormati warga Sunda itu akan diserahkan pada peringatan 43 tahun Paguyuban Warga Sunda (PWS) di Sumbar dan pengukuhan pengurus PWS Sumbar periode 2012-2015. Acara ini digelar Minggu (24/6) pagi, pukul 09.00 WIB, di gedung Taman Budaya Sumbar, Jalan Samudera Pantai Padang.
Hal itu terungkap dalam silaturahmi dan diskusi pengurus PWS Sumbar ke redaksi Padang Ekspres, kemarin. Dalam kesempatan itu, hadir Ketua PWS Sumbar Dikky Subhan, Wakil Ketua Ady Gunawan, Sekjen Aminudin Supriyadi, Ketua PWS Padang Ajie Rukmana dan dua sesepuh; Eka Sukaya dan Ade Djulardi.
Dikky Subhan menyebutkan, saat ini warga Sunda yang merantau sendiri-sendiri maupun ikut transmigrasi di Sumbar ada sekitar 25 ribu. Terbanyak di Kota Padang, Kabupaten Dharmasraya dan Pasaman Barat. Selain berusaha di sektor informal, warga Sunda juga banyak tersebar di berbagai instansi pemerintahan, swasta dan militer.
”Selain pengurus provinsi, saat ini juga ada kepengurusan PWS di 12 kabupaten dan kota di Sumbar,” kata Dikky dalam diskusi yang dipandu Wapemred Padang Ekspres Heri Sugiarto, dan dihadiri Pemred Padang TV Vinna Melwanti dan Pemred Posmetro Padang Hendra Efison.
Sebelum Irwan Prayitno, kata Dikky, Gamawan Fauzi ketika masih menjabat Gubernur Sumbar juga diberi gelar dari pemangku adat Pasundan, Jawa Barat. ”Kami berharap, keberadaan warga Sunda di ranah Minang kian eksis dan terus berkiprah dalam turut serta mendorong pembangunan di daerah ini,” ujar Dikky.
Selain pengukuhan gelar kehormatan dan pelantikan pengurus PWS, dalam kesempatan yang juga bakal dihadiri gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, serta wali kota Padang itu, akan ditampilkan pagelaran seni dan budaya tradisional Sunda seperti jaipongan, calung, dan lainnya.
Eka Sukaya dan Ade Djulardi sebagai sesepuh warga Sunda di ranah Minang menyebutkan, organisasi warga Sunda sudah didirikan 1969 di Kota Bukittinggi. Awalnya, bernama Ikatan Keluarga Djawa Barat (IKDJ). Namun, seiring perjalanan waktu kepengurusan berganti dan warga Sumbar yang merantau dan bertugas di Padang pun semakin banyak, sehingga kini telah berubah menjadi PWS dan punya sekretariat di Kota Padang.
Kepengurusan baru PWS ini, akan menginventarisir warga Sunda yang belum terdata ke dalam database. Seluruh warga Sunda di Sumbar diimbau agar dapat menghadiri acara ini. ”Dalam kepengurusan sekarang, kami berencana bekerja sama dengan salah satu perbankan agar dibuatkan kartu anggota sekaligus bisa digunakan jadi kartu ATM,” kata Sekjen PWS Sumbar, Aminudin Supriyadi.
sumber : padangekspres