dizaman serba canggih ini, dimana akses informasi tanpa batas (baca : internet) dapat dirasakan oleh seluruh tingkat masyarakat. selain memiliki nilai positif untuk memperkaya khasanah keilmuan, sudah barang tentu memiliki sisi negatif yang sungguh mengerikan. kelemahan iman serta minimnya kesadaran akan bahaya dari sebuah internet, menyebabkan banyak anak manusia dari mulai anak-anak sampai orang dewasa jatuh terjerumus kelubang nista.
salah satu sisi negatif yang menyerang manusia adalah virus cinta. namun sayangnya cinta yang semestinya membawa manusia itu semakin baik kualitas diri dan moralnya, justru yang terjadi adalah sebaliknya. yakni terjadinya kemerosotan moral.
kita bisa saksikan, kasus perzinahan menjadi konsumsi publik setiap harinya. dari kasus anak SD sampai pejabat negara pun melakukannya. semuanya mengatas namakan cinta. tepatnya menurut saya Nafsu Berkedok Cinta.
Ada kasus seorang gadis yang hamil lalu melahirkan anak diluar nikah. gadis itu menuntut seorang aktor tampan agar bertanggung jawab dan mengakui anaknya. namun si aktor bersikukuh menolaknya. ada pula perseteruan seorang laki laki paruh baya dengan gadis muda. berbekal bukti si lelaki mengaku sebagai bapak si gadis. namun si gadis dan ibunya menolak mentah-mentah. Lalu, ada juga gadis yang bayinya diperebutkan oleh dua laki-laki yang sama-sama mengaku ayah si bayi. lain pula cerita gadis yang kehamilannyamenjadi misterius karena tak mau bicara siapa yang telah menghamilinya. adapula yang kasus yang dengan sengaja merekam perzinahannya dengan sang kekasih dan menyebarkannya di dunia maya. bahkan yang sangat memalukan adegan perzinahan seorang pejabat publik dengan selingkuhannya menyebar bebas dan dapat diakses oleh manusia segala umur. kasus - kasus diatas semuanya menjadi santapan publik setiap harinya. mula-mulanya tabu, lama-lama menjadi biasa, akhirnya menjadi kebiasaan. sama persis kelakuan mereka dengan kelakuan binatang dihutan rimba.
Tentu selain kasus-kasus diatas masih banyak lagi kasus yang serupa. dengan muara yang sama; nafsu berkedok cinta. kenapa fenomena sex bebas ini begitu menggurita? Jika selama ini sex dilihat sebagai hubungan intim yang sangat pribadi dan sakral karena itu harus melalui transaksi ijab qabul yang suci, namun yang terjadi sekarang adalah seks menjadi konsumsi publik yang tidak perlu dibungkus dengan tabir kesucian. seks yang mestinya adalah hubungan intim antara Lelaki dengan perempuan dengan ikatan yang sah, kini menjadi mengemuka dan bisa dipertontonkan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja. tak perlu ada ikatan pernikahan, tak perlu ijab qobul, asalkan ada cinta, suka sama suka, semua seolah "boleh" melakukannya, dan dengan bangga merekamnya, bahkan ada yang dengan sengaja menyebarkannya..sekali lagi, benar-benar nafsu berkedok cinta..naudzubillah..
hal ini terjadi karena kemajuan teknologi yang semakin maju, namun tidak dibarengi dengan kemjuan moral dan iman. sehingga iman dan moral menjadi tertinggal dan terbelakang terjajah oleh kemajuan zaman yang semakin canggih ini. dengan kecanggihan teknologi mutakhir abad ini, siapa saja bisa merekam, men-videokan, mengirim via internet, mencetak dalam bentuk majalah aksi perzinahan mereka yang tak ubahnya aksi binatang tak berotak.
kalau sudah begini, tatanan masyarakat kita menjadi berantakan. disebabkan nasab seseorang yang menjadi tidak jelas. anak mencari siapa orang tuanya, aku ini anak siapa, siapa bapakku, dia ayah atau kakekku, mengapa laki-laki yang kupanggil abang itu ternyata ayahku? dan sebagainya.
Oleh karenanya, penting sekali membentengi diri dengan iman yang kokoh dizaman yang penuh fitnah ini. menjadikan Allah sebagai satu-satunya tumpuan harapan, menjadikan Rasulullah sebagai satu-satunya teladan dan menjadikan Al-qur'an dan Sunnah sebagai satu-satunya pedoman. tanpa ini semua, sangat pasti banyak ummat ini akan mati tergulung dalam kehinaan dan kenistaan.
Oleh karenanya, penting sekali membentengi diri dengan iman yang kokoh dizaman yang penuh fitnah ini. menjadikan Allah sebagai satu-satunya tumpuan harapan, menjadikan Rasulullah sebagai satu-satunya teladan dan menjadikan Al-qur'an dan Sunnah sebagai satu-satunya pedoman. tanpa ini semua, sangat pasti banyak ummat ini akan mati tergulung dalam kehinaan dan kenistaan.
Semoga kita semua bisa menjaga diri dan keluarga dari bencana yang mengerikan ini, tidak terbuai dengan segala keindahan yang palsu. bencana ini sangat mengerikan, namun terlihat indah dan mempesona dipandang. berhati-hatilah.
Abu Rafah