Islamedia - Tak
peduli dengan berbagai hujatan dan kecaman, tentara Suriah hingga kini
terus memborbardir rakyatnya dengan senjata-senjata berat. Di kota Homs,
pada Senen dinihari ini terjadi ledakan kuat
menyusul rentetan tembakan sebagai isyarat terjadinya gelombang
kekerasan baru
lagi di Suriah setelah dewan keamanan internasional memutuskan untuk
mengirim
300 orang pengawas ke sana.
Tim koordinasi lokal di Suriah yang merupakan lembaga oposisi
untuk memantau kejadian di lapangan, memberitakan bahwa ledakan-ledakan
tersebut terjadi di pinggir kota Baba Umar dan Insyaat.
Lembaga ini juga melaporkan bahwa terjadi penembakan intensif
di pinggir daerah Khalidiah di kota Homs yang kini menjadi pusat serangan pihak
pasukan regular rezim Suriah.
Pada Sabtu kemarin diberitakan bahwa sejumlah pengawas
internasional telah tiba di kota Homs yang terkepung dan menghadapi serangan
selama berminggu-minggu. Rombongan kini berada di kota tersebut dan mengadakan
pertemuan dengan para aktifis di jalan-jalan, setelah sebelumnya rezim melarang
mereka untuk mengunjungi daerah itu.
Pada Ahad kemarin, pihak oposisi Suriah mengumumkan
terbunuhnya 19 orang dalam tindak kekerasan sebagai bentuk pelanggaran pasca
pengumuman gencatan senjata yang rapuh tersebut.
Sementara Dewan Keamanan Internasional telah memutuskan untuk
membentuk delegasi pengawas dibawah PBB yang akan bertugas di Suriah untuk
mengawasi jalannya gencatan senjata selama 90 hari pertama. Sebagai langkap
pertama, akan dikirim 300 orang pengawas militer tak bersenjata dan beberapa unsur
sipil.(Islamtoday.net/ak)