Islamedia - Di tengah beragam
krisis yang melanda negeri, lahir MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda
Indonesia). Majelis yang dideklarasikan pada 28 Februari 2012 ini memiliki visi
menjadi lembaga kepemimpinan formal Islam terdepan dalam penegakan nilai-nilai
Islam.
Ahad lalu (8/4), MIUMI
yang dipimpin oleh Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi ini baru saja mengeluarkan
pernyataan sikap terhadap RUU KKG. Setelah melalui kajian seksama, MIUMI
menilai bahwa RUU KKG mengandung kekeliruan mendasar yakni pada asas yang
digunakan.
Aspek-aspek yang ada
dalam RUU ini sarat akan pengabaian terhadap
ajaran-ajaran Islam. Sebagai contoh, pemaknaan kata ‘gender’ dalam RUU
pasal 1-3. Gender dalam RUU ini dimaknai dengan keadilan dan kesetaraan dalam
semua hal. Sementara dalam Islam, keadilan dan kesetaraan bukanlah berarti
persamaan di segala aspek. Antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan
kodrati yang salah kaprah jika dipaksakan untuk disamakan.
Di samping itu, tabligh
akbar yang digelar di Masjid Agung Sunda Kelapa ini sarat akan himbauan dari
MIUMI kepada seluruh hadirin untuk bersama menolak RUU KKG. Jamaah yang datang
diberikan potongan kertas berisi pernyataan dukungan terhadap penolakan RUU
KKG.
MIUMI menghimbau
masyarakat untuk terus kritis dan melakukan pencerdasan akan isu krusial ini.
Dampak bila disahkannya RUU ini yakni merebaknya liberalisasi dalam kehidupan
masyarakat. Perkawinan sesama jenis hingga diperbolehkannya perempuan menikah
tanpa wali adalah salah satu contohnya. Selain itu, terdapat nuansa pemaksaan
bagi perempuan untuk terlibat banyak di ruang publik sehingga mengecilkan peran
mereka sebagai madrasah (pendidik) dalam keluarga (pasal 4).
MIUMI turut serta pula
dalam Global March to Jerusalem akhir Maret lalu. Buku-buku MIUMI pun telah
resmi dirilis. Di antaranya, Profil MIUMI, Konsepsi dan Relevansi Kekinian, dan
Syi’ah.
Semoga, kehadiran MIUMI
ini mampu menjadi penyegar bagi dakwah Islam di Indonesia.
Sekaranglah saat
kebangkitan bagi intelektual, cendekiawan, ulama, dan pemuda Indonesia untuk
bersatu menjadi solusi bagi permasalahan umat. Meski tergolong muda, MIUMI
layak menjadi garda terdepan dalam upaya tersebut.
Sofistika
Carevy Ediwindra
Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)