Islam edia - Sungguh telah datang risalah (pesan) dari langit untuk menegakkan keadilan di muka bumi dan membawa petunjuk ke jalan y...
Islamedia - Sungguh telah datang risalah (pesan) dari langit untuk menegakkan keadilan di muka bumi dan membawa petunjuk ke
jalan yang paling lurus dalam segala hal, tanpa dipengaruhi oleh pendapat pribadi
dan hawa nafsu bahkan terhadap
orang-orang yang berbeda pendapat. Allah Ta’ala berfirman, “Dan
janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Maidah: 8). Allah
Ta’ala telah menurunkan
Al-Qur`an ini sebagai contoh bagi sikap moderat seperti yang termaktub dalam
firman-Nya, “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan
Kitab (Al-Qur`an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok, sebagai
bimbingan yang lurus” (QS. Al-Kahfi: 1-2). Hanya di dalam Al-Qur`an kita
dapati banyak ayat yang mengajurkan manusia untuk bersikap moderat dalam segala hal sebab ia
merupakan petunjuk bagi seluruh manusia. Allah Ta’ala berfirman, “Sungguh, Al-Qur`an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling
lurus.” (QS.
Al-Isra`: 9).
Oleh karena itu,
orang-orang beriman yang meyakini kebenaran risalah ini adalah orang-orang yang
selalu berusaha untuk bersikap moderat, jauh dari sikap memihak, dan bersungguh-sungguh
untuk melindungi hak semua orang termasuk pelaku pihak yang berseberangan
dengan mereka.
Sebaliknya, di
setiap masa pasti ada musuh dari risalah yang agung ini, yakni orang yang
disebutkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya, “(yaitu) orang yang lebih menyukai kehidupan dunia
daripada (kehidupan) akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah
dan menginginkan (jalan yang) bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang
jauh.” (QS. Ibrahim:
3)
Maksudnya dari
firman Allah Ta’ala, “Dan menginginkan (jalan yang) bengkok” adalah mereka mencari-cari sesuatu yang bertentangan
dengan akal sehat dalam agama Allah dan mencari hal-hal yang kontradiksi dalam
syariat Islam menurut mereka. Lebih dari itu, mereka menginginkan
jalan Allah Ta’ala menjadi bengkok dan berliku, padahal jalan Allah itu
lurus. Oleh sebab
itulah, mereka sekuat tenaga berusaha mencari cara agar jalan Allah terlihat
bengkok oleh manusia, sehingga mereka menjauh darinya setelah beriman kepada
Allah Ta’ala dan menjalankan ajaran agama dengan benar. Di
antara usaha yang mereka lakukan adalah menghebuskan keraguan dan kecurigaan dalam hati semua orang dengan
berbagai trik
sehingga orang-orang jauh dari jalan yang lurus dan ajaran Islam yang mulia. Hal itu mereka lakukan tidak lain
adalah untuk dapat segera merealisasikan tujuan dan cita-cita mereka selama
ini. Mereka juga tahu bahwa mereka tidak akan mampu memonopoli kekayaan bumi, melakukan praktik usaha yang haram, mengeksploitasi rakyat, menipu dan memperbudak mereka selama orang
mukmin sejati berada dalam naungan cahaya iman dan konsisten dalam menjalankan
segala perintah Allah Ta’ala.
Karakter yang dimiliki oleh sebagian orang ini laksana kuman berbahaya yang selalu tumbuh dan berkembangbiak
dalam lingkungan busuk dan kotor. Jika matahari terbit dengan sinar yang menyebar ke
penjuru jagat raya dan dapat menumbuhkan tanaman yang sudah mati maka bersamaan
dengan itu kuman tersebut juga mati. Oleh karenanya, kuman tidak bisa hidup di
tempat-tempat yang dipenuhi cahaya dan bersih. Bahkan, Allah Ta’ala telah memberitahukan kepada kita bahwa orang-orang
seperti itu mengklaim
dirinya sebagai pelaku
perbaikan dan reformis. Hal ini tergambar dalam firman Allah Ta’ala, “Dan apabila dikatakan kepada
mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi!” Mereka menjawab, “Sesungguhnya
kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan. Ingatlah, sesungguhnya
merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.”
(QS.
Al-Baqarah: 11-12).
Sesuatu yang sangat mengherankan adalah bahwa kalangan yang
mempunyai karakter yang bertentangan dengan fitrah manusia dan melanggar syariat ini menganggap bahwa tugas wajib yang paling penting bagi mereka adalah memerangi semua seruan
yang mengajak untuk bersikap
moderat dan melakukan
perbaikan di muka bumi. Allah Ta’ala berfirman bahwa mereka adalah
orang-orang, “yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak mengadakan perbaikan” (QS.
Asy-Syu’araa`: 152).
Hal yang lebih mengherankan dari itu adalah mereka berusaha untuk mempromosikan diri mereka sebagai pelaku
reformis
dan telah memiliki program-program yang dapat memperbaiki keadaan sebuah
negara. Barangkali
memang ada orang yang memercayai kebohongan mereka itu, sehingga dengan
mudahnya mereka menuduh orang-orang yang bersikap moderat dan istiqamah dalam
agamanya sebagai orang-orang yang bodoh. Allah Ta’ala
berfirman, “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana
orang lain telah beriman!” Mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti
orang-orang yang kurang akal itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah
orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu.” (QS. Al-Baqarah: 13).
Hal bodoh yang dipraktikkan
oleh para perusak itu adalah menghasut massa untuk memberantas para pelaku
perbaikan yang sebenarnya seperti yang pernah dilakukan Fir’aun, Dalam hal ini
Allah Ta’ala berfirman, “Dan Fir‘aun
berkata (kepada pembesar-pembesarnya), “Biar aku yang membunuh Musa dan suruh
dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya
aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi.” (QS. Al-Mu`min: 26)
Salah
satu contoh buruknya sebuah masa adalah ketika panji-panji reformasi dan
perubahan diusung oleh pembesar dari pelaku kerusakan di muka bumi atau bendera
kebajikan dan kehormatan dikibarkan oleh penguasa durjana. Itulah yang terjadi di
beberapa masa yang lalu. Adalah Fir’aun yang digambarkan Allah Ta’ala
bahwa “dia itu orang
yang sombong, termasuk orang-orang yang melampaui batas” (QS. Ad-Dukhan: 31) dan bahwa “dia (Fir‘aun)
termasuk orang yang berbuat kerusakan” (QS. Al-Qashash: 4) adalah salah seorang yang menyeru segenap manusia untuk mengikutinya. Dia mengatakan bahwa Musa Alaihissalam
ingin menimbulkan kerusakan di muka bumi. Anehnya, banyak orang yang memenuhi seruan Fir’aun itu seperti yang dilakukan pemuka
kaum Fi’raun sebagaimana yang diterangkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya,
“Tetapi mereka mengikuti perintah Fir‘aun, padahal perintah Fir‘aun bukanlah (perintah) yang benar.”
(QS. Huud: 97). Akhir dari semua itu adalah kebinasaan Fir’aun bersama
kaumnya, “Dan Fir‘aun
telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk.” (QS. Thaha: 79).
Ini yang selalu
dilakukan oleh semua musuh risalah
agama Islam dan pelaku reformis di setiap waktu dan tempat. Mereka senatiantiasa duduk di jalan-jalan
dengan mengintimidasi orang-orang dan mengatakan bahwa para pendukung reformasi
sebenarnya hanyalah pelaku kerusakan. Tujuan mereka ini
tidak lain adalah
untuk mencegah orang-orang mendengar kebenaran, dan supaya publik tidak
mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Sungguh Al-Qur`an mencela Yahudi
yang telah banyak mengetahu syariat agama mereka namun menghalangi
orang-orang dari
jalan Allah. Ini sangat
jelas tergambar dalam firman Allah Ta’ala, “Katakanlah
(Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu menghalang-halangi orang-orang yang
beriman dari jalan Allah, kamu menghendakinya (jalan Allah) bengkok, padahal
kamu menyaksikan?” Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al-Imran: 99).
Tidakkah Anda
melihat wahai pembaca yang budiman, bahwa yang terjadi sekarang dalam
kancah perpolitikan di Mesir banyak orang yang menginginkan jalan yang
bengkok? Jika orang-orang
seperti itu melihat sesuatu yang baik di negeri ini maka serta merta mereka melakukan
distorsi terhadap fakta tersebut. Ketika melihat ada kelompok yang berhasil dalam
bidang politik maka dengan segera mereka merusak reputasinya. Bahkan ketika rakyat memilih calon dewan
legislatif atas keinginannya sendiri mereka pun menganggap rakyat dan
calon yang dipilih itu orang-orang bodoh dan dungu. Mereka menyatakan bahwa rakyat tidak dapat membedakan antara program
yang sodorkan dan calon
legislatif yang pro rakyat, malahan mereka menuduh bahwa
suara rakyat dapat dibeli dengan
secuil bahan-bahan pokok yang tidak berharga.
Sungguh
rakyat telah memperlihatkan kecerdasan mereka ketika menanggapi tuduhan orang-orang
tersebut dengan praktik di lapangan yang berbeda dari fitnah yang menyebar di
antara mereka. Hal itu dibuktikan dengan
berhasilnya
partai Islam meraup suara signifikan dalam tiga tahapan pemilihan umum kali ini. Rakyat memilih
partai yang paling dekat dengan hati nurani,
identitas dan karakternya sebagai bangsa
Mesir. Hal ini merupakan pelajaran peting bagi mereka yang telah mencoba untuk mengalihkan rakyat dari aspirasi mereka dengan slogan “Konstitusi adalah
nomor satu,” atau “Dasar negara lebih diutamakan daripada konstitusi.” Terkadang mereka mengajak
rakyat untuk meninggalkan pembahasan
tentang kekuasaan
parlemen dan hak-hak legislatif dengan
membuat undang-undang baru tentang standar pembentukan sebuah
pemerintahan baru dengan alasan takut adanya pemerintahan tandingan dari
berbagai kelompok yang berkepentingan, dan seterusnya.
Rakyat Mesir terdiri dari orang-orang berani dan cerdas yang tidak takut oleh semua intimidasi yang dilakukan berbagai pihak, sehingga mereka tetap pergi ke TPS-TPS untuk menyalurkan suara mereka. Mereka tidak mengindahkan semua hasutan yang merusak komponen bangsa Mesir. Mereka juga tidak memerhatikan tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang yang dengki terhadap gerakan Islam secara umum dan Ikhwanul Muslimin pada khususnya bahwa gerakan ini telah mengkhianati revolusi dan mengkhianati darah para syuhada. Itulah fitnah yang selalu mereka sebarkan. Rakyat menyatakan kepercayaan penuh terhadap partai Islam dengan memberikan suara mereka pada Pemilu ini, karena mereka yakin terhadap program-program yang telah dirancang untuk masa depan Mesir yang lebih baik.
Dengan ini saya yakin bahwa mereka yang menginginkan jalan yang bengkok tidak akan bisa menghalang-halangi rakyat Mesir untuk bersukacita dalam memperingati hari Revolusi tanggal 25 Januari. Rakyat tidak akan memercayai tuduhan palsu bahwa Pemilu telah dicurangi oleh partai tertentu. Baik orang yang berada jauh maupun dekat dengan negara Mesir, baik orang Mesir maupun bukan Mesir telah menyaksikan bahwa inilah Pemilu pertama yang mencerminkan aspirasi rakyat Mesir. Saya yakin bahwa rakyat Mesir tidak akan menggubris ajakan orang-orang tersebut untuk mencegah anggota dewan yang dipilih melalui pemilu pertama yang demokratis melaksanakan tugas perdana mereka sebagai wakil rakyat di gedung parlemen.
Para
pemangku risalah kebenaran akan selalu melakukan kebaikan dan menegakkan
keadilan, mereka tidak peduli kepada orang-orang yang menjauhi dan memusuhi
mereka. Perjuangan mereka tidak akan dihentikan oleh orang-orang yang berpaling
dari kebenaran dan menghendaki jalannya menjadi bengkok. Allahu Akbar! Hidup Mesir!
Dr. Abdurrahman
Al-Barr
Dekan
Fakultas Teologi dan Advokasi di Mansoura, Pengurus
Pusat
Ikhwanul Muslimin Mesir dan anggota Ikatan Ulama Islam Internasional.
Disarikan oleh Yum Roni
Askosendra (PP KAMMI)