Islam edia - Ustadz..'afwan mau tanya terkait artikel ini: http://alqiyamah.wordpress.com/2010/06/07/boikot-produk-yahudi/ ...
Islamedia - Ustadz..'afwan mau tanya
terkait artikel ini:
Awal-walnya
terkait boikot israel tapi kesitu-situnya menjelekkan jama'ah ikhwanul muslimin
dan hizbut tahrir. Mohon tanggapan ilmiahnya.. (@ Anonim)
Jawaban:
Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘Ala
Rasulillah wa ‘Ala Aalihi wa Ashhabihi wa Man waalah, wa ba’d:
Sebenarnya, penolakan terhadap fatwa “Boikot
Produk Yahudi dan AS” sudah lama terjadi, yang datangnya bukan hanya dari
pelaku bisnis tetapi juga dari sebagian kecil aktifis muslim. Sehingga membuat
kita bertanya-tanya, sebenarnya pada posisi mana mereka ini? Pada posisi Yahudi
Zioniskah, atau pada kaum Muslimin Palestina yang tertindas? Sayangnya
penolakan mereka hanya berdasarkan argumentasi yang tidak kuat, yakni hukum
dasar bermuamalat -khususnya jual beli-
dengan orang kafir adalah boleh, maka tidak boleh memutuskan hubungan
dagang dengan mereka.
Ada pun jika ujug-ujug artikel tersebut
menjelek-jelekan Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir, tentunya itu sudah keluar
dari koridor ilmiah dan lebih mengedepankan emosi dan hawa nafsu.
Jangan condong kepada
orang zalim
Allah ‘Azza wa Jalla melarang kita
berpihak kepada orang-orang zalim dan jangan pernah ridha dengan perbuatan
mereka, apalagi kepada kafir harbi seperti yang jelas-jelas telah memerangi
kaum muslimin, seperti Yahudi Zionis saat ini.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَلا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لا تُنْصَرُونَ
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang
yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu
tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak
akan diberi pertolongan. (QS. Huud: 113)
Imam Ibnu Katsir menyebutkan:
وقال ابن جُرَيْج، عن ابن عباس: ولا تميلوا إلى الذين ظلموا وهذا القول حسن
Berkata Ibnu Juraij, dari Ibnu Abbas: “Janganlah
kalian cenderung kepada orang-orang yang berbuat zalim” ini adalah pendapat
(tafsir) yang bagus. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 4/354)
Imam Ibnul Jauzi menyebutkan dari para salaf,
seperti Ibnu Abbas, katanya: “Janganlah kalian condong kepada orang-orang
musyrikin.” Abul ‘Aliyah, katanya: “Jangan ridha dengan perbuatan mereka.” As
Suddi dan Ibnu Zaid mentatakan: “Janganlah kalian bersikap lunak terhadap
kezaliman.” (Lihat Zaadul Masir, 3/386. Mawqi’ At Tafasir)
Maka, kita pun jangan pernah ridha dengan
kekafiran mereka, dan jangan pernah ridha terhadap kejahatan mereka terhadap
umat Islam. Apakah tidak ridha itu hanya diam saja dan hanya pengakuan hati dan
lisan? Tentu tidak cukup, minimal lakukan yang masih bisa dilakukan, dan tidak
bermuamalah dengan produk mereka adalah bagian dari ketidakridhaan kita terhadap kejahatan mereka
terhadap Umat Islam.
Hukum asalnya adalah
mubah
Tidak ragu lagi, dan tidak ada perselisihan
pendapat, bahwa jual beli dengan orang kafir pada dasarnya adalah mubah. Hal
ini sesuai dengan keumuman ayat:
وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ
Dan
Allah telah halalkan jual beli .. (QS. Al Baqarah: 275)
Juga ayat lainnya:
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا
“Dialah yang menciptakan semua
apa-apa yang ada di bumi untuk kalian ..” (QS. Al Baqarah: 29)
Dari sinilah para ulama
mengeluarkan sebuah kaidah agung dalam memberikan penilaian pada urusan
muamalah, yakni: Segala sesuatu pada dasarnya adalah halal, kecuali
adanya dalil yang menunjukkan keharamannya.
Berkata
Imam Asy Syaukani Rahimahullah dalam Fathul Qadir-nya
tentang surat Al Baqarah ayat 29 ini:
قال ابن كيسان:
"خلق لكم" أي من أجلكم، وفيه دليل على أن الأصل في الأشياء المخلوقة
الإباحة حتى يقوم دليل يدل على النقل عن هذا الأصل، ولا فرق بين الحيوانات وغيرها
مما ينتفع به من غير ضرر، وفي التأكيد بقوله: "جميعاً" أقوى دلالة على هذا
Berkata Ibnu Kaisan
(yakni Thawus, pen): (Menjadikan untuk kalian) yaitu karena kalian. Di dalamnya
ada dalil bahwa hukum asal dari segala sesuatu ciptaan adalah mubah
(boleh) sampai tegaknya dalil yang menunjukkan perubahan hukum asal ini.
Tidak ada perbedaan antara hewan-hewan atau selainnya, dari apa-apa yang
dengannya membawa manfaat, bukan kerusakan. Hal ini dikuatkan lagi dengan
firmanNya: (jami’an) “Semua”, yang memberikan korelasi yang lebih kuat lagi
dalam hal ini. “ (Fathul Qadir, 1/64. Mawqi’ At Tafasir)
Dalil dari As Sunnah:
الحلال ما احل الله في كتابه والحرام
ما حرم الله في كتابه وما سكت عنه وهو مما عفو عنه (رواه الترمذى)
“Yang halal adalah apa yang
Allah halalkan dalam kitabNya, yang haram adalah yang Allah haramkan dalam
kitabNya, dan apa saja yang di diamkanNya, maka itu termasuk yang dimaafkan.” (HR. At
Tirmidzi No. 1726, katanya: hadits gharib. Ibnu Majah No. 3367, Ath Thabarani dalam Al
Mu’jam Al Kabir No. 6124. Syaikh Al Albani mengatakan: hasan.
Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 1726. Juga dihasankan oleh Syaikh Baari’ ‘Irfan Taufiq
dalam Shahih Kunuz As sunnah An Nabawiyah, Bab Al Halal wal Haram wal
Manhi ‘Anhu, No. 1 )
Dari sinilah berkata Imam
Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah:
أن كل شيء سكت عنه الشارع
فهو عفو لا يحل لأحد أن يحرمه أو يوجبه أو يستحبه أو يكره
“Bahwa segala sesuatu yang
didiamkan oleh syari’ (pembuat syariat), maka hal itu dimaafkan (mubah),
tidak boleh bagi seorang pun untuk mengharamkan, atau mewajibkan, atau menyunnahkan,
atau memakruhkan.” (Imam
Muhammad bin Abdul Wahhab, Arba’u Qawaid Taduru Al Ahkam ‘Alaiha, Hal. 3)
Maka, dengan dalil dan kaidah
ini, menggunakan produk-produk orang kafir pada dasarnya adalah boleh, termasuk
internet dan apa-apa yang terkandung di dalamnya seperti layanan pembuatan
situs (facebook, multiply, wordpress,
blogspot, dan lainnya). Fakta sejarah pun menunjukkan kebolehan ini, yakni
Rasulullah pernah berhutang dengan orang Yahudi, kafir Quraisy yang menitip
barang kepadanya, Rasulullah mendapatkan Jubah Romawi yang sempit (Jubbatan
Rumiyatan Dhayyiqatan), Utsman bin Affan membeli sumur air milik
Yahudi, dan contoh lainnya.
Kapan Muamalah Dengan Kafir
Diharamkan?
Pembolehan bermuamalah dengan
orang kafir sangat luas, namun bukan berarti tanpa batas. Ketika muamalah
tersebut membawa dampak positif bagi umat umat Islam, sehingga mereka bisa isti’marul
ardh (memakmurkan bumi) –padahal kaum beriman lebih berhak untuk itu- maka
muamalah
seperti ini adalah peluang menunjukkan Islam sebagai agama rahmatan lil
‘alamin. Tetapi, ketika muamalah tersebut adalah muamalah yang
merugikan umat Islam dan melemahkannya, namun menguntungkan orang
kafir, dan menguatkan posisi mereka serta kekuatan mereka dalam merencanakan dan
menjalankan makar dan serangan terhadap umat Islam. Maka, ini adalah
muamalah yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, dan termasuk berserikat dalam
kejahatan, menjerumuskan diri sendiri dalam kebinasaan, dan ta’awun
‘alal itsmi wal udwan. Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“..dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”
(QS. Al Maidah (5): 2)
وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى
التَّهْلُكَةِ
“.. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri
ke dalam kebinasaan.” (QS. Al Baqarah (2): 195)
Sikap memboikot produk kafir Zionis karena kejahatan mereka, itu bukanlah sikap emosional, melainkan perintah
Allah dan RasulNya.
Allah Ta’ala dan RasulNya
pernah memboikot orang-orang musyrik, karena kejahatan mereka:
بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ
إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan RasulNya (yang
dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah
mengadakan perjanjian (dengan mereka).” (QS. At Taubah (9): 1)
Sungguh
mengherankan Jika kita mampu memboikot ahli bid’ah dan
para mujrim (pelaku kejahatan) yang masih muslim, sementara kita masih
bermuamalah dengan orang kafir yang jelas-jelas memiliki agenda menghancurkan
umat Islam, maka ini adalah keanehan. Padahal mereka lebih layak
untuk diboikot karena kekafiran dan kejahatannya.
Jadi, pada batas ini, wajib
bagi seorang muslim untuk tidak bermuamalah dengan orang kafir harbi dan
produk-produk mereka, baik barang atau jasa, apalagi masih banyak alternatif
barang dan jasa lainnya yang bukan buatan mereka. Ini adalah bagian dari strategi melemahkan posisi musuh
dan kaum zalimin, bahkan Syaikh Nashir As Sa’di menyebut sebagai jihad yang
besar. Ada pun untuk kafir yang masih ingin hidup damai
dengan umat Islam, maka mereka disikapi sebagaimana hukum asalnya.
Fatwa-Fatwa Ulama Tentang
Boikot Kafir Harbi
Berikut akan kami lampirkan
fatwa-fatwa para ulama tentang pemboikotan terhadap produk-produk kafir harbi yang menyerang
Umat Islam.
- Fatwa Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah
السائل: شيخنا بما أن الحرب قائمة بيننا وبين اليهود ، فهل يجوز الشراء من اليهود ، والعمل عندهم في بلد أوروبا؟
الشيخ الألباني: الشراء من اليهود؟
السائل: نعم ، والعمل عندهم في بلد
أوروبا يعني؟
الشيخ الألباني: نحن لا نفرق بين
اليهود والنصارى من حيث التعامل معهم في تلك البلاد ، مع الكفار والمشركين إذا
كانوا ذميين - أهل ذمة - يستوطنون بلاد الإسلام فهو أمر معروف جوازه.
وكذلك إذا كانوا مسالمين ، غير
محاربين أيضاً حكمه هو هو ، أما إذا كانوا محاربين ، فلا يجوز التعامل معهم ، سواء
كانوا في الأرض التي احتلوها كاليهود في فلسطين ، أو كانوا في أرضهم ، ما داموا
أنهم لنا من المحاربين ، فلا يجوز التعامل معهم إطلاقاً أما من كان مسالماً كما قلنا ، فهو
على الأصل جائز
Syaikh Al Albani ditanya tentang hukum jual beli (syira') dengan Yahudi di Eropa Bolehkah?
Syaikh Al Albani ditanya tentang hukum jual beli (syira') dengan Yahudi di Eropa Bolehkah?
Beliau menjawab:
"Kami tidak membedakan
antara Yahudi dan Nasrani, seperti apa pun interaksinya dengan mereka di negeri
tersebut (Eropa). Orang kafir dan Musyrikin jika mereka Dzimmiyyin -Ahludz
Dzimmah- mereka berada ditengah-tengah negera Islam, maka sudah diketahui
kebolehannya (bermuamalah dengan mereka), demikian juga jika mereka adalah
orang-orang yang berdamai, bukan orang yang menyerang, maka hukumnya sama saja.
Ada pun
jika mereka menyerang, maka tidak boleh bermuamalah dengan mereka, sama saja,
apakah bermuamalah dengan Yahudi yang saat ini menjajah Palestina atau
mereka yang berada di negerinya sendiri selama mereka masih masih
menyerang kami maka tidak boleh bermuamalah dengan mereka secara
mutlak ! Ada pun jika mereka mau berdamai seperti yang
telah kami katakan, maka pada dasarnya boleh.”
2.
Syaikh Muhammad Nashir As Sa’di
Rahimahullah
Fatwa Beliau berjudul
sebagai berikut:
بيان في فضل الجهاد في سبيل الله وأن
المقاطعة الإقتصاديه ركن من أركان الجهاد
“Penjelasan Tentang Keutamaan Jihad fi Sabilillah dan Pemboikotan Ekonomi Merupakan Rukun di Antara Rukun Jihad.”
“Penjelasan Tentang Keutamaan Jihad fi Sabilillah dan Pemboikotan Ekonomi Merupakan Rukun di Antara Rukun Jihad.”
إخواني :
اعلموا أن الجهاد يتطور بتطور الأحوال ، وكل سعي وكل عمل فيه صلاح المسلمين وفيه نفعهم وفيه عزهم فهو من الجهاد ، وكل سعي وعمل فيه دفع لضرر على المسلمين وإيقاع الضرر بالأعداء الكافرين فهو من الجهاد، وكل مساعدة للمجاهدين ماليا فإنها من الجهاد .. فمن جهز غازيا فقد غزى، ومن خلفه في أهله بخير فقد غزى، وإن الله يدخل بالسهم الواحد ثلاثة الجنة : صانعه يحتسب فيه الأجر ، والذي يساعد به المجاهدين ، والذي يباشر به الجهاد .ومن أعظم الجهاد وأنفعه السعي في تسهيل اقتصاديات المسلمين والتوسعة عليهم في غذائياتهم الضرورية والكمالية ، وتوسيع مكاسبهم وتجاراتهم وأعمالهم وعمالهم ، كما أن من أنفع الجهاد وأعظمه مقاطعة الأعداء في الصادرات والواردات فلا يسمح لوارداتهم وتجاراتهم ، ولا تفتح لها أسواق المسلمين ولا يمكنون من جلبها على بلاد المسلمين .. بل يستغني المسلمون بما عندهم من منتوج بلادهم، ويوردون ما يحتاجونه من البلاد المسالمة . وكذلك لا تصدر لهم منتوجات بلاد المسلمين ولا بضائعهم وخصوصا ما فيه تقوية للأعداء : كالبترول ، فإنه يتعين منع تصديره إليهم .. وكيف يصدر لهم من بلاد المسلمين ما به يستعينون على قتالهم ؟؟! فإن تصديره إلى المعتدين ضرر كبير ، ومنعه من أكبر الجهاد ونفعه عظيم .
فجهاد الأعداء بالمقاطعة التامة لهم
من أعظم الجهاد في هذه الأوقات ، ولملوك المسلمين ورؤسائهم – ولله الحمد – من هذا الحظ
الأوفر والنصيب الأكمل ، وقد نفع الله بهذه المقاطعة لهم نفعا كبيرا .. وأضرت
الأعداء وأجحفت باقتصادياتهم ، وصاروا من هذه الجهة محصورين مضطرين إلى إعطاء
المسلمين كثيرا من الحقوق التي لولا هذه المقاطعة لمنعوها ، وحفظ الله بذلك ما حفظ
من عز المسلمين وكرامتهم
ومن أعظم الخيانات وأبلغ المعاداة للمسلمين تهريب أولي الجشع
والطمع الذين لا يهمهم الدين ولا عز المسلمين ولا تقوية الأعداء نقود البلاد أو
بضائعها أو منتوجاتها إلى بلاد الأعداء ..! وهذا من أكبر الجنايات وأفظع الخيانات
، وصاحب هذا العمل ليس له عند الله نصيب ولا خلاق
فواجب الولاة الضرب على أيدي هؤلاء الخونة ، والتنكيل بهم ،
فإنهم ساعدوا أعداء الإسلام مساعدة ظاهرة ، وسعوا في ضرار المسلمين ونفع أعدائهم
الكافرين .. فهؤلاء مفسدون في الأرض يستحقون أن ينزل بهم أعظم العقوبات
والمقصود أن مقاطعة الأعداء
بالاقتصاديات والتجارات والأعمال وغيرها ركن عظيم من أركان الجهاد وله النفع الأكبر وهو جهاد سلمي وجهاد
حربي
وفق الله المسلمين لكل خير وجمع
كلمتهم وألف بين قلوبهم وجعلهم إخوانا متحابين ومتناصرين ، وأيدهم بعونه وتوفيقه ،
وساعدهم بمدده وتسديده إنه جواد كريم رؤوف رحيم و صلى الله على محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Saya akan terjemahkan yang penting-penting saja: ( digaris bawahi)
Wahai suadara-saudaraku ..
Ketahuilah bahwa jihad akan
terus berputar dalam berbagai keadaan. Semua upaya yang membawa maslahat dan
manfaat, serta melahirkan izzah bagi kaum muslimin itu semua adalah jihad,
semua upaya untuk mencegah kerusakan bagi kaum muslimin itu adalah jihad,
semua upaya untuk menghasilkan kerusakan bagi musuh kafirin itu juga jihad, dan
semua bentuk bantuan bagi mujahidin itu juga jihad ...
Di antara
jihad agung dan usaha yang paling bermanfaat adalah mempermudah akses ekonomi
kaum muslimin, dan memperluas akses mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok dan
sekundernya .. , dan memperluas lapangan pekerjaan, perdagangan,
usaha-usaha ekonomi, dan perbuatan mereka ini adalah jihad ...., dan yang
paling agung adalah memutuskan akses bagi musuh, eksport mereka dan import
mereka .. tidak memberikan kelapangan bagi mereka dan juga import mereka .. dan
tidak membuka pasar-pasar kaum muslimin dan tidak menempatkan
pengusaha-pengusaha mereka di negeri kaum muslimin ... tetapi cukuplah kaum
muslimin dengan produksi yang dihasilkan oleh mereka sendiri, mereka
mengimport apa yang mereka butuhkan dari negara islam saja ... begitu
pula produksi eksport dan barang-barang negeri muslim yang bisa
menguatkan musuh, seperti minyak, maka ini secara khusus harus dicegah untk
diekspor kepada mereka ... bagaimana mungkin negeri muslimin mengekspor sesuatu
yang akan membantu dalam memerangi mereka sendiri?? sesungguhnya
mengekspor minyak ke orang-orang melampaui batas itu merupakan bahaya yang
besar .. dan mencegahnya merupakan jihad yang paling besar dan paling
bermanfaat ..
Maka berjihad melawan musuh
dengan cara memutus hubungan secara total, merupakan jihad yang agung pada
saat-saat ini ..
Tujuan dari pemutusan hubungan
ekonomi, perdagangan, usaha, dan lain-lain, terhadap musuh merupakan rukun yang
agung d antara rukun-rukun jihad ..
(Catatan: Ini adalah salah satu
fatwa yang diterbitkan ketika perang Arab – Israel tahun 1973M, dan
ternyata sangat efektif dan cukup di dengar oleh para pemimpin Islam. Sehingga
saat itu Israel berhasil dikalahkan, sedangkan saat ini sama sekali tidak di
dengar. Syaikh As Sa’di menyebut
memboikot mereka adalah jihad yang besar)
3.
Fatwa Syaikh Ibnu Jibrin Rahimahullah
س:
لا يخفى عليكم ما يتعرض له إخواننا
الفلسطينيون في الأرض المقدسة من قتل واضطهاد من قبل العدو الصهيوني، ولا شك أن
اليهود لم يمتلكوا ما امتلكوا من سلاح وعدّة إلا بمؤازرة من الدول الكبرى وعلى
رأسها أمريكا والمسلم حينما يرى ما يتعرض له إخواننا لا يجد
سبيلًا لنصرة إخوانه وخذلان أعدائهم إلا بالدعاء للمسلمين بالنصر والتمكين، وعلى
الأعداء بالذلة والهزيمة، ويرى بعض الغيورين أنه ينبغي لنصرة المسلمين أن تقاطع
منتجات إسرائيل
وأمريكا
فهل يؤجر المسلم إذا قاطع تلك المنتجات بنية العداء للكافرين وإضعاف
اقتصادهم؟ وما هو توجيهكم حفظكم الله
الاجابـــة:
يجب على المسلمين عمومًا التعاون على البر والتقوى، ومساعدة المسلمين في كل مكان بما يكفل لهم ظهورهم وتمكنهم في البلاد، وإظهارهم شعائر الدين وعملهم بتعاليم الإسلام وتطبيقه للأحكام الدينية، وإقامة الحدود والعمل بتعاليم الدين وبما يكون سببًا في نصرهم على القوم الكافرين من اليهود والنصارى، فيبذل جهده في جهاد أعداء الله بكل ما يستطيعه؛ فقد ورد في الحديث: جاهدوا المشركين بأموالكم وأنفسكم وألسنتكم فيجب على المسلمين مساعدة المجاهدين بكل ما يستطيعونه، وبذل كل الإمكانيات التي يكون فيها تقوية للإسلام والمسلمين، كما يجب عليهم جهاد الكفار بما يستطيعونه من القدرة، وعليهم أيضًا أن يفعلوا كل ما فيه إضعافٌ للكفار أعداء الدين، فلا يستعملونهم كعمال للأجرة كُتّابًا، أو حُسابًا، أو مهندسين، أو خُدَّامًا بأي نوع من الخدمة التي فيها إقرار لهم وتمكين لهم بحيث يكتسبون أموال المؤمنين ويُعادون بها المسلمين، وهكذا أيضًا على المسلمين أن يُقاطعوا جميع الكفار بترك التعامل معهم وبترك شراء منتجاتهم سواء كانت نافعة كالسيارات والملابس وغيرها، أو ضارة كالدخان بنية العداء للكفار وإضعاف قوّتهم وترك ترويج بضائعهم، ففي ذلك إضعاف لاقتصادهم مما يكون سببًا في ذلهم وإهانتهم، والله أعلم.
يجب على المسلمين عمومًا التعاون على البر والتقوى، ومساعدة المسلمين في كل مكان بما يكفل لهم ظهورهم وتمكنهم في البلاد، وإظهارهم شعائر الدين وعملهم بتعاليم الإسلام وتطبيقه للأحكام الدينية، وإقامة الحدود والعمل بتعاليم الدين وبما يكون سببًا في نصرهم على القوم الكافرين من اليهود والنصارى، فيبذل جهده في جهاد أعداء الله بكل ما يستطيعه؛ فقد ورد في الحديث: جاهدوا المشركين بأموالكم وأنفسكم وألسنتكم فيجب على المسلمين مساعدة المجاهدين بكل ما يستطيعونه، وبذل كل الإمكانيات التي يكون فيها تقوية للإسلام والمسلمين، كما يجب عليهم جهاد الكفار بما يستطيعونه من القدرة، وعليهم أيضًا أن يفعلوا كل ما فيه إضعافٌ للكفار أعداء الدين، فلا يستعملونهم كعمال للأجرة كُتّابًا، أو حُسابًا، أو مهندسين، أو خُدَّامًا بأي نوع من الخدمة التي فيها إقرار لهم وتمكين لهم بحيث يكتسبون أموال المؤمنين ويُعادون بها المسلمين، وهكذا أيضًا على المسلمين أن يُقاطعوا جميع الكفار بترك التعامل معهم وبترك شراء منتجاتهم سواء كانت نافعة كالسيارات والملابس وغيرها، أو ضارة كالدخان بنية العداء للكفار وإضعاف قوّتهم وترك ترويج بضائعهم، ففي ذلك إضعاف لاقتصادهم مما يكون سببًا في ذلهم وإهانتهم، والله أعلم.
Pertanyaan:
Tidak samar lagi bagi Anda tentang apa yang kita saksikan menimpa saudara-saudara kita penduduk Palestina di bumi yang suci (Palestina), yahudi membantai dan membombardir mereka. Dan yahudi tidak bisa memiliki berbagai persenjataan canggih yang kini mereka gunakan kecuali karena dukungan dari negara superpower, diantaranya adalah amerika. Dan muslimin setiap kali melihat kenestapaan yang menimpa penduduk Palestina, mereka tidak menemukan satu solusipun untuk bisa membantu saudara-saudara mereka di Palestina, kecuali hanya doa memohon pertolongan dan kekuatan bagi penduduk Palestina dan doa memohon kehancuran dan kehinaan bagi yahudi. Dan sebagian kelompok muslimin yang memiliki kecemburuan agama, mereka berpandangan hendaklah kita memboikot produk-produk Israel dan amerika sebagai tindakan pertolongan yang bisa kita lakukan kepada saudara-saudara kita di Palestina. Pertanyaannya adalah apakah seorang muslim akan mendapatkan pahala di sisi Allah, jika ia memboikot produk-produk Israel dan amerika dengan niat sebagai wujud permusuhan kepada orang-orang kafir dan melemahkan ekonomi mereka? Dan bagaimana nasihat engkau, wahai Syaikh, semoga Allah selalu menjaga engkau.
Tidak samar lagi bagi Anda tentang apa yang kita saksikan menimpa saudara-saudara kita penduduk Palestina di bumi yang suci (Palestina), yahudi membantai dan membombardir mereka. Dan yahudi tidak bisa memiliki berbagai persenjataan canggih yang kini mereka gunakan kecuali karena dukungan dari negara superpower, diantaranya adalah amerika. Dan muslimin setiap kali melihat kenestapaan yang menimpa penduduk Palestina, mereka tidak menemukan satu solusipun untuk bisa membantu saudara-saudara mereka di Palestina, kecuali hanya doa memohon pertolongan dan kekuatan bagi penduduk Palestina dan doa memohon kehancuran dan kehinaan bagi yahudi. Dan sebagian kelompok muslimin yang memiliki kecemburuan agama, mereka berpandangan hendaklah kita memboikot produk-produk Israel dan amerika sebagai tindakan pertolongan yang bisa kita lakukan kepada saudara-saudara kita di Palestina. Pertanyaannya adalah apakah seorang muslim akan mendapatkan pahala di sisi Allah, jika ia memboikot produk-produk Israel dan amerika dengan niat sebagai wujud permusuhan kepada orang-orang kafir dan melemahkan ekonomi mereka? Dan bagaimana nasihat engkau, wahai Syaikh, semoga Allah selalu menjaga engkau.
Jawaban:
Wajib atas
seluruh muslimin secara umum untuk ber-ta’awun alal bir wat taqwa
(saling kerjasama untuk kebaikan dan ketaqwaan), membantu sesama muslimin di
setiap tempat, sehingga bisa menopang mereka untuk bisa eksis dan establish di
negeri tersebut (Palestina -pent). Dan membantu menopang
eksistensi mereka adalah implemantasi syiar Islam; dan wajib atas muslimin
seluruhnya untuk menegakkan perintah dan larangan serta mengamalkan segala
piranti Islam sebagai bentuk perjuangan membela mereka dalam menghadapi kaum
kafirin, baik dari yahudi maupun nashrani. Maka, wujudkanlah pertolongan itu
dalam bentuk mendukung jihad untuk melawan musuh-musuh Allah dengan segala
sesuatu yang kita mampu.
Rasulullah bersabda: Dan
berjihadlah kalian untuk melawan orang-orang musyrikin dengan harta-benda
kalian, jiwa-jiwa kalian, dan lisan-lisan kalian.
Maka, wajib atas setiap
muslimin untuk membantu perjuangan mujahidin dengan apa saja yang mereka mampu
lakukan dan berikan. Dan memberikan segala yang mereka mampu berikan demi
kuatnya Islam dan muslimin.
Wajib atas
setiap muslimin berjihad menghadapi orang-orang musyrik dengan segenap
kemampuan; dan mereka pun wajib melakukan segala hal yang bisa melemahkan
kekuatan orang-orang kafir karena orang kafir itu memusuhi Islam.
Maka,
janganlah kalian menjadikan mereka pegawai kalian, baik juru tulis, akuntan,
insinyur, ataupun pembantu kalian dalam setiap jenis pekerjaan yang bisa
menjadikan mereka berkembang dan kuat dimana mereka mengais-ngais harta-benda
muslimin dan menjadi bumerang buat muslimin.
Dan wajib atas setiap muslimin
untuk memboikot seluruh kepentingan orang-orang kafir, semisal memutuskan
kerjasama dengan mereka, memutuskan bisnis dengan mereka, baik dalam produk
yang bermanfaat semisal mobil, fashion, dll., ataupun produk yang merugikan
semisal rokok, semua ini dalam niatan implementasi permusuhan kepada
orang-orang kafir dan melemahkan kekuatan mereka. Ini semua bisa melemahkan
kekuatan ekonomi mereka dan akan berimbas pada kehinaan dan kelemahan mereka.
Wallahu a’lam.
Selain
mereka, masih banyak ulama
lain yang menyerukan pemboikotan, seperti Syaikh Hamud Uqla Asy Syu’aibi,
Syaikh Farid Al Washil, Syaikh Sayyid Ath Thanthawi, Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Syaikh Yusuf Al
Qaradhawi, dan lainnya.
Fatwa Boikot Di Negeri
Minoritas Muslim
Sebagian umat Islam ada yang
hidup di tengah mayoritas umat lain. Mereka memiliki ketergantungan yang tinggi
dengan produk-produk non muslim. Maka, kondisi ini harus diperinci. Tidak semua
produk-prouk itu berasal dari kafir harbi. Jika ada alternatif dari
produk lain, maka mereka tetap wajib menghindar dari produk-produk musuh.
Sebagai wujud jihad global melawan mereka, sebagaimana mereka pun melakukan kerusakan
terhadap umat Islam secara global pula.
Jika keadaan sangat sulit,
semua produk atau mayoritasnya dikuasai oleh mereka, dan memang produk itu tidak ada alternatif lain, dan umat
Islam pun juga membutuhkannya, maka ini adalah kondisi darurat
bagi mereka. Hal ini bisa terjadi di
negeri minoritas muslim dan mayoritas muslim. Maka, memanfaatkan produk
musuh pada keadaan itu adalah
sesuatu yang dimaafkan.
“..Tetapi barangsiapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah: 173)
Ada kaidah:
الضَّرُورِيَّاتُ تُبِيحُ
الْمَحْظُورَاتِ
“Keadaan darurat membuat boleh hal yang terlarang.”
(Imam As Suyuthi, Al Asybah wan Nazhair,1/155. Mawqi’ Al Islam)
Sekian,
Wallahu A’lam bish Shawwab
Wa
Shallallahu ‘Ala Nabiyina Muhammadin wa ‘Ala Aalihi wa Ashhabihi ajmain.
Farid
Nu’man Hasan