Islamedia - Kholid Misy’al, ketua biro politik gerakan Hamas mengungkapkan rasa belas sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Abu Hasan Muhammad Syam’ah salah seorang pendiri Hamas.
Dalam pernyataan tertulisnya, Misy’al mengatakan, pihaknya sangat kehilangan dengan wafatnya Syaikh Syam’ah. Beliau adalah saudara sejati sekaligus guru yang mulia bagi kami. Ia juga seorang murabbi dan pemimpin para mujahid Hamas. “Diantara orang-orang beriman ada para lelaki yang membenarkan janji Allah, diantara mereka ada yang sudah menunaikan tugasnya, diantara mereka ada yang masih menunggu, sekali-kali Allah tidak mengadakan perubahan apapun.(QS Al-Ahzab 23).
Saya atas nama diri dan gerakan Hamas baik yang berada di Palestina maupun di luar menyatakan duka cita sedalam dalamnya atas wafatnya seorang mujahid besar. Kami juga menyampaika rasa duka cita inii kepada bangsa Arab dan Ummat Islam di seluruh dunia, atas kehilangan pemimpin sekaligus tokoh yang dicintai, khususnya warga Gaza.
Beliau telah menunaikan tugasnya terhadap bangsa dan ummat Islam secara umum. Melalui ilmu, jihad dan dakwahnya. Beliau adalah pemimpin yang berani dalam membela ummat, khususnya masalah Palestina terutama dalam pertempuranya dengan Zionis.
Beliau adalah seorang pemimpin, salah seorang pendiri Hamas dan ketua Majlis Syuranya di Palestina Syekh Al-Mujahid Ustad Muhammad Hasan Syam’ah wafat di usinya ke 76 tahun setelah perjalanan panjang jihadnya bersama Syekh Ahmad Yasin dalam dakwah, tarbiyah dan jihad. Selama berjuang, sang patriot Palestina ini kerap mengalami penangkapan, penahanan dan penyiksaan. Beliau akhirnya wafat hari ini Jumat (10/6) setelah tiga hari mengalami stroke akut.
Syekh Syam’ah yang masuk usia ke delapan dekade adalah seorang pimpinan Jamaah Ikhwanul Muslimin dan salah seorang pendiri Hamas dan pernah diasingkan ke Maraj al-Zohour (pengasingan di Selatan Libanon tahun 1992. Wilayah ini sangat dingin menyengat tulang) bersama tokoh Hamas lainnya. Selama perjuangannya, Syekh Syam’ah pernah ditangkap berkali-kali oleh Israel dan dipenjara. Terakhir beliau mengetuai Majlis Manajemen Sekolah-sekolah Percontohan Daar Al-Arqam. [infopalestina/asy]