
Dua pertanyaan yang mengemukan dalam benak Doyle. Pertama, apakah tempat tidurnya senyaman miliknya? Kedua, apakah secara fisik dan mental akan membuat dirinya nyaman. "Ya ampun, saya akan belajar menjadi Muslim selama sebulan," gumam dia dalam hati, seperti dikutip dari Alarabiya, Senin (13/6).
Doyle, yang baru pertama kali menginjakan kaki di Turki, sempat mengunjungi Masjid Eyup, masjid bersejarah di Turki. Di tempat ini, Doyle yang ditemani seorang pembimbing diperkenalkan dengan tradisi yang berkembang di masjid Eyup. Doyle mengaku, program ini banyak menceritakan kisah menarik.
Sebagai contoh, Doyle berkesempatan untuk mendapatkan cerita dari dua orang Muslim kelahiran Barat. Sosok pertama, merupakan Muslim yang lahir dan dibesarkan di Kanada. Yang kedua, seorang perempuan Inggris yang memutuskan masuk Islam. Dari kedua narasumber itu, Doyle mendapatkan pengetahuan tentang seluk beluk Islam. "Mereka banyak berbicara kehidupan mereka sebagai Muslim dan bagaimana keyakinan mereka kepada Islam membantu untuk melihat dan berinteraksi dengan dunia," cerita Doyle.
Dalam kesimpulannya, Doyle mengatakan bahwa agama memberikan pengaruh pada budaya yang selanjutnya membantu individu mengintepretasikan sosok Tuhan. Lantaran pengaruh itu pula, agama mempengaruhi bagaimana cara manusia menjalani kehidupan sehari-hari. "Lantas mana yang datang terlebih dahulu, berdoa atau keyakinan itu sendiri?" tanya Doyle.
Doyle juga menganggumi pemandangan indah Istanbul, Bursa, Edirne, dan Konya, tempat asal Rumi. Secara pribadi, Doyle menilai keindahan arsitektur begitu mencengangkan. Apalagi, ketika mengetahui bagaimana setiap bangunan yang ada dibangun dengan tidak mengandalkan inteletual tetapi juga spiritualitas. "Saya merasa dalam batu bata itu semua untuk saya. Saya merasa bagian dari itu," ungkap Doyle.
Menurut dia, memasuki kepercayaan agama lain tidak akan membagi organisasi agama, tetapi membagi keyakinan terhadap Tuhan dengan perspektif baru. Satu hal lain, dari setiap anggota dari kelompoknya melihat dan merasakan bagaimana kepercataan dalam praktek kehidupan membuat mereka melihat kembali keyakinannya dengan pandangan baru. "Kamu menemukan banyak hal yang belum pernah kami lihat sebelumnya," kata dia.