Anis Byarwati : Keluarga Kokoh Bagian Dari Pilar Peradaban.

Islam edia - Hari Keluarga Nasional jatuh tepat tanggal 29 Juni 2011, untuk memperingati Hari Keluarga Nasional tersebut Bidang Perempuan...

Islamedia - Hari Keluarga Nasional jatuh tepat tanggal 29 Juni 2011, untuk memperingati Hari Keluarga Nasional tersebut Bidang Perempuan DPP PKS mengadakan serangkaian acara “Gebyar Hari Keluarga Nasional”, salah satu dari puncak acara tersebut adalah Seminar Nasional “ Keluarga Pilar Peradaban” yang diadakan pada Ahad (26 Juni 2011) kemarin di ruang serbaguna kompleks perumahan DPR-RI Kalibata Jakarta.

Disela-sela acara seminar tersebut jurnalis Islamedia berkesempatan mewawancarai ibu Anis Byarwati, Sag, MSi. Selaku Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan juga merupakan pembicara dari seminar tersebut.

Berikut ini wawancara kami dengan ibu Anis :

Apakah tujuan dari dilaksanakannya serangkaian acara Gebyar Keluarga Nasional ini ?

Acara ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada tanggal 29 Juni setiap tahunnya, selain itu, ini merupakan respons dari Instruksi Presiden PKS bapak Lutfi Hasan Ishaaq, MA, tentang perlunya syiar hari keluarga nasional.

Acara seperti ini apakah hanya dilakukan di Pusat saja ?

Acara seperti ini tidak hanya dilakukan oleh struktur Pusat, didaerahpun juga dilaksanakan, kegiatannya bervariasi dari tiap-tiap daerah, intinya pada hari keluarga tersebut kader dianjurkan untuk sejenak dalam satu hari saja meluangkan waktunya melakukan kegiatan bersama keluarga. Ini merupakan bagian dari pengokohan keluarga kader juga.

Berkaitan dengan Seminar ini, apa yang menjadi keprihatinan Bidang Perempuan PKS tentang situasi keluarga di Indonesia ?

Pasca reformasi, angka perceraian naik hingga 4 sampai 10 kali lipat dibandingkan sebelumnya. Di tahun 2009, tercatat 250 ribu perkara perceraian. Jumlah tersebut sebanding dengan 10% dari pernikahan di tahun itu.

Data ini menunjukkan betapa rapuhnya institusi keluarga Indonesia, kondisi itu diperparah dengan keadaan ekonomi keluarga Indonesia yang masih banyak berada dalam garis kemiskinan, yaitu 13,33%.

Lemahnya institusi keluarga telah menimbulkan permasalahan lain, seperti meningkatnya remaja yang melakukan seks bebas, data dari BKKBN 2008 diperkirakan 63% remaja di beberapa kota beasr di Indonesia telah melakukan seks pranikah dan banyaknya remaja yang terjerat kasus narkoba, diketahui sekitar 19% remaja Indonesia menggunakan narkoba. Itu sangat menyedihkan, inilah yang menjadi keprihatinan kami.

Dari permasalahan yang anda jelaskan tadi, faktor apa yang menyebabkannya ?

Ada dua sumber mengapa kondisi keluarga tidak mampu menjalankan fungsinya. Yaitu faktor sumber daya keluarga dan lemahnya advokasi Negara dalam permasalahan keluarga ini.

Lalu dari seminar ini apa yang dapat dihasilkan ?

Melalui Seminar Nasional Keluarga Pilar Peradaban ini, Bidang perempuan DPP PKS merekomendasikan beberapa hal, yaitu pertama, keluarga bersama dengan negara secara optimal harus membangun ketahanan keluarga sesuai nilai agama dan budaya Indonesia. Oleh karenanya, kebijakan ketahanan keluarga harus menggunakan pendekatan berbasis dari nilai-nilai agama dan budaya lokal tersebut.

Kedua, kami meminta agar semua elemen bangsa bersama-sama dengan pemerintah mendorong kemandirian keluarga dengan mendayagunakan berbagai potensi, seperti potensi internal keluarga, eksternal keluarga maupun berbagai sarana yang disediakan Negara.

Ketiga, mendorong Negara dan berbagai pihak untuk membuktikan keberpihakan dan pembelaannya terhadap keluarga, salahsatunya dengan regulasi misalnya dengan RUU Ketahanan keluarga dan revisi UU perlindungan anak, kebijakan anggaran dan program-program yang lebih mendorong kokohnya keluarga Indonesia sebagai pilar peradaban.[ulee/IM]