Islamedia - Wakil Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi hari Rabu mengeluarkan sebuah dekrit yang mensahkan pembentukan pemerintah persatuan nasional.

Pembentukan pemerintah itu merupakan hasil kesepakatan yang difasilitasi negara-negara kawasan Teluk untuk mengakhiri kerusuhan mematikan di Yaman yang sudah berlangsung beberapa bulan.

Dekrit Hadi itu menetapkan pembentukan kabinet yang terdiri dari 34 menteri yang dibagi secara merata antara partai kubu Presiden Ali Abdullah Saleh dan oposisi.

Pemerintah baru itu, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammed Basindawa, akan menjalankan tugas selama tiga bulan, dan setelah itu pemilihan umum dilaksanakan dan Hadi akan secara resmi mengambil alih tugas presiden.

Pembentukan pemerintah itu sesuai dengan rencana Dewan Kerja Sama Teluk dukungan PBB yang menetapkan Saleh menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya.

Menteri-menteri Saleh, Menteri Luar Negeri Abu Bakr al-Kurbi dan Menteri Pertahanan Mohammad Nasser Ahmad Ali, tetap memegang pos mereka, menurut dekrit yang disiarkan kantor berita Saba itu.

Kementerian dalam negeri dipercayakan kepada anggota oposisi, Abdelqader Qahtani, sementara pos hak asasi manusia dipegang oleh Huria Mashhur, juru bicara Dewan Nasional, sebuah kelompok aliansi oposisi.

Pemimpin oposisi Mohammed Basindawa pada Minggu (27/11) ditugasi membentuk pemerintah yang akan mengawasi periode sementara 90 hari sampai Presiden Ali Abdullah Saleh meninggalkan kekuasaan pada Februari, sesuai dengan perjanjian perdamaian yang ditandatangani pada 23 November.

Perjanjian perdamaian itu, yang disepakati dengan pengawasan Dewan Kerja Sama Teluk di Riyadh, dimaksudkan untuk mengakhiri krisis 10 bulan yang menimbulkan protes keras dan bentrokan-bentrokan di Yaman.

Oposisi memperingatkan Sabtu, mereka tidak akan melanjutkan pembentukan pemerintah sampai komisi militer itu dibentuk dan pertempuran berhenti di Taez, tempat 31 orang tewas dalam bentrokan antara militer dan gerilyawan suku.