Gagal Paham "FDS" dan Gagalnya "Story Telling" Menteri Muhadjir

Izinkan saya memulai tulisan ini dengan sebuah pernyataan: Politik tanpa cerita adalah sebuah kekacauan. Tanpa kemampuan menyusun dan menyampaikan cerita dengan baik, pemerintah hanya akan menghasilkan kebijakan yang memancing keributan belaka

Islamedia Izinkan saya memulai tulisan ini dengan sebuah pernyataan: Politik tanpa cerita adalah sebuah kekacauan. Tanpa kemampuan menyusun dan menyampaikan cerita dengan baik, pemerintah hanya akan menghasilkan kebijakan yang memancing keributan belaka! Mari kita lihat contohnya:

Hari-hari belakangan ini, seperti juga terjadi di koran dan televisi, linimasa media sosial kita diramaikan oleh polemik dan perdebatan mengenai kebijakan Mendikbud tentang sekolah lima hari. Sejak awal, kebijakan yang dituangkan dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 itu memang menuai banyak kontroversi.

Konon, alih-alih akan sesuai dengan tujuannya untuk memperkuat pendidikan karakter di sekolah, kebijakan ini dinilai justru akan mematikan eksistensi madrasah diniyah dan pesantren—selain membebani siswa dengan jam belajar yang terlalu panjang.

Belum tuntas Kemendikbud memberikan penjelasan mengenai kebijakan tersebut, Menteri Muhadjir sudah diserang habis-habisan oleh berbagai kalangan. Mulai dari organisasi NU dan pesantren yang melihat bahwa kebijakan ini tidak menghormati eksistensi lembaga pendidikan agama, para pengamat pendidikan yang menganggap konsep ‘delapan jam di sekolah’ yang mirip ‘full day school’ ini hanya akan membebani peserta didik, hingga para politisi yang menilai bahwa Menteri Muhadjir sudah ‘crossing the line’ dan karenanya harus diganti.

Bagi saya, ini sederhana saja, Menteri Muhadjir dan jajarannya di Kemendikbud memang gagal dalam hal story telling mengenai kebijakan ini. Seandainya kebijakan ini punya konteks ‘cerita’ lain yang mendukung, disampaikan dengan cara yang benar, dan didukung dengan penempatan ‘cerita’ yang baik, saya yakin kebijakan ini tak akan menimbulkan kegaduhan seheboh ini.

Saya percaya bahwa ‘public policy is also about story telling’. Lihat saja, hampir semua kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (sebelumnya Kementerian Pendidikan Nasional), mulai dari soal kurikulum hingga ujian nasional, selalu menimbulkan polemik. Padahal, saya yakin betul semua kebijakan itu sudah melewati aneka kajian akademik, diskusi, dan rumusan panjang yang melibatkan para ahli. Artinya, kebijakan-kebijakan tersebut pasti punya legitimasinya masing-masing, dari sudut pandang akademik maupun politik kebijakan, namun sering lupa memikirkan bagaimana ‘story telling’-nya.

***

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan bertemu langsung dengan Menteri Muhadjir yang berinisiatif mengumpulkan para penulis, blogger dan internet influencers. Kepada sekitar dua puluh orang di antara kami, Pak Menteri bercerita panjang lebar mengenai kebijakannya soal sekolah lima hari itu. Ia bercerita dengan wajah yang terlihat lelah, setelah hampir dua jam, saya mulai bisa melihat gambar besar kebijakan ini dan berkesimpulan bahwa ini sama sekali bukan kebijakan yang buruk! Masalahnya, mengapa sampai menimbulkan kegaduhan?

Setelah pertemuan itu, saya membaca banyak sekali berita dan rilis Kemendikbud mengenai kebijakan ini. Saya juga membaca aneka artikel yang ditulis para ahli dan pengamat yang ‘mendukung’ kebijakan Menteri Muhadjir ini. Tetapi, mengapa saya tak menemukan apa yang disampaikan oleh Pak Menteri di acara pertemuan yang saya hadiri? Mengapa ‘rasa cerita’-nya menjadi sama sekali berbeda? Inilah yang membuat saya menyimpulkan bahwa kebijakan Menteri Muhadjir ini adalah contoh lain kegagalan melakukan story telling dalam sebuah kebijakan.

Kebijakan sekolah lima hari ini sebenarnya berpangkal pada dua persoalan mendasar: Pertama, soal hak dan kewajiban guru sebagai pendidik. Kedua, soal pentingnya memberikan kesempatan kepada para siswa agar punya kehidupan yang seimbang di dalam dan di luar sekolah—yang salah satunya bisa dilakukan dengan cara memberikan hari libur lebih banyak agar para peserta didik ini punya waktu lebih luang bersama orangtua dan keluarga. Ujung dari dua agenda itu adalah mengurangi satu hari sekolah dalam seminggu, dari enam hari menjadi lima hari. Mari kita bahas satu per satu.

Selama ini para guru, terutama yang berstatus sebagai PNS, dibebani kewajiban mengajar, atau melakukan aktivitas lain sebagai pendidik, sebanyak delapan jam sehari atau 40 jam seminggu. Ini tentu sesuai dengan kewajiban jam kerja PNS lain sesuai aturan. Karena kacaunya menejemen sekolah dan guru ini, untuk memenuhi kewajibannya banyak para guru di lapangan yang harus bekerja dan mengajar di banyak sekolah. Misalnya, selesai mengajar di sekolah A, harus langsung pergi ke sekolah B atau C agar bisa memenuhi beban mengajarnya.

Menteri Muhadjir melihat fenomena di atas sebagai sebuah kekacauan yang tak boleh dibiarkan. Pertama, jika hal semacam itu diteruskan, manajemen sekolah tidak akan kunjung membaik. Ujungnya nanti soal pemerataan kualitas sekolah, tentu saja. Kedua, kasihan juga guru-gurunya, mereka akan kesulitan untuk berkonsentrasi, apalagi meningkatkan kualitas dan kapasitas individunya sabagai seorang guru. Kapan waktunya?

Nah, dengan kebijakan baru dalam Permendikbud Nomor 23 tahun 2017 ini, konon para guru akan lebih difokuskan untuk mengabdi di satu sekolah saja. Saat ia tidak mengajar, ia tidak dibebani oleh kewajiban jam mengajar yang lain tetetapi diberi ruang untuk melakukan tugas lain sebagai pendidik—semua aspek pendidikan yang bukan hanya ‘mengajar’ saja (sebab tafsir 40 jam seminggu yang berlaku selama ini untuk para guru, harus direalisasikan dengan jumlah jam ajar). Ini tentu bagus untuk sekolah, bukan? Bagus juga untuk para guru, meringankan dan memberi mereka ruang lebih banyak untuk mengembangkan kualitas individunya.

Mengapa perlu lima hari dalam seminggu? Saya ingat betul penjelasan Menteri Muhadjir, “Ini agar para guru juga punya hak dan kewajiban yang sama dengan PNS lain. Sekarang guru itu kasihan, mereka Sabtu tetap harus bekerja.” Hal menarik lain juga saya ingat betul dari Menteri Muhadjir, “Kalau para guru di sekolah enam hari seminggu, kapan mereka punya waktu untuk berlibur bersama keluarga? Kapan punya cukup waktu untuk mendidik anaknya sendiri di rumah? Masak mendidik anak orang lain terus sementara untuk anak sendiri tak punya waktu?” Lihatlah argumen itu. Istimewa, bukan? Menurut saya, ini terobosan yang luar biasa!

Kedua, soal waktu yang lebih banyak untuk anak didik agar punya waktu libur lebih banyak sehingga bisa dihabiskan bersama keluarga, Sabtu dan Minggu. Saat ini, jika anak sekolah enam hari seminggu, praktis mereka hanya punya libur sehari saja dalam seminggu. Terlalu singkat untuk sebuah ‘liburan’ keluarga karena hanya akan membuat si anak lelah saja.

Menteri Muhadjir punya gagasan menarik soal ini, seandainya anak-anak hanya sekolah lima hari saja dalam seminggu maka meraka akan punya waktu lebih banyak bersama orangtuanya di hari libur yang sama. Ia juga memperluas gagasan ini untuk mengubah waktu libur sekolah yang lain, disinkronkan dengan waktu libur PNS dan karyawan lain… Selama ini, seringkali waktu libur sekolah tidak sinkron kan dengan waktu libur kerja orangtuanya? Dengan gagasan ini, diharapkan anak-anak akan lebih dekat dengan orangtuanya, punya waktu bersama lebih banyak. Bagus, bukan?

***

Lalu, bukankah sekolah lima hari dalam seminggu hanya akan membuat lima hari sekolah itu begitu padat, delapan jam sehari? Mau membuat semua sekolah jadi full day school? Tidak juga, coba lihat pasal 9 Permendikbud yang sama. Waktu delapan jam itu adalah waktu maksimal yang bisa diterapkan oleh sebuah sekolah, tapi sifatnya optional saja. Setiap sekolah bisa menyesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing, tentunya. Yag penting gurunya bekerja delapan jam sehari saja, anak-anak bisa diberi aktivitas lain yang positif di sekolah, mulai dari ekstrakurikuler, kegiatan seni dan olahraga, kegiatan agama, dan lainnya.

Di sinilah letak relevansi kebijakan ini pada penguatan pendidikan karakter: Jika dididik oleh guru-guru yang terperhatikan hak-hak individulnya, jika anak-anak memiliki keseimbangan psikologis yang lebih baik antara kehidupan di sekolah dan di rumah, maka misi menerapkan pendidikan karakter di sekolah bisa dimaksimalisasikan. Kemendikbud menerapkannya ke dalam empat aspek penting: Olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olahraga.

‘Olah hati’ bisa direalisasikan dengan menerapkan aneka pendidikan tambahan seputar agama, akhlak, dan lainnya. Tujuannya agar peserta didik punya kecerdasan etik (akhlak) yang tinggi. ‘Olah pikir’ direalisasikan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas. ‘Olah rasa’ bisa direalisasikan dengan aneka ekstrakurikuler yang dapat meningkatkan kecerdasan estetik siswa, misalnya musik, seni, sastra dan lainnya. Terakhir, ‘olahraga’, dengan waktu yang cukup di sekolah, siswa juga bisa didorong untuk menjadi individu yang lebih aktif dan sehat.

Mengingat bahwa delapan jam sehari itu optional untuk sekolah dalam penerapannya, Kemendikbud tetap memberi ruang untuk para siswa atau orangtua yang ingin anaknya punya ‘pendidikan’ lain di luar sekolah. Bentuknya bisa apa saja, bisa les bahasa, private, kursus, dan tentu saja pendidikan agama di madrasah diniyah atau pesantren. Tak ada pembatasan sama sekali soal itu. Sudah bagus, kan?

Namun, mengapa aspek-aspek dan penjelasan semacam ini tidak dilakukan, ya? Mengapa Kemendikbud justru memilih masuk dan terlibat ke dalam arena polemik dan perdebatan soal peraturan ini? Sampai jauh ke soal NU vs Muhammadiyah? Sampai soal sejarah pendirian bangsa?

Baiklah, mudah-mudahan tulisan saya ini membantu Kemendikbud dan Menteri Muhadjir dalam hal ‘story telling’ kebijakan ini. Ha!

***

Akhirnya, seperti saya katakan di awal, politik tanpa cerita hanya akan menimbulkan kekacauan belaka. Sebuah kebijakan tanpa cara bercerita yang baik hanya akan menimbulkan malapetaka. Tetapi, kebijakan ini sekarang sudah terlanjur menjadi ‘cerita’ juga… Yang tafsirnya sulit dimengerti, yang fragmennya tidak utuh, lalu memancing cerita lain untuk mengalahkan dan melawannya.

Jika ada yang yang mengatakan bahwa kebijakan ini sedang dipolitisasi pihak tertentu untuk menggulingkan Menteri Muhadjir, mereka juga sedang membangun cerita, bukan? Sedang membangun sebuah narasi.

Pada akhirnya, itu dia, politik adalah pertarungan narasi. Argumen Menteri Muhadjir dan Kemendikbud bisa jadi benar dan mulia belaka, begitu juga argumen tandingannya bisa penting dan istimewa… Tetapi pada akhirnya, dalam sebuah pertarungan narasi, yang menang adalah mereka yang bisa bercerita dengan lebih baik, yang bisa menampilkan dan mengemas narasi itu dengan cara yang memikat dan meyakinkan. Akan tetapi, selain diperlawankan, dua narasi bisa juga disinergikan, bukan?

Mungkin, ini saatnya duduk bersama dan saling 'bercerita'. Berceritalah dengan baik.



Jakarta, 11 Agustus 2017

FAHD PAHDEPIE

- Entrepreneur, story teller.

[islamedia]
Nama

#2019GantiPresiden,5,#cabutpermendikbudno.30,1,#kejahatanseksual,4,#palestina #aqsa #smart171 #aaw #aqsaawarenessweek headline nasional,1,#permen,1,#Permendikbudno.30,1,#seksbebas,4,#zina,1,212mart,1,aa gym,4,aadk,1,Aaw,1,ACN,4,ada apa dengan konsen,1,adara,1,ahmat davutoglu,1,ahzami samiun jazuli,1,aid al-qarni,1,aidit,1,air zam zam,1,ajat syaikhu,2,ak parti,1,akhrawi,1,akmal sjafril,4,AKP,6,aksi 112,1,aksi 115,1,aksi 212,2,Aksi 64,2,Aksi Bela Baitul Maqdis,1,aksi bela palestina,6,aksi kemanusiaan,1,aksi peduli aleppo,1,aktivitasdakwah,146,Aku Kamu Adalah Kita,2,al aqsha,4,al irsyad,1,al zawari,1,al-aqsa,1,al-qarni,1,al-qassam,1,al-qur'an,5,al-quran,4,alamislami,926,alaqsa,4,alasan logis mengelilingi ka'bah,1,alasan nikah muda,1,aleppo,6,aleppoisburning,1,alexis,3,alkhusairi,1,Allah,3,Almuzzammil Yusuf,2,alquds,1,alqur'an,2,alquran,41,Alvin,1,ambulans,1,amerika,7,amerika serikat,1,amien,1,Amien rais,5,anak,2,anak dilarang ke masjid,1,Anak Inggris Hafal Al-Qur'an,1,anak kembar,1,anak masjid,2,anak masjid ribut,1,anak palestina,2,anak pendeta,1,anak TK CHina baca Al Quran,1,anak-anak masjid,1,analisa,24,anggota dewan PKS,2,anggota dewan sederhana,2,anggota dprd bekasi,1,anggota odoj meninggal dunia,1,anggota parlemen,1,anggota PKI,1,Anggota TNI,1,anggota TNI Hafal Al Qur'an,1,anggota TNI Hafal Qur'an,1,angsuran bank,1,ani yudhoyono,1,anies baswedan,57,Anies sandi,8,anjing,1,anti lgbt,2,anti vaksin,7,Anya,1,aqsha,2,arab,1,arab israel,1,arab saudi,7,arab saudi jamin kesehatan warga yaman,1,arabic,3,ari purbono,1,arie untung,1,arifin ilham,3,artefak,1,as-sisi,1,asma nadia,2,asyuro,1,ataturk,1,ateisme hanya kenakalan saja,1,atheis,1,Aung San Suu Kyi,2,australia,1,Awkarin,1,ayah,8,ayat ayat cinta,2,azan,1,azan pengeras suara,1,azan turki,1,bachtiar nashir,1,bachtiar nasir,2,bahasa arab,1,baliho KB,1,bandara paris,1,bandung,4,bangkok,1,banjir,2,banjir Jakarta,1,bank riba,2,bantuan,1,bantuan kemanusiaan,1,bantuan turki,1,bantuan turki gaza,1,barat,1,barokah,1,basar asad,1,bashar asad,1,batik trusmi,1,bayan,4,bayar puasa,1,bds,1,bebas hutang,1,Begin Again,1,Belanda,1,belum hamil?,1,Bencana Purworejo,1,bendera,1,Bendri Jaisyurrahman,1,beras maknyus,2,berau,2,berita,4933,berita duka muhammad ali,1,berita nasional,4,beritafoto,51,bermain di masjid,1,bhiksu budha,1,bid'ah,1,bila ingin disebut Allah,1,bin,1,binali,1,birokrasi,1,bisnis,2,boikot,1,boikot starbuck,2,bom,1,bom depok,1,brasil,2,Britain,1,brunei,5,budha,2,bukan negero dongeng,1,buku,19,bunda yoyoh,15,burqa,2,buruh,1,busana,1,buya hamka,5,cadar,5,caesar,1,cagub jabar,1,cahyadi takariawan,1,caisar,1,cara mendidik anak,1,charles darwin,1,Charlie Hebdo,1,chelsea,1,China,4,cicak,1,cincin,1,cinta masjid,1,cirebon,1,corona,9,covid19,2,crane,2,cupink topan,2,daerah,7,dahlan iskan,4,dakwah,147,dakwahkantor,1,davutoglu,1,Deen Mohammad Shaikh,1,dembaba,2,demokrasi,1,demokratis,1,denny indrayana,1,denny JA,1,depok,2,derajat,1,dewan dakwah,1,Dibutuhkan Masjid Ramah Anak,1,Didin Hafidhuddin,1,dina lorenza,1,diskriminasi,1,Dk pbb,1,doa,1,doa gempa,1,dokter pembersih sepatu,1,dokter Tirta,1,Domingus Roudolsifa,1,Donal Trump,1,donald trump,3,Dosen Amerika Masuk Islam,1,dosen FMIPA UNY,1,dosen katolik masuk islam,1,dprd semarang,1,Dr Zakir Naik,5,dropship dalam Islam,1,Dropship halal,1,dropship haram,1,dsp pks,1,dunia,60,dunia islam,235,duniaislam,13,duta besar israel,1,duterte,1,e-ktp,1,egi john,4,Egyptair,1,ekonomi syariah,1,ekonomisyariah,90,ektp kepercayaan,2,elang gumilang,1,embunpagi,29,Entertainment,2,erdogan,57,Erez,1,eropa,3,Esebius Pomats,1,etika membutuhkan agennya,1,Eurasia,1,event,50,facebook,3,fahmi salim,1,farid nu'man,1,Fariq Zakir Naik,1,fatih,1,fds,1,felix siau,1,felix siauw,9,Feminisme,2,feriza,1,fethullah gulen,1,film 212,6,film islami,1,film pendek,3,fiqih,1,firanda adireja,1,FISIP Universitas Indonesia,1,flp,1,forum,1,foto,1,fpi,5,FPI Gaza,1,FPI Palestina,1,FPI peduli Palestina,1,FPKS,2,fpks dprd jakarta,2,fpks Jakarta,1,freemansory,1,gadis gereja masuk islam,1,gaji halal,1,gaji kecil,1,gardu listri,1,garuda,1,gatot,3,gay,1,gaza,26,gema keadilan,1,gempa,4,gerakan,14,gereja,1,gereja katolik,1,gerhana bulan,2,gerhana bulan total,1,ghazwul fikri,6,ghilad salit,1,gnpf mui,3,gnpf ulama,1,gojek,1,good governance,1,gpmp,1,Grand Metropolitan Mall Bekasi,1,gulen,2,gus nur,1,habib rizieq,10,habib salim,2,hadits,12,hafal al-qur'an,2,Hafalan Surat Yasin,1,hafidz anah,1,hafidz anak,1,hafidz quran,1,hafiz indonesia,1,Hafiz Indonesia RCTI,1,hagia sophia,2,haji,22,hak allah,1,halal haram dropship,1,hamas,7,hamil,3,hamka,2,handhphone ViTELL,1,hary tanoesoedibjo,1,hasan al banna,1,hasyim asyari,1,headline,8050,headline nasional,4,Helvy Tiana Rosa,1,hidayah,4,hidayatullah,1,hidup,1,hidup sederhana,1,hijab,2,hijrah,20,hikmah,27,Hindu Masuk Islam,2,Hizbut Tahrir,5,Hizbut Tahrir Indonesia,1,hmi,1,hoax,4,hti,11,hti dibubarkan,1,hukum dropship,1,hukum sropshipping,1,hukuman mati,1,hutang,1,ibadah haji,1,IBF 2918,1,ibnu mubarak,1,Ibnu Riyanto,1,ibu,2,ibu walikota padang,1,icc,1,idul adha,5,idul fitri,3,idul Fitri,4,idul Fitri Muhammadiyah,1,idulfitri,2,ikhwanul muslimin,2,iklan,15,ikrar syahadat,2,ikrar syahadat di yogyakarta,1,ikrimah,1,ilmu syar'i,1,ilmuan,1,IM,2,imam,1,imam malik,1,imunisasi,1,Indahnya Masjid MALL,1,indonesia,50,indonesia abstain suriah,1,Indonesia PBB,1,Indonesia salah PKI,1,indonesia tanpa jil,2,indosat,1,infoumat,20,injil barnabas,1,innalillahi muhammad ali,1,inspirasi,737,internasional,1836,intifadhah,1,Intifaha 3,1,intoleransi,1,irak,1,iran,1,Irfan Hakim Hafiz Indonesia,1,Irjen Pol. Prof. Dr. Iza Fadri,1,irwan prayitno,3,irwansyah,1,isbal,1,isil,1,isis,1,islam,11,Islam Bersatu,1,islam bukan agama arab,1,islam liberal,1,islam papua,1,islam-download.net,1,islamediaredaksi,38,islamophobia,1,Ismail Yusanto,1,israel,26,Israel hentikam bantuan luar negeri,1,Israel pasang kamera pengintai,1,istambul,1,istiqlal,2,istiqomah,1,istri,2,Italia,3,itikaf,3,itj,3,itj bandung,1,ITJ Jakarta,1,jamaah,1,Jamaah Tabligh,1,jamin kesehatan,1,jangan ada tebang pilih dalam kasus penistaan agam,1,jangan lakukan ini,1,janji kampanye,1,janji pemerintah,1,jepang,1,jidat hitam,1,jihad,2,jihad islam,1,jilbab,3,jilbab diskriminasi,1,jilbab pramugari,1,JK,1,jodoh,1,jomblo,1,jordania,1,jual cincin,1,jurnal ramadhan,1,jurnalistik,3,jurnalistik dakwah,1,Jusuf Kalla,2,Juventus,1,ka'bah,3,kairo,1,kajian,29,kalender arab saudi masehi,1,kalender hijriah,2,kalender masehi,1,kanada,1,kangen band,1,Kapan Muhammadiyah Lebaran,1,kapan nikah,2,Kapolda Sumsel,1,karikatur,8,kaset,1,kashmir,1,kasunanan surakarta,1,Katharina Sutarni Sutanty,1,Katharina Sutarni Sutanty masuk islam,1,katolik,1,katolik masuk islam,2,katolik merapi,1,katolik papua,1,kawin,1,kdm,1,kebakaran,1,Kebangkitan,2,kedaulatan rakyat,1,kejam,1,kekejaman PKI,1,keluarga,183,kemenag,1,kenaikan upah,1,kepala suku papua,1,Kepanduan,1,kepenulisan,1,kesehatan,44,kesultanan yogyakarta,1,ketahanan keluarga,1,Kevin James,1,KH Arifin Ilham,1,khalid,1,khalid misy'al,1,Khilafiyah,1,khitbah,1,khusuf,1,khutbah,3,khutbah idul adha,1,khutbah idul fitri,1,khutbah jumat,1,Kiai Idham Chalid,1,kiamat,1,kiblat,1,kislap,1,kitab suci,1,kitabisa,1,kiyai slamet,1,KMGP,1,knrp,20,knrp jawa timur,2,kodam,1,koin,1,komnas,1,komunis,3,komunis china,2,Komunitas aci,1,konsep diin,1,konsep kebahagiaan dalam islam,1,konstantinopel,2,korban tragedi mina asal indonesia,1,korea,1,korupsi,3,korupsi e-KTP,1,KPK,3,krl,2,kronologis penembakan al-qarni,1,kudeta,2,kudeta gagal,1,kudeta militer turki,1,kudeta turki,4,kultwit,226,kurban,2,Kuwait,1,larangan mendidik anak,1,Letkol I Wayan Arta,1,Letkol I Wayan Arta Hafal Al-Qur'an,1,LGBT,14,LGTB,1,Libya,2,Lifestyle,1,logo HTI,1,logo palu arit,2,logo pki,1,london,2,lowongan,1,LPOI,1,lukis wajah nabi,1,lukman hakim saifudin,2,ma,1,Maariya Aslam,1,mabit,2,Madinah,2,madrasah,1,mahathir,4,maher zain,1,mahmud,1,mahram,1,Mahyeldi Ansyarullah,1,Makanan,1,makkah,2,malaysia,3,malik,1,Mall Pasar Raya Manggarai,1,Malta,1,mandi wajib,1,mandul,1,manggarai,1,manhaj,16,manusia dan kebahagiaan,1,marah,1,marbot masjid,1,maroko,1,Mas Gagah,1,masjid,4,Masjid Ahmet Akseki Camii,1,masjid al aqsa,2,Masjid Al Latief,1,Masjid Al Latief Pasar Raya manggarai,1,masjid blom m square,1,masjid di turki,1,masjid gede kauman,2,masjid kokas,1,masjid nabawi,1,Masjid Pasar Raya Manggarai,1,masjid turki,2,masjidil haram,3,masuk islam,4,mata uang,1,mavi marmara,1,MCI,2,membawa anak ke masjid,1,Memeluk Islam,1,menang,1,menangis,1,mendagri tjahjo kumolo,1,mendidik anak,2,mengelilingi ka'bah,1,menghormati yang tidak berpuasa,1,menikah muda,1,meninggal dunia,3,menteri agama,3,mentoring,1,menulis,2,menuntut ilmu,1,menyebabkan stroke,1,merasa benar,1,merdeka,1,mesir,161,messi,2,Mesut ozil,1,mie babi,1,mie instant korea,1,migran,1,milad fpi,2,militer turki,1,mimpi,1,mimpi bertemu Rasulullah,1,mina,4,minta maaf PKI,1,minta maaf ramadhan,1,misyal,1,MLM haram,1,MLM itu haram,1,modern,1,mogok,1,Mossad,1,mtq,1,mts walisongo,1,MTT,2,mualaf,46,mualaf Budha,1,mualaf center indonesia,1,mualaf hindu,1,Mualaf Hindu Masuk Islam,2,mualaf kristen,1,Mualaf Pakistan,1,muallaf,14,mudik,1,Muhamad Ali meninggal dunia,1,Muhammad Abduh Tuasikal,1,Muhammad Al Fatih,1,muhammad ali,5,muhammad ali bicara kematian,1,muhammad ali masuk islam,1,muhammad ali mati,2,muhammad ali meninggal dunia,2,muhammad ali wafat,2,Muhammad badie,1,Muhammad Najeeb Abdur Razzaq,1,Muhammadilah Idul Fitri,1,muhammadiyah,8,muhammadiyah idul fitri 2016,1,Muhammadiyah Idul Fitri 6 Juli,1,Muhammadiyah Lebaran Rabu,1,muharam,1,MUI,5,munajat 212,1,murabithun,1,mursi,7,mursyid am,1,museum,1,museum nasional,1,Muslim,11,muslim bosnia,1,muslim myanmar,2,Muslim Paris,1,muslim perancis,2,muslim rohingya,3,muslimah,48,mustafa kemal pasha,1,mutabaah harian ramadhan,1,muzammil hasballah,6,myanmar,6,Nabawi,1,nabi,2,nama foundation,2,nandang burhanudin,1,nasihat,96,nasioanal,1,nasional,774,nasional. palestina,1,nasional. pilgub jabar 2018,1,nasional. pks,1,nasional. spi Jakarta,3,nasonal,2,nasyid,74,nativisasi,2,nato,1,Nazia Ali,1,nenek ikrar syahadat,1,Nenek Katharina Sutarni Sutanty,1,nenek katolik masuk islam,1,nenek masuk islam,1,neno warisman,1,netanyahu,2,new york times,1,ngo,1,Nico Ardiansyah,1,nikah,109,nikah 17 tahun,1,Nikah massal gaza,1,nikah muda,1,nikah murah,1,nikah tanpa pacaran,1,nimr al nimr,1,novel baswedan,8,november,1,NU,3,nusantara,1,obama,2,odoj,18,oemar mita,1,ok oce,1,oki setiana dewi,2,Okoso Zukin,1,opini,269,orang benar,1,orang merasa paling benar,1,ormas seragam tni,1,oslo,1,ottoman,3,pahlawan,1,palestin,1,palestina,1047,palestina suruah,1,palestinaterkini,64,pangeran saudi,1,pantai padang,1,panti wreda,1,papua,3,parenting,12,paris,1,parlemen,1,partai 212,3,partai berkuasa,1,partner,2,Pasar Raya Manggarai,1,PBB,3,PBB Suriah,1,pedang,1,peduli,208,pemakaman muhammad ali,1,pembunuhan ahli drone,1,pemeluk katolik masuk islam,1,Pemerintah Turki,1,pemilu,2,pemilu 2019,1,pemilu turki,1,pemimpin serbia,1,pemkot,1,pemuda papua ikrar syahadat,1,pemuda papua masuk islam,1,pemukim ilegal,1,pemukim yahudi,1,penakhlukan konstantinopel,1,Penaklukan Konstantinopel,1,penembakan,1,penemu,1,Pengadilan Surambi,1,pengajian,1,pengeras suara,2,Penghafal Al-Quran,1,pengungsi,2,pengungsi suriah,1,pengusaha golf masuk islam,1,pengusaha muslim,1,penista agama,1,penjahat peranng,1,penjajah israel,1,penyimpangan asyuro,1,peradaban,1,perancis,3,perasaan,1,perempuan peradaban,1,Peringatan Milad ke 563 Tahun Penaklukan Konstantinopel,1,pernikahan,2,perppu ormas,2,Persahabatan,1,persatuan islam,1,Persatuan Ulama Muslim Internasional,1,persis,2,philipina,1,pilgub jabar,2,pilkadadki,5,pilpres,1,Piprim Basarah Yanuarso,2,pki,4,PKI menyerang Gontor,1,pks,75,PKS Kota Tegal,1,pksmuda,1,PLN,2,plularitas,1,poligami,2,polisi sholeh,1,polisi tilawah al quran,1,politik,19,potong kuku,1,PPP,1,prabowo,1,prabowohatta,1,prancis,1,prasasti,1,Prasetyo Budi .W,1,presiden,2,presiden mesir,1,presiden pks,1,presiden Turki,1,pria suriah,1,proklamasi,1,puasa,2,puasa senin kamis,1,puasa syawal,1,puisi,3,pulung sampah padang,1,purwokerto,1,putin,3,Putra Arifin Ilham,1,putri yusuf mansur,1,putri Yusuf Mansur Mimpi Bertemu Rasulullah,1,qatar,8,qunut,2,Qunut Shubuh,2,qur'an,3,qurban,6,r4biah,8,rabia,1,rabiah,1,Rabithah Alawiyah,1,radio,1,Radovan Karadzic,1,raja arab,1,raja faisal,1,raja salman,5,rakyat,1,ramadan,1,ramadhan,99,ramadhan 1437,1,Ramadhan di Paris,1,ramah anak,1,referendum,1,referendum turki,2,rekaman kajian,1,rekaman kajian ilmiah,1,Relawan PKS,1,remaja,46,resensi,3,resepsi mahal,1,resepsi pernikahan,1,resolusi,2,resolusi dk pbb,1,reuni 212,14,Revolusi,1,reyhan,1,reza noah,1,rezeki,1,rezeki milik siapa,1,riba,3,ridley,1,ridwan kamil,13,ridwan tulus,1,Rimpu Bima NTB,1,Rimpu Colo,1,Rimpu Mpida,1,rindu sang murabbi,1,Rodrigo Duterte,1,rohingya,14,rohis,2,rokok,1,ronaldo,1,rumah makan,1,Rumah Tangga Sakinah,1,rumah zakat,2,rusia,4,Ruu kk,1,ruu pks,4,ruutpks,2,RZ,1,sabana,1,sadiq khan,4,sakinag,1,salah alarouri,1,salaman,1,salim a fillah,4,salim segaf,1,Sally Giovani,1,Sally Giovanni,1,samuel etoo,1,sandiaga uno,8,saptuari,5,saptuari sugiharto,1,sari roti,2,sarjana,1,sastra,163,saudi,2,sby,2,SDIT,1,sedekah,1,sedih,1,sejarah,12,sejarah islam,4,sejarah palestina,1,sekolah,5,sekolah pemikiran islam,7,selfie,1,semarang,1,seni,9,senyum,1,setya novanto,1,shalit,1,shamsi ali,1,shaum,1,SHIELD,3,shoes and care,1,shola idul fitri,1,sholat,2,sholat ashar,1,sholat berjamaah,2,silatnas 2017,1,sim gratis,1,sirah,1,siroh,52,smart171,1,Smartphones,1,soeharto,1,soekarno,1,sohibul iman,4,solo,2,somalia,2,Sonia Ristanti,1,sosial,2,spanduk,1,spi,12,spi bandung,11,Spi fatahillah,1,spi jakarta,38,SPI Tangerang,1,spj,1,sri lanka,1,steven indra wibowo,1,suami sholeh,1,suara ibu,1,suara pembaca,1,suarapembaca,107,sudah hamil?,1,Sudan,2,sudrajat syaikhu,2,sukmawati,18,sukmawatii,1,suku pedalaman,1,suku wana,1,sulawesi tenggara,1,suleiman,1,sultan murad,1,sumbar,1,sundar,1,surah,1,surahman hidayat,1,suriah,26,suster katolik,1,swedia,1,swiss,2,syafii antonio,2,syahadat,3,syahid,1,syaikh yusuf al-qaradawi,2,syam,1,Syamsul Falah,1,syariah,146,syariat,1,syawal,1,syeik al-qarni,1,Syeikh Al-Qarni,1,syekh,1,syiah,7,Syiekh Sholah al Budair,1,taaruf,2,taat suami,1,Tabloid Indonesia Barokah,1,tabrakan mobil di saudi,1,tahuidullah,1,takdir,1,tanpa riba,3,tanyajawab,75,tarbawi,45,tarhib,1,tato,1,taujih,2,taujih online,53,Tausyiah,17,Tech,6,tedc,1,teheran,1,teknologi,4,teladan,91,Telkomsel,2,tenggelam,1,tentang dahlan iskan,1,Tentang Oki Setiana Dewi,1,Tentara,1,tentara israel,1,Tentara Korea,1,tepi barat,1,tere liye,2,teror,2,teuku wisnu,4,thulabiy,133,tidur,1,tidur sahur stroke,1,tidur setelah sahur,1,tikam,1,tilawah,3,time,1,timur tengah,1,tinggalkan riba,1,tips,9,tips menulis,1,tips trik menulis,1,Tirta Mandira Hudhi,1,TNI,4,togutil,1,tokoh,15,tol bawah laut,1,toleransi,1,tolikara,1,tqd,11,tradisi bid'ah,1,tragedi,2,trump,7,Tsabit bin Ibrahim,1,tsaqofah,140,tsunami,2,tukang sayur,1,tuna rungu mualaf,1,tunahan kuzu,1,tunisia,1,turki,72,tvone,1,ubn,1,uganda,1,uighur,3,ukhuwah,11,ukmi,1,ulama,1,ulil,1,Ulil Abshar Abdala,1,umahat,62,umar,1,umar bin abdul azis,1,umat,14,Ummi Pipik,1,Unesco,2,uni eropa,1,Univsersitas Islam Gaza Palestina,1,upah minimum,1,usradz Firanda adirja,1,ustadz,66,ustadz abdul somad,20,ustadz adi hidayat,8,Ustadz Arifin Ilham,4,ustadz Felix,4,ustadz hanan attaki,1,Ustadz Hasan Lubis,1,ustadz hilmy,1,ustadz zulkifli,1,utang,1,utsmani,1,vaksin,8,van damme,1,video,18,vitell logo pki,1,wahabi,1,wahyu dan kenabian,1,wali kota padang,1,walid,1,Walikota Bogor Bima Arya,2,walikota muslim london,1,walikota padang,1,walimah murah,1,wanita amerika,1,warga amerika ikrar syahadat,2,warga gaza,1,warga palestina,1,warga suriah,1,warga yaman,1,wawancara,37,White helmet,1,wilders,2,wirausaha,17,Wirda Salamah Ulya,1,Wirda Yusuf Mansur,1,worldview islam,2,xinjiang,1,Yaminah Elsyaib,1,Yasser arafat,1,Yerussalem,3,yudas iskariot,1,yunani,1,yusuf alqaradawi,1,yusuf mansur,1,Yusuf Qaradawi,1,yvonne,1,zakat,6,Zakir Naik,7,
ltr
item
Islamedia - Media Islam Online: Gagal Paham "FDS" dan Gagalnya "Story Telling" Menteri Muhadjir
Gagal Paham "FDS" dan Gagalnya "Story Telling" Menteri Muhadjir
Izinkan saya memulai tulisan ini dengan sebuah pernyataan: Politik tanpa cerita adalah sebuah kekacauan. Tanpa kemampuan menyusun dan menyampaikan cerita dengan baik, pemerintah hanya akan menghasilkan kebijakan yang memancing keributan belaka
https://4.bp.blogspot.com/-9w4mvQ6BZDE/WZGPHhbkBlI/AAAAAAAAGmU/fCeEj0WuUqM4X2C7XArQAU68X4LDSjSBACLcBGAs/s640/Menteri%2BMuhadjir.jpg
https://4.bp.blogspot.com/-9w4mvQ6BZDE/WZGPHhbkBlI/AAAAAAAAGmU/fCeEj0WuUqM4X2C7XArQAU68X4LDSjSBACLcBGAs/s72-c/Menteri%2BMuhadjir.jpg
Islamedia - Media Islam Online
https://www.islamedia.id/2017/08/gagal-paham-fds-dan-gagalnya-story-telling-menteri-muhadjir.html
https://www.islamedia.id/
https://www.islamedia.id/
https://www.islamedia.id/2017/08/gagal-paham-fds-dan-gagalnya-story-telling-menteri-muhadjir.html
false
4462325520328585611
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content